Kliping Email Group

Tangan Terbuka



 

Amir dan Tono merupakan dua orang sahabat pemancing yang sangat hebat. Jika mereka sedang memancing pasti selalu mendapatkan banyak ikan.


Suatu hari, ketika mereka berdua sedang memancing di sebuah danau, mereka kedatangan 10 pemancing lainnya.


Seperti biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan, sedangkan 10 pemancing lainnya tidak mendapatkan sedikit ikanpun. Ke sepuluh pemancing itupun mencoba mendekati keduanya untuk menanyakan tips & trik cara memancing mereka. Amir yang merasa terganggu dengan ke sepuluh pemancing tersebut tidak merespon, tetapi tidak dengan Tono teman sepemancingannya.


Tono bersedia mengajari mereka tapi, dengan syarat jika masing-masing dari mereka berhasil mendapatkan 10 ekor ikan, Tono akan mendapatkan satu ekor ikan dari masing-masing mereka sebagai bonus imbalannya. Tetapi, jika kurang dari 10 ekor ikan yang masing-masing mereka dapat, maka tidak perlu.



Ke sepuluh pemancing tersebut setuju dengan syarat yang ditawarkan, dan mereka dengan cepat belajar tekhnik memancing kepada Tono. Hanya dalam waktu 2 jam, mereka yang awalnya tidak mendapatkan sedikit ikanpun, sekarang masing-masing mereka mengumpulkan sedikitnya sebakul ikan.

Otomatis Tono mendapatkan banyak keuntungan dari pendapatan ikan mereka. Selain mendapatkan bonus ikan dari masing-masing pemancing yang telah disepakati tersebut, kini Tono juga mendapatkan 10 orang teman baru.



Sementara teman sepemancingannya, Amir yang begitu pelit MEMBAGI ILMU memancingnya, tidak mendapatkan keuntungan apapun seperti yang Tono dapatkan.




--
ILMU PENGETAHUAN itu akan jauh lebih BERMANFAAT bila diamalkan atau disebarkan kepada orang lain yang membutuhkan.


"Hanya dengan cara kita mengembangkan orang lain yang akan membuat kita berhasil selamanya".

( Harvey S. Fire Stone ).



"Jika Anda membantu lebih banyak orang untuk mencapai impiannya, dengan begitu impian Anda juga akan tercapai".



( Zig Ziglar )




-FX Fredy Sutanto-
Enhanced by Zemanta

Saling Menguntungkan


Ketika suatu perusahaan ban di dunia Barat sedang meluncurkan barang-barang ke pasaran, ada iklan yang menjanjikan bahwa "barang siapa yang dapat menunjukkan satu cacat nyata pada ban itu, akan mendapat hadiah $50.000". Secara alami orang berbondong-bondong untuk membelinya. Jika cacat, maka merupakan keuntungan, jika tidak, mereka tidak kehilangan apa-apa karena mereka benar-benar membeli ban yang bagus.



Pada akhirnya perusahaan benar-benar menerima 20 persen pengaduan yang memang asli. Orang yang mengadu, secara hormat di undang untuk seminar, biaya perjalanan di bayar oleh perusahaan. Ini memberikan kesempatan untuk mengemukakan pandangan tentang bagaimana ban seharusnya ditingkatkan. Satu usulan konkret akhirnya muncul secara mufakat, dan hadiah di bagikan kepada mereka pada saat seminar tersebut.



Dengan mempertimbangkan usulan-usulan pelanggannya, perusahaan itu dapat meningkatkan kualitas ban asli. Meski biaya yang dikeluarkan lumayan bertambah, ban-ban itu terjual jauh melebihi jumlah penjualan sebelumnya. Mulanya, ban-ban itu telah diproduksi menurut bentuk perusahaan sendiri, sedang versi yang ditingkatkan didasarkan pada pendapat dan saran para pelanggan. Adalah sangat alami bahwa orang seharusnya menerima produk asli yang jauh lebih baik.


Di dunia ini, semua orang –tidak hanya produsen dan pelanggan- saling tergantung kepada yang lain. Oleh karena itu, hanya dengan membagi dan kerja sama, mereka dapat mengarahkan dirinya pada kesuksesan hidup. Itulah aturan "memberi-menerima" yang seharusnya paling aktif, seperti jalan dua jalur. Suatu sistem keuntungan tak dapat hanya dari satu jalur. 



