http://emailbisnismarketing.blogspot.com
Terus terang aku penasaran, apa coba reaksi orang mendengar pertanyaan diatas ? pastinya beragam.
Jika almarhum Jus Badudu (pembawa acara Bahasa Indonesia di TVRI zaman doeloe) masih ada, tentu beliau menjawab: tergantung siapa subjek, predikat, objek dan keterangan tempat dan waktu yang menyertainya. *Always EYD..hehehe.*.tapi jelas beliau ada benarnya J
Pertanyaan ini terasa agak menggelikan, ketika berasal dari seorang istri
yang saking jengkelnya dengan sang suami yang karena terlalu sibuk mengurusi bisnisnya, sampai-sampai hampir tidak pernah tidur di rumah. Sehingga istri tersebut merasa perlu untuk membayar suaminya yang *pecicilan*, hanya untuk sekedar 'diam' di rumah.
Namun reaksinya jelas berbeda, ketika seorang wanita yang sama sekali tidak kami kenal, menelpon Wida, istriku, lalu meminta bantuan untuk menyuruh teman SMP nya, yang kebetulan laki-laki, yang juga tidak pernah kami kenal, untuk berhenti mengganggu wanita ini, dengan pertanyaan kasar diatas. (Sejauh ini kami percaya dia salah alamat)
Yang paling seru dan dahsyat, adalah jika pertanyaan ini datang dari seorang wanita, kawan lama atau kenalan, yang pada suatu saat menatap kita, para lelaki anugerah bagi kaum wanita ini, demikian serius, lalu tanpa ragu sedikitpun bertanya dengan wajah memelas : "Aku harus bayar berapa sih untuk tidur sama kamu !?"
Dijamin, laki-laki paling paling hidung belang sekalipun, tentu akan terdiam takjub sesaat mendengar pertanyaan tersebut. Ha..ha..ha..ha..
Tapi dipikir-pikir..pertanyaan *kurangajiiiarrr* diatas menarik juga. Kata 'berapa' dan 'bayar' serta merta mengacu pada 'harga'.
Segala sesuatu memang memiliki harganya masing-masing. Bahkan sesuatu yang terlihat tidak berharga sekalipun, bisa jadi akan menjadi demikian berharga jika ditempatkan disuatu waktu dan tempat tertentu. Air dipadang gurun. Garam dihutan. Kerikil waktu dikejar anjing. Kecoak buat ikan Arwana.
Nah, jika itu terjadi pada benda atau binatang, tentu hal yang sama dapat diberlakukan kepada kita, manusia. Dan tiga contoh *nyeleneh* diatas, sedikit banyak dapat menggambarkan hal tersebut, bahwa : kita semua punya harga.
Pembicara punya harga. Fotografer punya harga. Dosen, anggota DPR, dokter, office boy, apalagi PSK..pastinya punya harga. Tetapi bukan 'harga' dalam arti sesimpel itu tentunya. Harga yang dimaksud, adalah harga manusia, yang berkaitan dengan hidup ini dan tentunya siapa Pencipta-nya.
Disana justru letak permasalahannya. Persoalannya, kita tahu gak sih harga kita ? Dan seandainya saja tahu, berapa sih kita hargai diri kita ini ?
Untuk itu, sebuah karya fenomenal dari *Victor Hugo* terasa sangat mewakili, *Les Miserable*, yang telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Itu produk asing, berhubung kita harus mencintai 'ploduk-ploduk dalem negri', aku lebih memilih sebuah uraian dari Jeffrey Rahmat, yang aku anggap sangat mewakili harga manusia.
Jeffrey Rahmat, seorang pembicara di dunia business, yang kebetulan pendeta, dalam sebuah seminar yang aku hadiri, pernah berkata demikian : "TUHAN, Sang Pencipta sangat tahu betapa berharganya manusia itu, karena memang manusia diciptakan menurut gambar/peta Ilahi milik-NYA. Setan,Iblis,demit dan golongannya pun tahu persis kebenaran itu, karenanya mereka berusaha memanipulasi harga manusia. Satu-satunya yang bego, yang tidak tahu hal tersebut adalah kita, para manusia itu sendiri !!".
Bagiku, sejauh orang itu beragama, uraian Jeffrey Rahmat adalah singkat, tepat, jelas. Karena memang bagi orang tak ber-TUHAN, konteks harga manusia..adalah price..fee..cost..hanya sekedar materi. Pikiran-pikiran seperti inilah yang akan melahirkan pertanyaan sontoloyo : "Aku harus bayar berapa sih untuk tidur sama kamu !?"
Tetapi menurut Kitab Suci..
Kita adalah kalifah (pemimpin) ciptaan -NYA.
Kita adalah gambar dan citra Sang Pencipta.
Kita adalah biji mata TUHAN.
Begitu banyak manusia tidak tahu, tidak percaya, lupa ataupun menghargai dirinya demikian rendah, sehingga berlaku sembarangan terhadap dirinya, orang lain dan hidupnya yang hanya sekali ini. Hidup yang hanya sekali...dan harus dipertanggungjawabkan !
So..sebelum kita memutuskan untuk 'tidur' dengan siapa, sebaiknya kita sadar betapa berharganya diri dan hidup kita ini, sebelum kita 'tertidur' selamanya.
---- Made Teddy Artiana
Fotografer, penulis dan event organizer CMO Kairos System & Technology
|
|
0 komentar on *“Aku harus bayar berapa sih untuk tidur sama kamu !?”* :
Post a Comment and Don't Spam!