Kliping Email Group

Sempurna Dalam Derita

Share on :
http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Sudha Chandran, seorang penari yang berasal dari India Selatan, masih berumur 16 tahun saat kaki kanannya patah pada kecelakaan tanggal 2 Mei 1981. Segera saja ia dilarikan ke sebuah rumah sakit local. Tanpa melakukan tindakan pendahuluan yang diperlukan, seperti membersihkan luka dan memberikan suntikan anti tetanus, dokter langsung membalut kakinya dalam plester mulai dari paha sampai jari kaki.



Karena rasa sakitnya makin menjadi, kedua orang tuanya membawanya ke rumah sakit besar di Kota Madras. Ketika plester yang membalut kakinya mulai dibuka, dokter menemukan bahwa kakinya mulai hitam karena infeksi telah mencapai tulang dan pembusukan mulai terjadi.


Para dokter telah melakukan semua upaya medis yang mereka mampu, namun kaki Sudha Chandran tak bisa diselamatkan. Pada tanggal 6 Juni 1981 kakinya diamputasi 2 inchi dibawah lutut. 


Malang tak dapat di tolak, Sudha merasa karier tarinya berakhir sampai di sini. 


Tapi hebatnya, dia berhasil menjadi penari terbaik di India, tiga tahun setelah kecelakan yang merenggut kaki kanannya itu. 


Kerinduan Shuda untuk menari tidak tergoyahkan. 


"Aku ingin menari" tangisnya dengan hati yang susah. 



"Akankah aku bisa menari lagi?" Tanyanya kepada orang tuanya.


Tekad dan semangatnya yang kuat mengantarkan Dr. P.K. Sethi menemui guru tari Sudha untuk membantunya. 


"Sudha akan bisa menari seperti orang dengan kaki normal. Hanya saja dia harus melatih untuk melakukan usaha yang lebih untuk tidak mempedulikan rasa sakit yang timbul pada awalnya" terang Dr. Sethi. 


Ya, Sudha mendapatkan bantuan "Jaipurl foot" atau yang dikenal dengan kaki tiruan modern yang diciptakan oleh Dr. Sethi. 


Ketika Sudha tahu tentang hal tersebut, dia mempersiapkan diri untuk untuk menahan rasa sakit yang timbul pada saat menggunakannya pertama kali. Dia mulai berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyempurnakan penampilannya. 


1 April 1984 adalah penampilan perdananya setelah kecelakaan itu. Kritikus tari yang melihat penampilannya sebelum amputasi terkagum-kagum, berkata bahwa 


"Sudha, menari lebih baik sekarang ini dibanding sebelumya, dan orang sulit mengatakan mana kakinya yang asli dan mana yang tiruan" . 






Kita mungkin tertimpa rintangan yang paling pedih dalam hidup, tetapi selalu ada kemungkinan untuk bangkit mengatasinya. Namun kita harus mampu bersabar menahan "initial pain – rasa sakit yang timbul pada awalnya" dan melakukan "extra effort – usaha lebih keras" untuk meraih tujuannya.





Sukses Bermodal Kegagalan 



-Maulana Wahiddin Khan-
Enhanced by Zemanta

0 komentar on Sempurna Dalam Derita :

Post a Comment and Don't Spam!