Sukses Bermodal Kegagalan 


-Maulana Wahiddin Khan-
Enhanced by Zemanta

Introspeksi



 
Di pedalaman hutan Papua, ada seekor burung kecil yang sedang sibuk mempersiapkan diri untuk pindah ke rumah baru. Di tengah kesibukannya, datang seekor burung yang hidup tidak jauh dari tempat dia tinggal, bertanya untuk mencari tahu


"Kamu mau ke mana?"


"Saya ingin pindah ke hutan yang ada di sebelah timur sana" Jawab si burung kecil.


"Bukannya tinggal di sini begitu nyaman, kenapa kamu pindah" Tanya tetangganya lagi.


"Apakah kamu tidak tahu, semua orang disini tidak suka dengan suaraku, mereka berkata bahwa suara ku sangat jelek, tidak enak di dengar, jadi saya pututskan untuk pindah rumah" Jawab burung kecil

"Sebenarnya kamu tidak perlu pindah, yang perlu kamu lakukan hanyalah mengubah suara nyanyianmu. Jika kamu tetap tidak bisa mengubah suara saat kamu bernyanyi, sekalipun kamu pindah ke hutan yang akan kamu tuju, tetap saja mereka tidak akan suka padamu." Saran si tetangga. 




***

Dalam kehidupan kita sehari-hari perlu adanya introspeksi diri, jangan hanya selalu menyalahkan lingkungan sebagai biang kerok hanya karena ketidakcocokkan dengan kita. Sekali-kali ihatlah ke dalam diri sendiri.


Sebuah pepatah bijak mengatakan "Betapa Bernilainya Kesadaran Diri"



-Surya Accelera-
Enhanced by Zemanta

Sepenuh Hati



Ada seorang anak muda yang baru saja beranjak remaja, sangat beruntung dapat bekerja di perusahaan asing besar sebagai janitor (office boy).

Baginya bekerja di perusahaan asing besar sangat beruntung, karena ia berasal dari keluarga yang mempunyai penghasilan di bawah rata-rata. Oleh sebab itu ia begitu semangat untuk mengejar cita-citanya untuk sukses yang selalu membara dalam hatinya. Tetapi dia bimbang caranya bagaimana?


Karena kedekatan yang sangat erat sekali dengan Ibunya, dia selalu menceritakan semua kendala tersebut kepada.


Entah saran apa yang telah melintas dipikran Ibunya, tiba-tiba saja dia berkata, "setahu ibu sih kalau orang ingin sukses ya harus bergaul dengan orang-orang sukses". Kebimbangan anak muda ini semakin menjadi-jadi. Dengan keadaannya yang hanya bekerja sebagai seorang janitor, siapa orang-orang sukses yang tertraik memberi perhatian kepadanya.


Kembali ia sampaikan lagi kendali tersebut kepada Ibunya. Si Ibu pun memberikan saran dengan kata-kata yang bijaksana "Saran Ibu, kamu harus bekerja lebih giat, masuk ke kantor lebih pagi, selesaikan pembersihan kantor sebelum para pegawai datang. 30 menit sebelum jam kerja di mulai kamu harus sudah siap di depan pintu kantor menunggu para eksekutif datang. Jika mobilnya telah berhenti di tempat parkir, dekatilah oleh mu, berikan sapaan selamat pagi dan tanyakan apakah ada yang bisa kamu bawakan jika dia berkenan"


Pemuda itu melakukan apa yang disarankan oleh Ibunya, para eksekutifpun tak ada yang menolak, bahkan begitu senang dan menghargai tawaran yang diberikan, karena inisiatif yang dia lakukan bukanlah bagian dari tugasnya sebagai janitor.


Begitu terus tiap pagi dia lakukan dan setelah 1 minggu lamanya dia bekerja, semua jajaran eksekutif termasuk Dirut perusahaan itu sudah mengenal dan selalu menyapa dirinya.


Bahkan di saat dia membawakan teh atau kopi ke meja kantor para eksekutif, kadang-kadang mereka membicarakan sesuatu dengan sangat meriah. Sehingga semua eksekutif tahu bahwa anak muda ini diam-diam juga mengambil kuliah malam.

