Kliping Email Group

Melawan Takdir

Share on :
http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Di sebuah perkampungan Mexico, tepatnya di desa Eldorado, hidup seorang petani kaya yang memiliki begitu banyak hewan ternak, diantaranya yaitu domba, kuda, dan keledai.



Di sisi kanan kandang ternaknya ada sebuah bekas sumur yang sudah lama kering dan terlantar begitu saja tanpa ditutup. Permukaan sumur itu hampir sama rata dengan permukaan jalan sekitar.


Suatu hari, saat petani melepaskan hewan ternak keledainya di lapangan terbuka, salah satu dari keledainya lepas dari pantauannya hingga jatuh terjerab ke dalam sumur kering yang tidak tertutup. Petani itu mencoba untuk mengeluarkan keledainya dalam waktu yang cukup lama, tapi usahanya tidak membuahkan hasil sama sekali. 


"Nguik..Nguik…"suara tangis keledai mulai terdengar, kondisinya terlihat sudah sangat lemah. 


Si petani pun akhirnya meminta tolong tetangganya untuk datang dan membantu mengeluarkan keledainya. Setelah berjam-jam, ternyata apa yang mereka lakukan pun tak berhasil. 


Karena merasa usahanya sia-sia, si petani memutuskan untuk tidak menyelamatkan salah satu keledainya yang terjebak di sumur itu. 


"Lagi pula, keledai itu sudah nampak tua" pikirnya dalam hati. 


Petani yang tak tega melihat keledainya terus merintih tersiksa di bawah sana memutuskan untuk mengubur dan menimbun sumur tersebut. Di ambilnya sekop yang tak jauh dari rumah, dan bersama tetangganya mulai menyekop tanah sekitar ke dalam sumur. 


"Nguik….Nguik…." suara tangis keledai terdengar semakin kencang, karena menyadari ada tanah yang sedikit demi sedikit memenuhi sumur. 


Tiba-tiba, tak lama kemudian suara tangis keledai menghilang. Si petani dan tetangganya merasa bahwa keledainya sudah tak bernyawa lagi. 


Dengan tetap menyekop tanah ke dalam sumur, si petani mencoba melongok kedalam sumur. Petani pun tercengang dan takjub dengan apa yang dilihatnya, ternyata keledai miliknya masih hidup dan mencoba meraih mulut sumur dengan cara menaiki tanah-tanah yang masuk ke dalam sumur tersebut. 


Di goyangkannya tanah-tanah yang jatuh menimpa ke atas punggung si keledai, dan dia memulai pijakan di atas tumpukan tanah yang jatuh tersebut, begitu terus si keledai melakukannya sampai tumpukan tanah tersebut menggunung dan mengantarkannya ke permukaan sumur. 


Keluarlah si keledai dari dalam sumur dengan keadaan yang sangat lemah, lalu si petani pun berlari meraihnya, merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya. 



Keledai, hewan yang selalu dijadikan perumpamaan orang bodoh oleh manusia dan yang dianggap sebagai hewan bodoh, mampu berpikir melakukan sesuatu untuk mengeluarkan dirinya dari kematian dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh pemiliknya.



Sebagai manusia, jangan pernah menyerah dengan apa yang sedang di hadapi sekalipun maut nampak nya sudah terlihat di depan mata. Ketika kebijaksanaan dengan benar telah diterapkan, setiap kesulitan dapat berubah menjadi batu loncatan. Apa pun yang terjadi dalam hidup tidak lah begitu penting, yang terpenting adalah bagaimana kita bereaksi terhadap hal tersebut.



--- 
moralteachingstories
Enhanced by Zemanta

0 komentar on Melawan Takdir :

Post a Comment and Don't Spam!