Kliping Email Group

Berbekal Kelemahan

Share on :
http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Andi, seorang anak laki-laki berumur 13 tahun, mempunyai keinginan untuk mempelajari karate, meskipun fakta menunjukkan bahwa ia tidak memiliki sebelah lengan. Tepatnya lengan kirinya, telah hilang dalam sebuah kecelakaan mobil yang mengerikan 2 tahun yang lalu. 


Si anak kecil ini mulai mengambil kelas karate kepada master guru karate di tempat dia bersekolah. Dari tingkat permulaan Andi sudah meperlihatkan hasil yang cukup bagus, tapi dia tetap tak mengerti mengapa setelah 6 bulan berlalu, pelajaran yang dia dapatkan hanya gerakan yang itu-itu saja.


Andi merasa bahwa ia tidak mendapatkan kemajuan apapun dalam tekhnik karatenya, sampai satu hari ia menanyakan sesuatu kepada gurunya: 


"Guru, bukankah seharusnya aku mempelajari gerakan lainnya, selain gerakan yang satu ini" 


Gurunya pun menjawab "Hanya gerakan inilah yang kamu tahu, tapi gerakan inilah yang benar-benar sekali perlu harus kau tahu" 


Andi tetap tidak mengerti mengapa harus, tetapi dia tetap mempercayai gurunya dan tetap meneruskan latihannya. 


Beberapa bulan kemudian, Gurunya mengikutsertakan Andi dalam turnamen pertamanya. Tidak lama setelah pertandingan dimulai, Andi dengan mudahnya mengalahkan dua lawan tandingnya. Pada pertandingan ketiga, terlihat Andi agak kesulitan, tetapi setelah beberapa menit, lawannya sudah terlihat tidak sabaran dan melakukan kesalahan, dan sekali lagi Andi menggunakan satu satunya gerakan yang dipelajarinya untuk memenangkan pertandingan. 


Andi merasa keheranan dengan sukses yang diraihnya, sampai bisa mengalahkan lawan-lawan tandingnya sehingga mengantarkan dirinya ke babak final. Di babak final, lawan yang harus dihadapi Andi tampak begitu jauh lebih besar, lebih kuat, dan mungkin lebih berpengalaman darinya. 


Kedua peserta saling mendekat untuk memulai pertandingan. Tapi, karena wasit merasa khawatir bahwa si Andi akan terluka dalam pertandingan kali ini karena lawan yang dihadapi tak sepadan, wasit menyatakan time-out. Karena nampaknya wasit akan menghentikan pertandingan, Guru Andi pun mengintervensi, bersikeras agar pertandingan tetap dilanjutkan. 


"Jangan hentikan, biarkan dia melanjutkan pertandingannya" Sang Guru berkeras.


Wasit pun melanjutkan pertandingan yang sempat dihentikannya itu. 


"prak….." andi terjatuh dua kali hanya dengan sekali pukulan. 


"Brak……." Bantingan pun berlanjut mengenai tubuh Andi. 


Merasa yakin dirinya akan menang walaupun posisinya sudah amat terdesak, Andi pun bangkit kembali menantang lawannya. Setelah beberapa menit memperhatikan gerakan-gerakan lawan, Andi melihat celah untuk mengalahkannya. Lawan melakukan kesalahan fatal, dia melupakan kuda-kuda pertahanannya. Dengan secepat kilat Andi menyerangnya, menggunakan gerakan satu-satunya yang hanya diketahuinya. 


"Brak……" lawannya jatuh tak berdaya hanya dengan sekali gerakan. 


Sekali lagi Andi mengalahkan lawannya dan akhirnya keluar sebagai juara turnamen tersebut. 


Dalam perjalanan pulangnya dari turnamen, guru dan murid itu membahas semua gerakan dalam setiap pertandingannya. Andi pun memberanikan dirinya untuk menanyakan suatu hal yang selalu saja mengganjal di kepalanya. 


"Guru, aku masih tidak mengerti bagaimana aku bisa memenangkan sebuah turnamen hanya dengan menggunakan satu gerakan saja?" 


Gurunya tersenyum dan berkata "Kamu memenangkan turnamen tersebut karena 2 alasan, pertama, kamu benar-benar telah menguasai gerakan bantingan tersulit dalam karate. Dan yang kedua, pertahanan terbaik yang dilakukan lawan tandingmu untuk mengalahkan jurus yang kamu gunakan, yaitu dengan menyergap tangan kirimu" 



Andi merasa keheranan, ternyata kelemahan terbesarnya (ketiadaan lengan kirinya) telah menjadi kekuatan terbesarnya.




Dengan sikap yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi, juga percaya pada diri sendiri, Anda dapat membuat kelemahan terbesar Anda menjadi kekuatan terbesar Anda!




--- 
moralteachingstories
Enhanced by Zemanta

0 komentar on Berbekal Kelemahan :

Post a Comment and Don't Spam!