Selang beberapa hari kemudian, karena kampus dimana dia berkuliah dikenal oleh para eksekutif tersebut, mereka menawarkan untuk pergi bareng ke kampusnya, karena kebetulan rumah para eksekutif itu melewati kampus tersebut. Maka setiap haripun dia menumpangi mobil-mobil para eksekuti yang berbeda-beda.

Karena semua eksekutif begitu senang kepadanya dan hampir seperti sahabat, pemuda itupun selalu mendapatkan nasehat tentang cara-cara mengejar cita-cita dan impiannya. Hal tersebut membuatnya makin semangat bekerja karena mendapatkan ilmu dari orang-orang sukses.

Di lain sisi, anak muda ini mempunyai kebiasaan yang sangat disenangi oleh para staff lainnya di perusahaan itu. Dia selalu menawarkan diri untuk bisa membantu pekerjaan mereka kepada siapapun yang berencana mengambil cuti atau liburan,  dengan sangat senang hati dia bisa mengerjakan tugas mereka agar tidak menumpuk.

Sudah tentu semua karyawan senang dengan sikapnya dan menjadi bagian sahabat juga baginya.


Karena semua karyawan disana tahu gajinya yang 'paspasan' sebagai janitor, dia selalu mau diberikan uang tips oleh para eksekutif dan karyawan, TETAPI, dengan sangat sopan dia MENOLAK dan selalu mengatakan hal yang sama kepada setiap orang yang ingin memberikan uang tips kepadanya:

'Saya melakukan semua pelayanan yang terbaik ini kepada Anda, KARENA saya sangat senang telah diterima sebagai sahabat kalian, meskipun saya hanyalah seorang kecil dengan posisi sebagai janitor,  Saya sangat bersyukur. Saya merasa senang dapat melayani Anda.

Jika Anda membayar saya atas apa yang telah saya lakukan, berarti Anda menganggap Saya bukanlah SAHABAT, melainkan TUKANG...


Semua orang di perusahaan itu begitu sangat kagum dengan sikapnya. Dan dalam jangka waktu 5 tahun, dari yang semula hanyalah seorang janitor, dia mendapatkan PROMOSI jabatan yang lebih tinggi, sehingga pada saat dia genap menginjak usia 25 tahun, dia mendapatkan promosi yang lebih tinggi lagi sebagai DIREKTUR oleh perusahaan asing tersebut, dan dia merupakan direktur termuda yang pernah ada saat itu.


Dari sebuah kisah nyata seorang yang mengejar cita-citanya.

-Hendrik Ronald-

 Authorized TDW Master
Enhanced by Zemanta

Cara Mengatasi Customer Rewel




Siapa sih diantara kita sebagai penjual yang tidak pernah merasa kesal bila menghadapi customer yang selalu berulang kali mempertanyakan hal yang sama.


Di saat Anda telah mempresentasikan produk Anda dengan full of energy sebaik-baiknya, dan pasti yakin produk Anda akan goal terjual, namun customer balik lagi mempertayakan hal yang sama yang sudah Anda jawab 5 dan 10 menit yang lalu.


Sebagian besar dari kita yang berposisi sebagai sales people kadang merasa tidak sabaran menghadapi tipe customer seperti ini. Biasanya sales people cenderung mencoba mengabaikan pertanyaan yang berulang ini dengan cara langsung maupun tak langsung dengan kata-kata "as I told you so…." Atau kadang sebaliknya, merasa kurang jelas dengan apa yang disampaikannya, lalu mencoba menjelaskannya kembali hingga terjebak dalam lingkaran pembicaraan tanpa ujung.


"Jika customer merasa tidak yakin dengan perasaannya, maka cenderung akan berkata 'Tidak'"


Ketahuilah bahwa keraguan akan mengantar customer pada penolakan. Yang perlu Anda lakukan adalah membalikkan pemikiran mereka, dari keraguan menjadi penuh keyakinan, dari kebingungan menjadi kesepahaman, dari ketakutan menjadi 100% sure. Pastinya semua tidak akan berjalan dengan mudah, perlu analisa mengenai tingkat keyakinan serta sikap
tubuh dan suara mereka. Apakah mereka telah cukup yakin dengan apa yang
telah Anda sampaikan? Atau mereka hanya ingin menguji keyakinan Anda
terhadap produk yang dipresentasikan?



