Kliping Email Group

Baik & Buruk



Di taman sebuah kota yang begitu tampak asri, dipenuhi dengan tanaman mawar. Kebetulan saat itu merupakan musim berbunga, mawar-mawar menampakkan warna-warni yang cantik, dihiasi dengan aroma harum yang memikat orang yang lalu lalang. Tidak sedikit pengunjung taman yang meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman mawar. Semua orang menyukai mawar karena daya tariknya yang menawan, pun juga karena merupakan lambang cinta. 


Di dekat mawar tumbuh, di sisi lain taman, tumbuh sekelompok pohon bambu yang tidak begitu menarik untuk diperhatikan. Tidak ada bunga yang mekar, juga tidak mengeluarkan aroma harum seperti mawar. Tidak ada orang yang mau berfoto di samping bambu, maka tidak heran jika bambu selalu cemburu ketika melihat mawar selalu dikerumuni banyak orang.



"Mawar, aku iri kepada mu, aku selalu ingin seperti mu" Ujar bambu suatu hari.



"Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum, dan selalu dipuji oleh banyak orang" Lanjut bambu dengan nada sedih.


Mendengar hal itu, mawar hanya tersenyum.



"Terima kasih atas pujian dan kejujuran mu bambu" Ujar mawar.



"Tapi tahukah kamu, sebenarnya aku lebih iri kepada mu" Terang mawar.



Bambu merasa heran dalam diamnya, karena tidak tahu apa yang sebenarnya membuat mawar merasa isi kepadanya.



"Aneh sekali, mengapa kamu iri denganku?" Tanya bambu.



"Ya, Tentu saja aku iri denganmu. Coba kau perhatikan, kamu memiliki struktur batang yang begitu kuat, saat badai datang menerjang pun, kau akan tetap bertahan, tidak goyah sedikitpun," ujar sang mawar.



"Sedangkan aku dan teman-temanku, kami begitu sangat rapuh, hanya terkena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas berserakan, hidup kami begitu sangat singkat," Jelas mawar menerangkan.


Seketika itu, bambu sadar bahwa dia mempunyai kekuatan pada dirinya. Kekuatan yang dia pikir biasa saja, ternyata membuat iri bagi mawar.



"Tapi mawar, kamu selalu dikagumi orang, dan selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi penghias rumah dengan keindahan mu" Ujar bambu.



Senyum pun kembali mengembang dari sang mawar "Ya, Kamu benar, aku sering digunakan sebagai hiasan dan dicari banyak orang, tapi akhirnya, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu," Jawab mawar.


Sekali lagi bambu merasa keheranan "Aku sungguh tidak mengerti"


"Ah bambu.." ujar mawar sambil menggeleng.



"Seperti yang kamu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air, sehingga akhirnya kamu dapat mengairi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu memberikan begitu banyak kehidupan bagi tanaman," lanjut mawar.



"Malah aku seharusnya yang heran, dengan manfaat sebesar itu yang ada pada dirimu, seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku," tutup mawar.


"Ohhhh… kamu benar" ucap bambu sambil mengangguk.



Bambu baru menyadari bahwa selama ini dia telah memberikan banyak manfaat bagi tanaman lainnya, walupun sebenarnya pujian itu lebih sering ditujukan kepada mawar.


Sejak percakapan itu bambu tidak lagi merenungi nasibnya, bambu lebih senang mengetahui manfaat dan kekuatan dirinya yang bisa dia berikan kepada makhluk lainnya.




Daripada menghabiskan tenaga dengan iri pada orang lain, lebih baik bersyukur atas kemampuan diri sendiri, apalagi jika berguna untuk orang lain.




