Kliping Email Group

Jalan Menuju Roma

Share on :


Semua bermula saat Glenn Cunningham duduk di bangku SD, Sekolah tempatnya menuntut ilmu dilengkapi dengan tungku pemanas berbahan bakar batu bara. Glenn Cunningham bertugas selalu datang tiap pagi hari untuk menyalakan perapian sehingga menghangatkan ruangan kelas sebelum guru dan teman-teman lainnya tiba. Kebetulan saat itu musim dingin benar-benar begitu sangat menyerang.



Sejam kemudian, kejadian tragis pun dimulai, ketika guru dan teman-temannya tiba, mereka menemukan keadaan sekolah yang tengah dilalap api. Mereka menyadari bahwa Glenn Cunningham masih berada dalam sekolah tersebut. Secepat mungkin mereka menyeret keluar tubuh Glenn Cunningham dari area kebakaran, keadaannya cukup mengerikan, kondisinya antara hidup dan mati. Dia mengalami luka bakar parah di seluruh bagian bawah tubuhnya, dan secepatnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.



Di tempatnya berbaring, dengan kondisi setengah sadar, Glenn Cunningham sayup-sayup mendengar dokter berbicara kepada ibunya. Dokter mengatakan kepada ibunya bahwa anaknya tidak memiliki harapan hidup yang besar, apalagi untuk kebakaran hebat yang meluluhlantakkan bagian bawah tubuhnya.



Tapi anak laki-laki pemberani ini tidak ingin mati semuda dan secepat itu. Glenn Cunningham punya keyakinan bahwa dia akan bertahan hidup. Entah bagaimana, hal yang mencengangkan dokter pun terjadi, dia dapat bertahan hidup. Ketika bahaya yang mematikan telah berlalu, ia kembali mendengar dokter dan ibunya berbicara pelan. Ibunya diberitahu bahwa karena kebakaran itu menghancurkan begitu banyak daging di bagian bawah tubuhnya, hampir akan lebih baik jika ia mati, karena ia pasti akan lumpuh seumur hidup dan tak dapat menggunakan semua anggota tubuh bagian bawahnya.



Sekali lagi anak laki-laki pemberani ini mengambil keputusan. Glenn Cunningham selalu meyakinkan dirinya "Aku tidak akan cacat, Aku akan mampu berjalan". Tapi sayangnya dari pinggang ke bawah, ia tidak memiliki kemampuan motorik. Kakinya yang kurus hanya terjuntai, lengkap namun mati tak bergerak.



Setelah meninggalkan rumah sakit, setiap hari ibunya memijat kaki kecil Glenn Cunningham, berharap terjadi keajaiban, namun sayang kenyataannya memang kaki anaknya mati rasa, sama sekali tidak dapat merasakan sentuhan. Namun tekad Glenn Cunningham sangat kuat bahwa ia akan berjalan sekuat sebelumnya.



Di suatu hari yang cerah, ibunya mengajak keluar rumah untuk menghirup udara segar dengan bantuan kursi roda. Bukannya duduk manis, Glenn Cunningham malah melemparkan dirinya dari kursi roda, menarik tubuh dan kakinya di atas rumput utuk mencoba berjalan.



Dia terus menyeret tubuhnya ke pagar kayu putih pembatas rumahnya. Dengan susah payah, ia mengangkat dirinya sendiri di atas pagar. Kemudian, sedikit demi sedikit, ia mulai menyeret dirinya sendiri di sepanjang pagar itu, bertekad keras untuk berjalan. Dia mulai melakukan hal ini setiap hari, tidak ada yang lebih dia inginkan kecuali melihat kakinya kembali bergerak hidup.



Akhirnya, melalui pijat sehari-hari, usaha dan tekadnya yang keras, ia mengembangkan kemampuannya untuk berdiri, kemudian berjalan terbata-bata, kemudian berjalan sendiri tanpa bantuan, sampai akhirnya dapat berjalan sempurna. Dua puluh dua bulan sudah ia lalui.



Dia mulai berjalan ke sekolah, menceritakan suka citanya kepada teman-temannya. Hebatnya, keahlian jalannya berubah menjadi keahliannya berlari, bahkan ketika mengenyam pendidikan di Universitas, Glenn Cunningham membentuk sebuah tim lari.



Bahkan selanjutnya di Madison Square Garden pemuda yang diramalkan tidak akan bertahan hidup, yang pasti tidak akan pernah dapat berjalan apalagi berlari, menjadi pelari tercepat di dunia.Tepatnya pada tanggal 16 Juni 1934, Glen Cunningham memecahkan rekor lari dunia dengan menempuh jarak 1 mil dalam waktu 4 jam 6 menit. Dialah Glenn Cunningham, atlet lari jarak jauh terbaik di dunia.



Selama kita mempunyai keinginan yang kuat, jadikanlah hal tersebut pembimbing hati. Maka kita akan mendapatkan apa yang hati kita yakini. Satu-satunya hal yang menjadi penghalang adalah diri kita sendiri. Mengembangkan dan mendorong keinginan kita dengan kekuatan dari luar dan dalam akan membantu kita melewati segala rintangan.






-Academictips-
Enhanced by Zemanta

0 komentar on Jalan Menuju Roma :

Post a Comment and Don't Spam!