Jadi, amatilah dengan baik buying signal yang sedang terjadi ini. Jika customer selalu menanyakan pertanyaan yang sama, bisa jadi customer tersebut sedang meminta konfirmasi dan klarifikasi final terhadap keputusan akhirnya.


Yakinkan customer dengan jawaban yang tepat. Lakukan dengan penuh keyakinan dan penuh dengan percaya diri. Jawaban singkat dengan intonasi tegas dan firm akan menghapus semua keraguan dari pikiran mereka, meskipun Anda harus mengulangi jawaban yang telah Anda utarakan sebelumnya. "benar Bu Santi, produk kami menggunakan teknologi blabla buatan blabla. Dan jaminan garansi 1 tahun." Cukup singkat saja tidak perlu menjelaskan detailnya lagi.


Selanjutnya, arahkan menuju proses closing dengan mengisis form ordernya. Lakukan dengan gerak tubuh yang elegan penuh keyakinan tanpa ragu-ragu.



Yang implisit (tidak kasat mata) terkadang jauh lebih penting daripada yang eksplisit (terlihat jelas). Kandungan emas dan sumur minyak seringkali tersimpan jauh di balik permukaan tanah. Tugas kitalah untuk menggali dengan disiplin dan teliti, sambil mengamati cara-cara sukses yang pernah dilakukan oleh mereka yang sudah terbukti berhasil.





-James Gwee-
Enhanced by Zemanta

Kunci Sukses Penjualan



 


Bentuk organisasi penjualan yang dinamis, mudah berubah sesuai dengan kebutuhan, tuntutan pasar dan desakan persaingan menyebabkan organisasi penjualan dikenal sebagai organisasi yang tidak berbentuk.


Etos kerja di dalam budaya organisasi, yaitu kebutuhan akan perubahan dengan kemampuan dan keterampilan dalam menerima misi merupakan beberapa kata kunci di dalam mensukseskan organisasi penjualan.


Ada 10 kunci sukses dalam hal menjalankan organisasi penjualan agar dapat seiring dengan arus tuntutan situasi, yaitu:


1. Keputusan harus selalu diambil berdasarkan "Values" (nilai). Value disini sangat penting dikarenakan sebagai alat pengikat dan kendali setiap aktivitas. Apalagi values tersebut merupakan kesepakatan aktivitas dari nilai-nilai organisasi yang telah disepakati bersama.


2. "Misi" yang dimiliki berdasarkan pandangan bersama.Misi yang dibangun dan disepakati bersama akan menjadi dasar yang kuat, sehingga akan menciptakan setiap jiwa untuk mempunyai rasa memiliki dan terlibat dari awal sebagai kunci keberhasilan kelompok kerja dan perusahaan secara utuh.


3. Pemberian semangat untuk menciptakan kegigihan. Ibarat sebuah suporter pada suatu pertandingan, rasa kebersamaan dan dukungan moral adalah salah satu alat motivator yang cukup efektif di dunia penjualan.


4. Pemberian reward bagi seorang yang berprestasi dan berani mengambil resiko. Bagi setiap jajaran oraganisasi penjualan, reward merupakan salah satu kata yang cocok untuk memacu motivasi.


5. Karena karyawan adalah "Asset" berharga bagi perusahaan, maka perlu ditingkatkan secara terus menerus produktivitasnya. Tuntutan jaman mengharuskan setiap insan di dalam organisasi diperlakukan sebagai assets yang harus dipelihara, berkembang dan menguntungkan. Karena bermodalkan hal ini , maka tingkat turn-over manpower akan mengecil, dan loyalitas karyawan semakin terjaga.

6. Pembudayaan Continuous Learning (Pembelajar sejati). Budaya belajar perlu diciptakan secara terstruktur dan berkesinambungan, karena belajar merupakan proses yang tanpa akhir, dan tak mengenal usia.


7. Pembiasaan mencari solusi inovasi. Menurut buku Nur Kuncoro, kiat ketujuh ini lebih dikenal dengan kiat out of the box. Inovasi merupakan sesuatu yang biasanya keluar dari jalurnya, nyeleneh, aneh, tidak umum, namun harus di ikat dengan kata aplikatif, bukan sekedar hanya gagasan yang inovatif dan kreatif saja.