-Yani Sastra-

Menembus Batas


 


Seorang pak tua tinggal sendirian di Minnesota. Dia ingin menggarap kebun setengah hektar-nya untuk kemudian ditanami dengan kentang, tapi Ia tidak sanggup mengerjakannya sendiri karena keadaannya yang sudah agak tua. Putra satu-satunya, yang akan selalu membantunya sekarang mendekam di penjara. Pak tua pun mengirimi anaknya surat yang menggambarkan keadaannya saat itu:



"Kepada anakku,

Ayah merasa dalam keadaan buruk saat ini, karena mungkin Ayah tak kan mampu menanam kentang tahun ini. Ayah benci melewatkan saat bertanam kentang ini karena mendiang Ibu mu tidak akan pernah melewatkan saat-saat ini. Ayah sudah terlalu tua untuk menggarap kebun ini, seandainya saja Kamu ada di sini, semua masalah Ayah pasti akan segera berakhir. Ayah tahu kamu akan membantu menggarap kebun untuk Ayah, jika Kamu tidak berada di penjara"



Ayah mu"



Tak lama kemudian, Pak tua menerima telegram yang isinya "Demi Tuhan Ayah, jangan gali kebun itu!! Karena di sana ada banyak senjata yang Ku kuburkan!!"



Jam 4 pagi keesokan harinya, sejumlah agen FBI dan polisi setempat mendatangi lokasi penguburan senjata yang sedang dicari-carinya dari tersangka. Mereka mulai menggali dan ternyata tidak menemukan suatu senjata apa pun.



Merasa bingung, Pak tua kemudian menulis kembali surat kepada anaknya, menceritakan apa yang telah terjadi dan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.



Si anak pun membalas surat dari dalam penjara "Silahkan tanam kentang mu sekarang Yah. Itu adalah hal terbaik yang bisa Aku lakukan dari dalam penjara saat ini".



Dimanapun kita berada di dunia ini, jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati untuk melakukan sesuatu, pasti kita bisa melakukannya.





-Academictips-
Enhanced by Zemanta

Lupakan Semua



 


Di sebuah perguruan kungfu, seorang Guru Master tengah mengajari salah satu muridnya jurus pamungkas. Namun sayang keadaan tidak begitu menguntungkan, tiga orang musuh sakti datang ingin memporak-porandakan perguruan tersebut. Dengan tidak sabar ketiga orang tersebut siap menghabisi nyawa guru dan murid yang sedang menyempurnakan jurus pamungkas guna melawan ketiga orang sakti itu.

Jurus pertama selesai diajarkan sang guru. Berlanjut ke jurus kedua..ketiga..keempat.
Begitu sampai di penghujung jurus kelima, sang guru bertanya kepada muridnya.
"Bagaimana? Apa kau ingat seluruh jurus yang telah aku ajarkan tadi ?".

Dengan mata terbelalak……. dan wajah pucat muridnya menjawab,"Tttiii..tidak Guru!".

Keteganganpun berubah, ketiga musuhnya serentak-sontak tertawa geli.

Tapi anehnya, diluar dugaan sang guru malah tertawa, dan berkata,

"Bagus!! Lupakanlah saja jurus-jurus itu.Sekarang, majulah bertarung!!"


Ketiga musuh sakti itu pun segera merangsek maju. Dengan rasa gugup murid itu melawan sekenanya.

"Bag …. Bug…. Bag…." murid itu menjadi bulan-bulanan musuhnya. Namun ia tidak begitu saja menyerah meladeni hantaman ke tiga musuh sakti itu. Sang murid terus bertempur semampunya, sambil berusaha menenangkan dirinya sedemikian rupa.



Tiba-tiba, sesuatu yang aneh kemudian terjadi. Jurus-jurus yang terlupa diajarkan sang guru tadi muncul begitu saja. Mengalir ke luar secara alamiah dari gerak tubuhnya. Walau tidak sama persis dengan yang diajarkan oleh sang guru, tetapi memiliki jiwa yang sama. Dengan kata lain, jurus yang sama, bekerja dengan cara berbeda pada sang murid.

Bukan hanya sang murid yang merasa kaget, ketiga musuh saktinya pun merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Keadaanpun akhirnya kini berbalik, sang murid berada di atas angin. Ketiga musuh sakti itupun takluk ditangan murid yang sejenak lupa akan jurus pamungkasnya.



