Kliping Email Group

Harga Kehidupan

Share on :


 


Malam itu, Sue bertengkar dengan ibunya, lalu bergegas keluar meninggalkan rumah. Di saat terus menggerutu, Sue lupa bahwa dia tidak membawa uang di kantongnya, bahkan uang koin recehannya pun tidak cukup untuk menelpon ke rumah.



Pada saat yang sama, Sue melewati sebuah warung mie, menciumi aromanya membuat dia merasa jadi lapar. Sue ingin sekali memesan satu mangkuk mie, tapi Sue sadar dia tidak memiliki uang.



Penjual mie melihat Sue terus berdiri di dekat tempat dia membuat mie dan berkata:



"Hei kau gadis kecil, kamu ingin semangkok mie?"



"Tapi aku… aku…. Tidak punya uang pak" Jawab Sue dengan malu.



"Baiklah, aku akan mentraktir mu, masuk lah dan tunggu sebentar" Balas penjual mie.



Beberapa menit kemudian, penjual mie datang dengan semangkok mie hangat buatannya.



"Ini nikmatilah, makan selagi hangat" suguh penjual mie.



" Slurp…. Slurp…." Sue begitu menikmatinya. Setelah makan beberapa sendok, Sue malah terlihat menangis.



"Kenapa kamu menangis gadis kecil?" Tanya si penjual mie.



"Tidak apa-apa. Aku hanya tersentuh oleh kebaikan mu" Jawab Sue sambil menghapus air mata yang jatuh di pipinya.



"Orang asing saja memberikan aku semangkuk mie, tapi ibu ku, setelah pertengkaran tadi malah mengejar ngejar ku sampai keluar rumah. Dia kejam" Lanjut Sue menerangkan.



"Kenapa kamu berpikir seperti itu? Coba pikir lagi, aku hanya memberi mu semangkok mie lalu kamu merasa berhutang budi. Ibu mu membesarkan dari sejak kamu kecil, lalu kenapa kamu tidak berterima kasih dan mematuhi ibu mu?" Penjual bertanya sambil mendesah.



Sue merasa terkejut setelah mendengar kata-kata tersebut.



"Kenapa aku tidak memikirkan itu? Semangkok mie dari orang asing membuat ku merasa berhutang budi, tapi sedikit pun aku tidak merasa berhutang budi kepada ibu yang telah membesarkanku dari kecil" Sue mulai berpikir.



Dalam perjalanan pulang ke rumah, Sue yang merasa bersalah memikirkan kata apa yang harus diucapkan kepada ibunya ketika sampai di rumah



"Ibu, maaf kan aku. Aku tahu aku yang salah, maafkan aku bu….."



Ketika Sue sampai di tangga depan rumahnya, dia melihat ibunya yang begitu khawatir dan lelah Karena mencari-cari dirinya.



Ketika melihat Sue, dengan halus ibunya berkata" Masuk lah anak ku sayang. Pasti kamu sangat lapar? Ibu telah menyiapkan makanan untukmu, makanlah selagi masih hangat….."



Karena tak dapat menahan emosinya lagi, Sue mulai menangis tersedu di tangan ibunya.





Dalam hidup, kadang kita begitu mudah menghargai bantuan kecil dari orang-orang disekitar kita, tetapi ketika berhubungan dengan kerabat, khususnya orang tua, kita merasa pengorbanan mereka adalah hal yang alami dan wajar…



Kasih sayang dan perhatian orang tua adalah hadiah paling berharga yang telah diberikan sejak lahir kepada kita.



Orang tua tidak pernah mengharapkan kita untuk membalas budi kembali untuk memelihara kita ...... tapi pernahkah kita menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orang tua kita?





-Academictips-
Enhanced by Zemanta

0 komentar on Harga Kehidupan :

Post a Comment and Don't Spam!