8. Supervisi antisipatif. Karena para jajaran penjualan lebih banyak habis waktunya berada jauh di luar kantor, maka diperlukan suatu system supervisi antisipasif yaitu dengan mengurangi kemungkinan adanya waktu luang untuk mencuri waktu dengan cara memberikan jadwal yang padat, terukur, yang biasanya disebut sebagai pola kerja baku, sehingga seluruh kegiatan mulai dari jam hadir di kantor, di lapangan, di perjalanan dan waktu administrasi semuanya dihitung secara seksama. Dengan memanfaat teknologi connecting dan online antara pelanggan dengan kantor saat ini hal tersebut sudah sangat mungkin dilaksanakan.


9. Mindsets selalu "pro" pada pasar para manajemen. Karena kebutuhan konsumen, maka perusahaan menjual produk dan jasanya, dengan prinsip itulah seharusnya orientasi dan budaya organisasi penjualan harus pro kepada pasar.


10. Berpikir besar dan menguasai hal-hal detail. Jika bicara Go retail , maka kita juga harus Go detail. Memang hal ini sangat langka dan mungkin hampir selalu terabaikan, karena berbicara detail adalah pekerjaan yang membosankan bahkan membuang-buang waktu.

Dengan memanfaatkan pemikiran Think Global act Local, rencana strategis ini dapat terintegrasi, dan diaplikasikan dengan baik oleh setiap pelaku organisasi yang ada dibawahnya. Sehingga, stigma lama yang mengatakan; "Aahh itu sih cuma teori," – lambat laun akan menghilang, dan strategi yang komprehensif akan menjadi jawaban untuk memenangkan persaingan.




-marketing.co.id-

Kenakalan Salesman



Salesman, posisi karyawan yang menjadi ujung tombak sebuah perusahaan yang dipercaya untuk menjual produk perusahaannya kepada para pelanggan lama maupun pelanggan baru. Dengan segala kreativitas yang dimiliki, mereka berusaha keras agar target pejualan tercapai. Target penjualan yang menjadi tujuan tiap bulannya ditentukan oleh seorang atasan berdasarkan luas wilayah, banyaknya pembelian, dan sejarah penjualan yang telah lewat. Kadang area kerjanya mencakup wilayah yang luas tapi jenis pelanggan yang dihadapi dengan jumlah pembelian kecil yang menyebabkan kecilnya target bulanan yang tercapai jika dibandingkan dengan teman salesmannya yang mencover area yang relative sempit namun dipenuhi dengan para pedagang grosiran yang sekali melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak.


Di dunia distributor, tepatnya di dalam manajemen penjualan distributor, para salesman sering dikenakan kewajiban mencapai 'strike rate'. Di mana dalam keadaan tersebut, seorang salesman harus mampu menjual produk yang dimilikinya kepada sejumlah tertentu dari seluruh pelanggan yang menjadi kunjungannya pada hari itu. Jika seandainya salesman setiap hari diberikan target strike rate 50%, artinya dari total kunjungan pada hari itu salesman setidaknya mampu menjual dagangannya kepada separuh pelanggan yang dikunjunginya. Karena setiap hari seorang salesman telah ditentukan jumlah kunjungannya, jadi sudah dapat dihitung jumlah pelanggan yang seharusnya membeli produk dagangannya.


Misal: Seorang salesman setiap hari mengunjungi 20 pelanggan. Strike raten-ya 30%, maka berarti harus ada 6 pelanggan (30%x20) yang membeli dagangannya.


Dan biasanya, selalu ada insentif khusus yang disediakan oleh perusahaan setiap bulannya bagi salesman yang mencapai target strike rate bualanannya. Semakin besar pencapaian strike ratenya semakinbesar pula insentif yang didapatnya.


Bagi salesman yang menjual produknya secara kredit dan pengiriman barangnya dilakukan tim pengirim dikemudian hari,maka kenakalan salesman terhadap penghitungan strike rate agak terhambat. Tapi, beda kondisinya jika salesman tersebut menjual produknya secara kontan serta sekaligus membawa barang. Kenakalannya dapat diatur ketika pembuatan laporan, jika total strike rate yang menjadi targetnya tidak tercapai, maka dalam laporannya dibuat menjadi tercapai. Bisa jadi salesman tersebut mengakali laporan guna mendapatkan insentif khusus pencapaian strike rate.