Yup, itu hanyalah sebuah adegan film kungfu dari sebuah legenda Cina yang penuh dengan ajaran kebijakan.


Dalam mendalami dan mempelajari hal ilmu apapun,
membaca itu sangat baik,
menambah ilmu itupun suatu keharusan,
bahkan... menciplak TIPS& TRICK orang lain juga kadang menghasilkan sesuatu.

Tetapi yang terutama dari itu semua adalah :
KEBERANIAN UNTUK TERLIBAT TERJUN MERASAKAN DAN MENGALAMINYA SENDIRI.

Nikmati saja..rasakan..hingga meresap kebagian terdalam diri kita.
Mungkin pertama kalinya akan babak belur, namun jangan berhenti. Terus, BELAJARLAH DARI LUKA-LUKA itu.

Biarkan teori dan praktek bersatu padu dengan sendirinya. Semua orang butuh waktu.
Bila tiba saatnya nanti..jurus-jurus itu akan berkembang sedemikian rupa, hingga jurus-jurus itu menjadi JURUS ANDA SENDIRI!






*Lupakan Saja Jurus-Jurus Itu*

-Made Teddy Artiana, S. Kom-



Ghostwriter, photographer & CMO Kairos System & Technology (www.kairos-medisoft.com)
Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA* *(yang pernah bekerja di rumah kami)

Senjata Makan Tuan


 


Ada seorang petani miskin yang menjual 400 gr mentega hasil usahanya kepada tukang roti langganannya. Karena penasaran, suatu hari tukang roti mencoba untuk menimbang mentega yang diterimanya untuk melihat apakah benar ia menerima 400 gr mentega tersebut. Teryata mentega yang diperolehnya hanya sekitar 250 gr, geramlah si tukang roti dan menuntut petani miskin tersebut ke pengadilan.



Di pengadilan petani miskin itu tertunduk lesu, tapi Ia yakin bahwa Ia tidak bersalah sedikitpun dalam hal tersebut. Hakim meminta penjelasan dari si petani miskin mengenai cara Ia menimbang dan alat timbangan yang digunakan dalam menentukan berat mentega.



"Yang Mulia, Saya tidak memiliki timbangan dan sangat primitif dalam hal menimbang mentega tersebut oleh karena itu Saya tidak memiliki ukuran yang tepat. Tapi Saya punya skala" Jelas si petani miskin.



"Lalu bagaimana skala Anda dapat menentukan bahwa berat mentega itu adalah 400 gr?" Tanya balik sang Hakim.



"Yang Mulia, jauh sebelum tukang roti membeli mentega dari Saya, Saya pernah membeli sepotong roti yang beratnya 100 gr. Setiap hari, ketika tukang roti membawakan roti pesanan Saya, Saya meletakkannya pada skala dan memberinya berat beban yang sama dengan berat mentega yang akan Saya jual. Jika ada yang harus disalahkan, maka tukang rotilah orangnya"Jawab si petani miskin.





Kejujuran adalah kebijakan terbaik. Siapa yang menabur, maka dialah yang akan menuai.





-moralteachingstories-
Enhanced by Zemanta

Keajaiban Berbagi



Suatu waktu, pernah ada seorang petani jagung yang sangat populer memenangkan berbagai penghargaan dalam urusan hasil kebun jagungnya. Setiap tahun si petani selalu mengikutsertakan hasil panennya dalam setiap lomba yang diadakan di setiap Negara bagian, dan setiap itu pula Ia selalu mendapatkan pita biru sebagai juara terbaik.



Karena kehebatan si petani dalam menghasilkan benih jagung terbaik, seorang reporter TV pun tertarik untuk mewancarai, mencari tahu dan mempelajari apa rahasia di balik itu semua. Selama wawancara itu reporter menemukan sesuatu yang menarik, Ia merasa heran mengapa si petani begitu rela membagi-bagikan benih terbaiknya kepada para tetangga yang juga berkebun jagung.



