Kliping Email Group

Madu atau Racun?

Share on :
http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 



Tidak banyak yang sadar, bahwa kata-kata sangat besar stimulinya bagi sistem syaraf dan otak kita.

Kata "mentok", "mumet", "tidak bisa", "tidak tahu", "BT", "puyeng", "buntu"...setelah diucapkan, segera menstimuli sistem syaraf dan otak kita, lalu dengan sangat meyakinkan mempengaruhi juga fisiologi kita. Demikian juga kata-kata "Dahsyat", "cerdas", "super", "bisa", "ajaib", "sehat" dan sebangsanya.

Jika tidak percaya, silakan coba sendiri. Ulangi kata-kata "mumet" disetiap percakapan kita dengan orang lain, maka Anda segera akan merasakan akibatnya. Cobalah juga kata "segaarrr"...dan rasakan perbedaannya.

Namun demikian, otak dan sistem syaraf kita, memang dirancang meresponse hal-hal spesifik lebih dari hal-hal general. Jadi, kalimat "selalu ada jalan keluar dalam setiap kesulitan", akan mendapat response lebih, dibandingkan kata "super, super, super dan superrrrrrrrrr".

Jadi bijaksanalah dalam memilih kata-kata yang "mensugesti" Anda secara positif. Supaya kata-kata kita jangan terbuang percuma disapu udara, dan gak boros nafas.

Bagaimana dengan kata-kata yang diucapkan kepada diri sendiri? Wah ini juga harus mendapat perhatian sungguh-sungguh. Karena 60% komunikasi, terjadi adalah dengan diri sendiri.

Sehingga, kalimat "mati gw!" yang kita ucapkan pada saat diundang untuk bicara didepan umum, tentunya juga merupakan 'perintah' bagi sistem syaraf dan otak kita.

Semoga kita semakin bijak dalam berkomunikasi, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. (*)


---
Made Teddy Artiana, S. Kom.
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com
-->

0 komentar on Madu atau Racun? :

Post a Comment and Don't Spam!