Bagaimana caranya? Mudah, cukup dengan cara membagi jumlah barang yang telah dijualnya di satu pelanggan ke nama pelanggan/pembeli lain yang sebenarnya tidak membeli.


Misal: Toko A sebenarnya membeli 10 unit, tapi dilaporkan hanya membeli 3 unit saja, lalu sisanya dilaporkan sebagai pembelian toko B 3 unit, toko C 3 unit dan toko D 2 unit. Nah, dari penjualan yang sebenarnya dia lakukan ke satu toko dengan nakal dia laporkan menjual ke empat toko. Oleh karena itu, sangat wajar jika ia terlihat dapat mencapai target strike rate, walau dengan cara menipu. Pastinya, ia akan menerima insentif sebagai upeti dari pencapaian target strike ratenya.




-Fikri C. Wardana-

1 Jam Bersama Warren Buffet



Mari simak beberapa aspek yang menarik dalam hidup Warren Buffet. Inilah interview selama 1 jam CNBC dengan Warren Buffet, orang terkaya didunia saat ini, yang telah menyumbang $ 31 milyar untuk kegiatan sosial.
  1. Pertama kali Warren Buffet membeli saham investasi pada waktu berusia 11 tahun dan sekarang dia katakan itu sudah terlambat !
"Ajarkanlah anak – anak anda berinvestasi sejak dini".

  1. Warren Buffet membeli sebuah ladang kecil pada saat dia berusia 14 tahun dari hasil mengantar Koran.
"Sesuatu bisa dibeli dengan sedikit tabungan. Ajarkanlah anak – anak anda untuk memulai sebuah bisnis".

  1. Warren Buffet tetap tinggal dirumahnya yang kecil berkamar tiga yang ia tempati sejak menikah 50 tahun yang lalu. Dia katakan : saya memiliki segalanya dirumah ini.
"Jangan membeli sesuatu yang tidak benar – benar anda butuhkan, dan ajarkanlah anak anda berpikir demikian".

  1. Warren Buffet menyetir sendiri mobilnya kemana saja dia ingin pergi dan dia tidak membutuhkan sopir pribadi maupun bodyguard
"Jadilah dirimu sendiri"

  1. Warren Buffet tidak pernah mengendarai jet pribadinya, meskipun ia memiliki perusahaan jet terbesar didunia.
"Selalu berpikirlah cukup dengan apa yang kau miliki".

  1. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 anak perusahaan. Warren Buffet hanya menulis 1 surat tiap tahun untuk para CEOnya , memberikan mereka target di tahun tersebut. Dia tidak pernah mengadakan rapat atau memanggil mereka .
"Letakkankan orang yang tepat pada posisinya".

  1. Dia hanya membuat 2 peraturan untuk CEOnya
                 1: Jangan habiskan uang pemegang saham
                 2: Jangan lupa peraturan no.1
                "Buatlah suatu target dan buat mereka fokus dengan target tersebut".

  1. Warren Buffet tidak memiliki pergaulan kelas atas. Dia menghabiskan waktunya makan popcorn dan menonton TV dirumah.
"Jangan mencoba untuk pamer, jadilah diri sendiri".

  1. Warren Buffet tidak membawa handphone dan tidak memiliki komputer dimejanya.

Nasehatnya untuk anak – anak muda:

"Jauhkan dirimu dari pinjaman bank atau kartu kredit dan berivestasilah dengan apa yang kau miliki" serta ingat :

1. Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.

2. Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri.

3. Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.

4. Jangan memakai merk, pakailah yang benar – benar nyaman untukmu.

5. Jangan habiskan uang untuk hal – hal yang tidak benar – benar penting.

6. Jika itu telah berhasil dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkanlah pada orang lain.



"Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya".





-NN-

Pentingnya Financial Literary



Jika Anda jeli memperhatikan, tingkatan seorang pengusaha dapat dikenali dari topik yang sedang mereka bahas.