"Bagaimana mungkin Anda berbagi benih jagung terbaik Anda kepada mereka? Apakah Anda tidak takut suatu hari nanti hasil panen mereka akan lebih baik dari Anda dan Anda pun akan kehilangan titel juara yang selalu Anda menangkan di setiap kompetisi?" Tanya si reporter keheranan.



"Memangnya kenapa?" Tanya balik si petani.



"Apakah Anda tidak tahu, angin selalu menerbangkan setiap serbuk sari jagung yang sudah berbunga matang dari satu satu kebun ke kebun lainnya. Jika tetangga Saya menanam jagung dengan kualitas rendah, maka lintas penyerbukan akan berpengaruh menurunkan kualitas jagung Saya. Jika saya menanam benih jagung yang baik, maka Saya juga harus membantu tetangga Saya menanam benih jagung terbaik" jelas si petani.





Mereka yang memilih untuk hidup dengan baik harus membantu orang lain untuk hidup dengan baik pula, karena nilai dari kehidupan adalah diukur dengan sentuhan kehidupan itu sendiri.



Selalu bantu orang lain di sekitar Anda, jika Anda melakukannya maka secara tidak langsung Anda membantu diri sendiri juga.



Ingat, apa yang terjadi di sekitar selalu datang dari sekitarnya.







-moralteachingstories-

Esensi Hidup


 


Seorang pemilik toko ternama ingin melihat anaknya tumbuh dengan kebahagiaan, ia menyuruh putranya yang semata wayang itu untuk belajar tentang rahasia kebahagiaan dari orang paling bijaksana di dunia. Dalam perjalanan mencari kebahagiaan, si anak melintasi padang pasir yang luas selama 40 hari, hingga akhirnya Ia tiba di sebuah kastil yang indah dan tinggi di puncak gunung. Di sanalah orang bijak itu tinggal.


Karena terpukau oleh keindahan kastil, saat memasuki kastil sejenak si anak lupa dengan orang bijak yang dicarinya. Ia lebih sibuk memperhatikan keadaan yang ada di dalam sana, melihat para pedagang yang datang dan pergi, orang-orang yang sedang mengobrol di sudut- sudut kastil, sekelompok orchestra yang sedang memainkan musik yang indah, dan hidangan terlezat di dunia yang di sajikan di meja.


Orang bijak yang dicarinya ternyata sedang sibuk berbicara dengan setiap orang yang ingin menemuinya, dan anak muda itu harus menunggu giliran selama dua jam lamanya untuk mendapat wejangan tentang kebahagiaan yang dicarinya.


Ketika tiba waktunya bertatap muka dengan si orang bijak, anak muda itu menceritakan maksud dari kedatangannya. Orang bijak mendengarkan penjelasan si anak, namun Ia berkata kepada anak muda bahwa saat itu Ia tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan yang dicarinya. Dia menyarankan agar anak muda itu untuk melihat-lihat sekeliling kastil dulu dan kembali lagi dalam dua jam.


"Sementara itu, Saya akan meminta Anda untuk melakukan sesuatu" Kata si orang bijak sambil menyerahkan sebuah sendok teh yang berisi dua tetes minyak kepada si anak muda.


"Saat Anda berjalan-jalan berkeliling kastil, bawalah sendok ini bersama tanpa sedikitpun Anda menumpahkan minyak yang ada bersama sendok ini" Jelas orang bijak.


Anak muda itu mulai berkeliling kastil, menaiki dan menuruni tangga yang ada di sekeliling kastil, sambil matanya fokus memperhatikan sendok yang dibawanya agar minyak yang ada bersamanya tidak tumpah.


Dua jam sudah berlalu,

"Nah," kata si orang bijak, "Apakah Anda melihat permadani Persia yang tergantung di ruang makanku? Apakah Anda melihat taman besar yang butuh sepuluh tahun pembuatannya? Apakah Anda melihat perkamen indah di perpustakaan saya? "


Anak muda itu merasa malu, dan mengaku bahwa Ia tidak melihat satupun yang ada. Satu-satunya yang Ia perhatikan hanyalah sendok yang bersamanya ada 2 tetes minyak, karena Ia begitu khawatir akan menumpahkannya.


