Kliping Email Group

Rahasia Sebuah Kesempatan

Share on :


Di suatu pagi di dekat sebuah pasar, nampak seorang pemuda sedang tidur bermalas-malasan. Meski pasar terlihat ramai dengan para penjual dan pembeli yang berlalu lalang, pemuda itu begitu tenang berasyik masyur dengan kemalasannya. Dihadapannya kebetulan lewat seorang pedagang yang telah berhasil menjual barang dagangannya. Pedagang itu nampak heran dengan tingkah laku pemuda tersebut, dihampirinya dan lalu bertanya:



"Wahai anak muda, tidakkah kau lihat pagi begitu indah. Semua orang begitu sibuk berjual beli, lalu mengapa kau menyia-nyiakan waktu dan hanya tidur-tiduran di sini?"



"Aku sedang menunggu kesempatan" Jawab pemuda itu dengan suara malas sambil memicingkan sebelah matanya.



"Memangnya kamu tahu bentuk kesempatan yang sedang kamu tunggu itu?" Tanya pedagang dengan rasa heran.



"Tidak" Jawab pemuda sambil menggelengkan kepala



"Kata orang aku harus menunggu kesempatan datang, baru kemudian nasibku akan bisa berubah menjadi baik. Sehingga aku bisa sukses, bisa kaya, dan bisa memiliki apa saja yang ku inginkan. Oleh karena itulah aku menunggu dengan sabar kesempatan itu datang di sini" Jelas pemuda.



"Kalau bentuknya saja kamu tidak tahu, untuk apa kamu tunggu?" Baiknya kamu ikut bersama ku melakukan hal yang berguna. Pasti kelak nasibmu akan berubah jika kamu mau belajar mengikuti jejakku" Ajak pedagang.



"Ah, banyak omong.... Sudah pergi sana! Jangan mengganggu terus!" hardik si pemuda dengan nada kesal.



Si pedagang pun buru-buru pergi meninggalkan pemuda itu sendirian sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.



Beberapa menit setelah pedagang itu pergi, datanglah seorang kakek menghampiri pemuda tersebut. Kakek tua itu masih sempat memandangi langkah kepergian si pedagang. Lalu ia palingkan wajah ke pemuda yang dihampirinya.



"Sudahkah kamu mendapatkan kesempatan yang kamu tunggu di tempat ini dengan tidur bermalas-malasan seperti itu?" Tanya kakek tua yang sempat mendengarkan percakapan tadi.



"Belum" Jawab pemuda dengan nada malas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.



"Bukannya baru saja kesempatan itu menghampirimu? Lalu kenapa kamu usir, bukannya kamu tangkap" Tanya kakek tua.



"Apakah kamu tidak tahu, yang baru saja kamu usir tadi adalah seorang pedagang besar kaya raya dari negeri seberang. Kenapa kamu tolak ajakannya?" Si kakek menerangkan sambil keheranan.



Mendengar penjelasan kakek tua itu, si pemuda seperti baru tersadar bangun dari mimpinya. Lalu Ia pun bergegas bangkit dan berteriak - teriak memanggil si pedagang tadi. Sayangnya pedagang itu sudah terlalu jauh berlalu dari pandangan matanya.



"Tidak ada gunanya teriak-teriak, kesempatan yang kamu tunggu sudah berlalu" Ujar si kakek.



Pemuda itu tampak sedih dan terlihat ingin menangis. Ia begitu tertunduk lesu setelah melewatkan kesempatan yang di tunggu, dan tak tahu harus berbuat apa lagi untuk medapatkannya. Semua penantiannya menjadi sia-sia karena jalan pikirannya yang sempit.



Dibalut rasa iba, kakek tua memberikan nasehat kepadanya "Jika kamu ingin mendapatkan kesempatan, maka cari tahu rahasianya. Yang harus kamu tahu, kesempatan itu takkan bisa kamu tangkap jika kamu tidak mengenalinya. Kesempatan belum tentu datang di saat kamu serius menginginkannya, tapi kadang kesempatan itu datang menghampiri disaat kamu tidak serius. Seperti saat dia datang tadi, kamu tidak mengenalinya, akhirnya dia hanya berlalu begitu saja dan belum tentu akan kembali lagi".



"Lalu, aku harus bagaimana? Apakah seumur hidup aku tidak akan memiliki kesempatan lagi?" tanya si pemuda dengan penuh rasa penyesalan.



"Kakek akan memberitahukan mu satu rahasia lagi. Kesempatan yang datang menghampiri pada setiap orang tidak hanya sekali seumur hidup. Bila kesempatan yang satu telah terlewatkan, suatu saat nanti pasti akan datang kesempatan lain. Yang pasti kesempatan itu tidak datang dengan sendirinya. Kesempatan harus diciptakan dan diperjuangkan." Terang kakek.



"Baiklah, Kek. Aku akan berusaha mencoba mengikuti nasehatmu," janji pemuda.



"Kamu juga harus tahu, tidak ada satu waktu pun yang benar-benar tepat untuk memulai mencari dan menemukan kesempatan. Oleh karena itu, janganlah kamu hanya menunggu. Mulai sekarang, detik ini! Mulailah berusaha, bekerja, berjuang dan kesempatan pasti akan tiba pada waktunya. Dan saat kesempatan tiba di hadapanmu, kamu telah siap menyambutnya." Tambahan nasehat dari si kakek.

Dilingkupi rasa gembira, pemuda itu mengucapkan banyak terima kasih, walaupun terasa penyesalan di dalam hatinya karena sudah melepaskan kesempatan yang ada di depan matanya.



Kadang, kesempatan yang kita temukan dalam hidup tampak sepele sekali. Namun jangan coba meremehkan sekecil apapun kesempatan itu. Suatu pencapaian yang besar justru seringkali diawali dari kesempatan-kesempatan kecil yang biasanya terlewatkan oleh banyak orang. Hanya orang-orang yang dapat mengenali kesempatanlah yang akan mendapatkan manfaat terbesar darinya. Merekalah yang sering disebut sebagai orang-orang yang beruntung.



--
-Andrie Wongso-

0 komentar on Rahasia Sebuah Kesempatan :

Post a Comment and Don't Spam!