Bila yang Anda jumpai adalah para pengusaha yang selalu membahas tentang bagaimana cara meningkatkan penjualan, maka kemungkinan Anda berhadapan dengan pengusaha start-up. Karena masalah utama yang selalu di alami perusahaan start-up yaitu penjualan. Jadi, kunci utama untuk survive pada fase ini adalah menguasai ilmu marketing dan penjualan.



Bila mereka selalu membahas tentang bagaimana cara membangun sebuah team dan pencarian orang yang tepat, umumnya Anda sedang berhadapan dengan perusahaan yang sedang Growing (berkembang). Masalah paling utama yang selalu di alami pada fase ini ada di team building. Penguasaan skill leadership yang baik adalah solusinya.



Bila mereka selalu membahas tentang bagaimana cara-cara menjalankan perusahaan, tidak hanya satu, tetapi beberapa perusahaan secara bersamaan, maka sudah pasti Anda berhadapan dengan para pengusaha besar. Dan tahukah Anda apa kunci sukses paling utama ketika di fase ini?



Financial Literary adalah kuncinya. Dalam Financial Literacy bukanlah cerita yang dibahas, tetapi angka, angka dan angka.



Jika Anda paham cara membacanya, dapat dipastikan Anda dapat menguasai dan menceritakan sesuatu banget tentang isi perusahaan.



Jadi, jika suatu saat nanti, Anda ingin menjadi konglomerat atau memiliki berpuluh-puluh perusahaan, maka melek angka keuangan itu mutlak perlu. Anda harus menguasai ilmunya, yaitu financial literacy. Dengan demikian Anda dapat mengetahui isi perut perusahaan. Anda dapat mencecer para pemimpin operasional Anda dengan angka, angka dan angka.



Bila sampai saat ini Anda masih tidak menyukai angka-angka, maka segeralah bertobat, kembalilah ke jalan yang benar sebelum terlambat!



Bisnis adalah permainan angka. Tanpa angka, maka akan seperti bola liar, tidak ada yang dapat Anda kendalikan dalam bisnis yang Anda jalani.





-Johny Rusly-

Sekotak Kejutan



Ada seorang pria yang menghukum putrinya yang masih berumur tiga tahun hanya karena membuang-buang gulungan kertas pembungkus yang berwarna keemasan. Baginya, sesuatu yang dibeli dengan uang itu sangat berharga, maka dari itu pria tersebut memarahi putrinya yang membuang-buang gulungan itu hanya untuk membungkus sebuah kado.



Namun demikian, keesokan harinya gadis kecil itu membawa hadiah berupa kotak untuk diberikan kepada ayahnya.



"Ayah, ini hadiah untuk mu" Sahut si gadis kecil.



Dengan perasaan malu karena reaksi berlebihan kemarin, sang Ayah hanya dapat berkata "Terima kasih anak manis".



Setelah mengetahui isi kotak tersebut kosong, kemarahan sang Ayah pun berkobar lagi.



"Dasar anak nakal, jika kamu meberikan hadiah lalu kenapa ini tidak ada isinya? Apa kamu mau mempermainkan Ayah?" Teriak sang Ayah.



Gadis kecil itupun menatap Ayah nya dengan mata berkaca-kaca sambil berkata "Oh, Ayah sungguh kotak itu tidak kosong. Aku telah meniupkan sebuah ciuman ke dalam kotak. Semua hanya untuk mu Ayah".



Hati sang Ayah begitu hancur seketika, luluh oleh perkataan putri manisnya. Lalu dia pun memelu dan memohon maaf kepada putri kecilnya.



Selama bertahun-tahun sang Ayah selalu membawa kotak itu bersama dalam tidurnya. Setiap kali dia putus asa, dia akan membuka kotak itu untuk medapatkan sebuah ciuman imajiner dan mengingat kasih sayang sang putri tercinta yang telah menaruhnya di sana.







-Academictips-

Hadiah Dari Tuhan


Seorang Raja pernah memiliki seorang budak setia yang dalam setiap keadaan selalu berkata "Tuanku, janganlah pernah berkecil hati karena apapun yang Tuhan lakukan adalah yang terbaik, tidak pernah salah.