"Kalau begitu, berkeliling lagi di kastil ini. Anda tidak akan bisa mempercayai Saya jika Anda tidak mengenali isi kastil Ini" Kata si orang bijak.

Merasa lega, anak muda itu pun kembali mengambil sendoknya yang berisi minyak dan kembali menjelajahi kastil tersebut. Kali ini dia mengamati semua karya seni di langit-langit dan dinding. Dia melihat kebun, pegunungan di sekelilingnya, dan keindahan bunga-bunga disekelilingnya. 


Anak muda itu pun kembali menghadap orang bijak dengan rasa percaya diri.

"Sudahkah Anda perhatikan seluruh yang ada di kastil ini?" Tanya orang bijak 

"Oh..Tentu" Jawab anak muda. 


"Tapi di mana tetes minyak yang saya percayakan kepada Anda?" tanya orang bijak kemudian.


Anak muda itu terkejut, melihat sendok yang ada di tangan, minyak yang ada bersamanya telah hilang.


"Nah, hanya ada satu nasihat yang bisa kuberikan padamu," Kata orang bijak.



"Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan yang ada di dunia dengan tidak pernah melupakan tetes-tetes minyak yang ada di sendok."



Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dari menikmati setiap detik kehidupan kita dengan penuh rasa cinta, rasa syukur dan terima kasih, serta pengabdian kepada Tuhan yang Menciptakan kita.



-Inspire21-
Enhanced by Zemanta

Berpikir Besar



Seorang pria tertangkap dan dilemparkan ke dalam lubang yang dalamnya sekitar 7 meter hanya karena dia orang asing. Pria itu berjuang untuk bisa keluar dengan cara mendaki pinggiran lubang, tetapi semakin ia berusaha, semakin otot-ototnya menjadi lemah. Rasa putus asa menggelayuti dirinya, hingga Ia berkata kepada dirinya sendiri, "Saya tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk keluar dari lubang ini, mungkin aku akan mati di sini".


Saat dalam rasa putus asa, saat itu dia juga mendengar suara seseorang berteriak "Tolong, tolong, tolong" dari lubang lainnya yang lebih dalam 3 meter dari lubang tempatnya berada. "wow, ternyata ada orang lain juga yang terjebak dalam lubang yang sama seperti saya di sini" Pikirnya.


Dengan keadaan menenangkan diri dalam istirahatnya, dia mendengarkan suara tanah yang berjatuhan dari lubang tempat korban lainnya berada. Segera dia memberanikan diri untuk mencoba lagi memanjat dinding lubang dengan segala kekuatan terakhirnya, merangkak sedikit demi sedikit sampai akhirnya Ia berhasil keluar dari lubang tersebut.




Tetaplah tersenyumlah dalam derita, karena masih ada orang yang lebih menderita dari Anda.


Cobalah selalu hadapai ketakutan terbesar dalam hidup, karena sesuatu yang "BAIK" tidak datang dengan mudah. Kita harus bisa merasa tidak nyaman untuk sampai di zona nyaman.





-Inspire21-

Inspiratif


 

Seorang bocah buta sedang mengemis di pelataran sebuah gedung, sebuah topi tergeletak di bawah kakinya sebagai tempat menampung uang dan sebuah kertas karton yang bertuliskan "Tolong sumbangannya, Saya buta". 



Hanya sedikit uang koin yang berhasil terkumpul di topinya.



Seorang pria kemudian melintas di hadapan sang bocah, mengambil beberapa koin uang dari saku dan menaruhnya di topi si bocah buta. Lalu pria itu mengambil kertas karton si bocah, menuliskan sesuatu di balik sisi kosong karton tersebut. Di taruhnya kembali kertas karton itu sehingga orang-orang yang lewat membaca tulisan baru tersebut.



