Kliping Email Group

Bersabar

Share on :

 

Bangun di pagi hari dalam keramaian kicau burung, seseorang memperhatikan pecahan telur yang berada di atas tanah. Tampak jelas, pecahan itu berasal dari sebuah sarang yang dibuat oleh burung gereja, di bawah langit-langit rumahnya yang mewah. Lelah membersihkan lantai dari pecahan telur, kemudian dengan jijik memperhatikan jerami yang selalu mengotori lantainya, orang tersebut berdiri pada sebuah mebel, dan menyapu sarang dari tempatnya. Kemudian dia menghabiskan beberapa waktu berusaha membersihkan seluruh tempat di mana burung gereja membuat sarangnya.



Tepat hari berikutnya, orang itu mendapati lebih banyak jerami mengotori lantai yang baru dia bersihkan. Ketika ke atas, dia melihat bahwa burung-burung kembali memabangun sarangnya di atap rumahnya. Dia merasa menjadi gila dengan kicauan mereka, dan keributan yang terus menerus merkea buat. Sehingga dia merusak sarang baru itu sebelum sempurna. Dia pikir cara itu dapat membuat burung pergi selamanya.



Namun tragedi penghancuran sarang, hanya memacu burung-burung untuk berusaha lebih keras dan menunjukkan hasrat yang besar. Burung-burung itu bekerja lebih cepat dari sebelumnya. Mereka tidak sedikitpun menyia-nyiakan waktu untuk meratapi kehilangan mereka. Mereka tidak pula pergi untuk mengumpulkan seluruh burung untuk membuat serangan bersama ke rumah tersebut. Mereka terbang seperti biasa, pergi dan datang ke rumah dengan membawa jerami baru secara sungguh-sungguh, terus menerus dan menyusunnya pada tempatnya.



Cerita yang sama ini terulang dari hari ke hari, selama lebih dari satu bulan. Pemilik rumah akan menghancurkannya sambil marah-marah, dan waktu berikutnya burung-burung akan muncul dengan jerami di paruh untuk memulai pekerjaan lagi. Tampaknya usaha mereka sia-sia. Namun di luar perkiraan, mereka terus-menerus melakukan pekerjaan itu. Itu merupakan 'jawaban' burung terhadap kebencian orang tersebut yang tidak berkurang. Bahkan, meski orang itu tampak lebih kuat ketimbang dari sang burung, toh sang burung tetap berusaha mengalahkannya. Akhirnya, perjuangan sunguh-sungguh mereka, membuat orang tersebut menyerah. Orang tersebut sadar, bahwa halangannya sia-sia belaka. Dia berhenti merusak sarang burung tersebut.



Sekarang burung-burung itu telah menyempurnakan sarang dan dengan sukses meletakkan dan mengerami telornya. Kicauan mereka tak lagi membuat marah orang tersebut. Dia berhenti memikirkan mereka, karena mereka telah memberinya pelajaran yang tak ternilai. Yaitu "Jangan pernah membenci musuh Anda. Dalam segala keadaan, dalam kegiatan konstruktif, kesabaran diperlukan. Akhirnya Anda akan memperoleh kemenangan.





Sukses Bermodal Kegagalan


-Maulana Wahiddin Khan-
Enhanced by Zemanta

0 komentar on Bersabar :

Post a Comment and Don't Spam!