Suatu hari mereka pergi berburu ke hutan, dan secara tiba-tiba seekor hewan liar menyerang sang Raja, si budak mencoba melindungi Raja dan behasil membunuh hewan tersebut, tapi sayang dia tidak bisa mencegah sang Raja kehilangan jari kelingkingnya oleh serang binatang buas itu.



Dengan rasa marah dan tanpa menunjukkan rasa terima kasih, Raja berkata " Jika Tuhan itu baik, Aku tak akan di serang oleh binatang buas dan tak akan kehilangan jariku"



"Meskipun semua hal itu terjadi, sekali lagi saya hanya dapat mengatakan bahwa Tuhan itu baik dan apapun yang dia lakukan sempurna, tidak pernah salah" Jawab si budak.



Geram oleh jawaban si budak, Raja memerintahkan pengawal untuk memenjarakannya.



Seminggu kemudian sang Raja pergi untuk berburu lagi tanpa di temani budak setianya. Di tengah perburuannya, sekelompok orang biadab meringkusnya. Raja tidak tahu apa tujuan orang-orang tersebut, mungkin mengiinginkan harta yang dimilikinya. Tapi ternyata tidak seperti yang dipikirkan sang Raja, ia diringkus untuk dijadikan korban persembahan kepada dewa tertinggi mereka. Mengetahui hal itu, sang Raja keringat dingin seakan malaikat maut telah ada dihadapannya



Ketika akan dikorbankan di altar persembahan, para orang biadab tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki sebuah jari kelingking, jadi dia dibebaskan karena tidak layak untuk dipersembahakan kepada dewa mereka.



Selepas kembali ke istana, sang Raja memerintahkan pengawal untuk membebaskan budak setianya, lalu berkata "Kau benar, Tuhan telah berlaku baik kepadaku! Aku hampir di bunuh, tapi untungnya jari yang tidak lengkap ini telah menyelamatkan ku"



"Tapi, aku punya satu pertanyaan : Jika Tuhan itu begitu baik, mengapa Dia membiarkan ku memenjaraka mu?"



"Tuanku, jika aku ikut serta bersama Anda berburu, aku akan dikorbankan sebagai persembahan, karena jari-jari ku lengkap" jawab si budak






"Ingatlah, apa yang dilakukan Tuhan itu sempurna, Dia tidak pernah salah"





-moralteachingstories-

Lebih Dari Keajaiban


Seorang pegawai yang telah 5 tahun bekerja sangat menginginkan promosi jabatan sebagai dedikasinya pada perusahaan. Malamnya Ia bermimpi, Ia mendapat pesan dalam mimpinya, jika Ia menenemukan 100 uang logam yang tercecer di perusahaannya dalam sebulan maka promosi jabatannya akan terwujud.


Ia mempercayai arti dalam mimpinya. Maka keesokan harinya, tidak seperti biasa, di pagi-pagi buta Ia sudah berangkat kerja. Tiba di kantor Ia tidak lantas menuju ruang kerjanya, namun membantu office boy menyapu ruangan dan menemukan satu uang logam.


Hatinya senang bukan kepalang bahwa mimpinya akan jadi kenyataan. Sekali lagi, Ia merapikan meja kerja yang berantakan, 3 uang logam kembali didapatnya.


Saat ia rajin melakukan sesuatu, saat itu pula ada saja koin yang ia temukan.


Sampai di penghujung bulan, 99 uang logam telah Ia kumpulkan, 1 lagi uang logam terkumpul maka mimpinya akan jadi kenyataan. Karena ingin segera mendapatkan 100 uang logam, siang dan malam ia terus mencari cara bagaimana menemukan satu uang logam lagi.


Konsentrasinya buyar, pikirannya terpecah, bukannya focus pada tugas yang dikerjakannya malah focus dalam menggenapkan koin yang dikumpulkannya.


Pekerjaannya jadi sering terbengkalai, Ia lebih asyik menyusuri setiap sudut ruangan, mencari di balik pintu, sampai tempat parker untuk menemukan uang logam pewujud impiannya. Akhirnya, Ia pun menerima teguran dari atasannya.



Ya, tanpa sadar kita pun sering berbuat demikian. Pikiran kita hanya terfokus pada promosi atau jabatan, sampai-sampai kita lupa untuk bekerja dengan baik.



-Wiryawan Sofyan-