Tak berapa lama topinya dipenuhi dengan uang para pejalan kaki yang lewat. Begitu banyak orang yang tersentuh untuk memberikan sumbangan kepada si bocah. Sore harinya, pria yang mengubah tulisan di kertas karton tersebut datang untuk melihat hal apa yang telah terjadi.



Si bocah mengenali langkah kaki pria itu dan bertanya "Bukankah Anda yang telah mengubah tulisan ini pagi tadi? Memangnya apa yang telah Anda tulis?"



"Aku hanya menuliskan kebenaran. Aku tulis apa yang Kamu tulis, tapi dengan cara yang berbeda" Jawab si pria.



Yang di tulis pria itu yaitu "Hari ini begitu indah tapi Aku tak dapat memandangnya"





Bersyukurlah dengan apa yang kita punya.



Hal yang terindah dalam hidup adalah ketika kita melihat orang lain tersenyum bahagia. Dan yang paling indah lagi adalah mengetahui bahwa Anda lah yang mengembangkan senyum orang tersebut.







-Academictips-

Cermin Diri



Suatu hari, semua karyawan sebuah perusahaan besar tiba secara bersamaan di kantor, mereka sedikit terkejut dengan adanya sebuah tulisan yang terpampang di pintu masuk yang bertuliskan "Kemarin, pegawai yang menghambat perkembangan perusahaan kalian telah meninggal dunia. Kami mengundang Anda untuk menghadiri pemakaman yang telah dipersiapkan di ruang Gym". Pada awalnya semua pegawai begitu bersedih mendengar pengumuman itu, tapi setelah beberapa saat mereka mulai penasaran ingin tahu siapa orang yang sebenarnya telah menghambat pertumbuhan perusahaan mereka.


Di ruang Gym begitu riuh dengan para pegawai yang sangat penasaran, sehingga sampai-sampai ada agen keamanan yang diperintahkan untuk mengontrol keramaian di dalam ruangan. Semakin banyak orang yang mendekat menuju peti mati, semakin membuat suasana ruangan menjadi sesak. Semua orang bertanya-tanya "Sebenarnya siapa sih orang yang telah menghambat kemajuan perusahaan? Yah, setidaknya dia sudah meninggal". Satu persatu para pegawai berjalan beriring mendekat ke peti mati, dan ketika mereka mulai melihat ke dalam peti mati, semua jadi terdiam tanpa kata. Semua mematung di dekat peti mati, terkejut, sepertinya ada yang telah menyentuh jauh ke dalam jiwa mereka. Karena mereka melihat wajah mereka sendiri di dalam peti mati, karena ada sebuah cermin di dalamnya.


Juga ada sebuah tulisan di sebelah cermin "Hanya ada satu orang yang mampu membatasi pertumbuhan anda, yaitu ANDA SENDIRI". Karena hanya Anda sendiri lah yang mampu merubah kehidupan Anda. Anda adalah satu-satunya orang yang dapat mempengaruhi kebahagiaan dan kesuksesan Anda. Anda adalah satu-satunya orang yang dapat membantu diri Anda sendiri. Hidup Anda tidak akan berubah ketika Bos Anda berubah, ketika teman-teman Anda berubah, ketika pasangan Anda berubah, bahkan ketika perusahaan tempat Anda bekerja pun berubah. Hidup anda akan berubah ketika ANDA berubah, ketika Anda percaya dapat melampaui sesuatu yang membatasi, ketika Anda menyadari bahwa Anda adalah satu-satunya yang bertanggung jawab untuk hidup Anda. "Hubungan yang paling penting yang dapat Anda miliki adalah Anda menguasai diri sendiri".





-Moralstories-
Enhanced by Zemanta

Apa Adanya



 

Seorang nelayan sedang asyik duduk berteduh di bawah naungan pohon di tepi pantai menikmati indahnya pemandangan dan rokoknya. Tiba-tiba lewat seorang pengusaha kaya dihadapannya, berkenalan, dan kemudian bertanya "Mengapa Anda begitu santai duduk-duduk disini sambil menghisap rokok dan tidak bekerja?". Lalu nelayan miskin itu menjawab bahwa ikan tangkapannya untuk hari ini sudah cukup. 



Mendengar jawaban nelayan miskin itu, sontak naluri pengusaha kaya dengan nada marah berkata "Mengapa Anda tidak menangkap ikan lebih daripada duduk-duduk di sini membuang waktu?"



"Kenapa Aku harus menangkap ikan lebih?" Tanya si nelayan miskin.



"Jika Anda bisa menangkap ikan lebih, kamu dapat menjualnya sebagai penghasilan tambahan dan bisa membeli perahu yang lebih besar" Jawab pengusaha kaya.



"Lalu apa akan yang Aku lakukan kemudian?" Tanya nelayan miskin lagi.



"Anda dapat menangkap ikan ke laut dalam dan mendapatkan uang lebih dari hasilnya" Pengusaha kaya menimpali.



"Lalu apa akan yang Aku lakukan kemudian?" Tanya nelayan miskin kembali.



"Anda dapat membeli banyak kapal dan mempekerjakan banyak orang dan menghasilkan uang lebih"Jawab pengusaha kaya.



"Lalu apa akan yang Aku lakukan kemudian?" Tanya nelayan miskin lagi.



"Anda dapat menjadi pengusaha kaya seperti Saya"Jawab pengusaha kaya.



"Lalu apa akan yang Aku lakukan kemudian?" Tanya nelayan miskin lagi.



"Anda dapat menikmati hidup dengan damai kemudian" Jawab pengusaha kaya.



"Kamu pikir Saya ini sedang apa sekarang?" Tanya nelayan miskin sekali lagi.



Anda tidak perlu menunggu besok untuk menjadi bahagia dan menikmati hidup Anda. Anda bahkan tidak perlu menjadi lebih kaya, lebih kuat untuk menikmati hidup. HIDUP adalah pada saat ini, nikmati sepenuhnya.






-Moralstories-
Enhanced by Zemanta

Satu Hati Satu Rasa


Sebuah kapal penjelajah karam dan hancur oleh badai di lautan, hanya dua orang yang mampu menyelamatkan diri berenang ke sebuah daratan pasir seperti pulau.


Dua korban selamat yang merupakan teman baik itu tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Satu-satunya jalan adalah berdoa kepada Tuhan. Namun, untuk mengetahui doa siapa yang lebih kuat, mereka sepakat untuk membagi wilayah antara mereka dan tetap di kedua sisi yang berlawanan dari pulau itu.


Hal pertama yang mereka minta kepada Tuhan adalah makanan. Keesokan paginya, orang pertama melihat sebuah pohon buah tumbuh lebat di sisi tempat dia tinggal, sehingga dia dapat memakan buah dari pohon tersebut. Sedangkan orang kedua tidak mendapatkan satu apa pun di tempatnya berada.


Setelah seminggu berlalu, orang pertama merasa kesepian dan dia berdoa meminta kepada Tuhan seorang istri. Keesokan harinya, ada sebuah kapal lain yang karam, hanya ada satu orang yang selamat yaitu seorang wanita yang lalu berenang ke sisi tempat orang pertama. Sekali lagi doa orang pertama terkabul sedang di sisi tempat orang kedua tidak terjadi suatu apa pun.


Selanjutnya orang pertama berdoa meminta sebuah rumah, pakaian dan makanan lainnya. Seperti sebuah keajaiban semua yang diminta mucul hadapannya, dan sekali lagi tidak terjadi suatu apa pun di sisi tempat orang kedua.

Terakhir, orang pertama ingin meninggalkan daratan tempat dia tinggal, lalu dia berdoa kepada Tuhan sebuah kapal sehingga dia dan istrinya dapat pergi dari sana. Di pagi harinya, dia mendapatkan sebuah kapal bersandar di tempatnya berada. Dia dan istrinya bersiap pergi menaiki kapal meninggalkan daratan itu tanpa turut serta mengajak orang kedua yang merupakan teman baiknya.


Orang pertama yakin bahwa temannya tidak layak untuk menerima berkat Tuhan, karena tidak ada doa-doanya yang terkabul.


Ketika kapalnya akan pergi berlayar meninggalkan daratan itu, orang pertama mendengar suara misterius "Kenapa kamu meninggalkan temanmu sendirian di pulau itu?"


"Karena hanya doa sayalah yang terkabul. Sedang doa-doa dia tak satupun yang terkabul, jadi dia tak layak mendapatkan apapun dari saya" jawab orang pertama.


"Kau keliru!" Tegur suara misterius. "Dia hanya punya satu doa yang Aku jawab. Jika tidak karena itu maka Kamu tidak akan menerima berkat dari saya. " Jelas suara misterius.


"Katakan padaku, memangnya doa apa yang dia pinta sehingga Aku berhutang dengan apa yang dia pinta?" Tanya orang pertama.


"Dia mendoakan agar semua doa-doa mu terkabul" Jawab suara misterius.




Terkadang, doa-doa kita yang cepat terkabul bukan hanya karena dari doa kita sendiri, ada doa seseorang pula yang mendoakan apa yang kita pinta yang terlibat di dalamnya. Hargai orang-orang terbaik dalam hidupmu, jangan pernah meninggalkan orang-orang yang kamu cintai sendirian pada akhirnya.




-Moralstories-
Enhanced by Zemanta

Jiwa Yang Tenang



 

Tahun 1883, John Roebling seorang Insinyur kreatif terinspirasi oleh ide untuk membangun jembatan spektakuler yang menghubungkan New York dengan Long Island. Namun ahli bangunan jembatan di seluruh dunia berpikir bahwa ini adalah hal mustahil dan berharap Roebling untuk melupakan ide gilanya, karena hal tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya.



Jiwa Roebling menolak untuk mengabaikan visi yang ada dalam pikirannya. Roebling selalu berpikir tentang hal itu sepanjang waktu dan dia tahu jauh di dalam hatinya bahwa hal itu bisa dilakukan. Roebling hanya harus berbagi mimpi dengan orang lain. Setelah banyak berdiskusi dengan putranya, Washington yang juga seorang insinyur bangunan, mereka yakin bahwa jembatan itu sebenarnya dapat dibangun.



Bekerja sama untuk pertama kalinya, ayah dan anak ini mengembangkan konsep tentang bagaimana hal itu bisa dicapai dan cara bagaimana mengatasi hambatan yang akan terjadi. Dengan rasa senang yang begitu besar atas ide liar yang akan mereka wujudkan, mereka mulai membentuk tim dan membangun jembatan impian mereka.



Semula, proyek jembatan ini berjalan dengan baik. Namun naas hal terbaik itu hanya berjalan beberapa bulan saja, kecelakaan tragis pun terjadi merenggut nyawa John Roebling. Jembatan yang dibangun runtuh menimpa para tim pekerja. Washington, putranya turut tertimpa dalam bencana, beruntung tidak kehilangan nyawa tapi luka di sekujur tubuh dan kerusakan otak menyebabkannya tidak mampu untuk berbicara ataupun berjalan.



"Sudah Kami katakan, lupakanlah mimpi gila mereka, ini hal bodoh untuk dikerjakan" Komentar insinyur bangunan senior. 



Semua insinyur berkomentar negative tentang semua yang terjadi dan berharap proyek tersebut segera dihentikan, karena Roebling satu-satunya pencetus ide gila tersebut yang tahu bagaimana jembatan itu dapat dibangun telah tiada. 



Mereka lupa bahwa Washington, putra Roebling yang juga paham mengenai pembangunan jembatan itu masih hidup. Meskipun cacat, Washington tidak pernah patah semangat dan masih memiliki hasrat yang membara untuk menyelesaikan jembatan itu. Pikirannya masih setajam sebelumnya. Washington mencoba untuk menginspirasi dan menyampaikan antusiasmenya kepada teman-teman timnya, namun mereka semua terlalu takut untuk merampungkan tugas itu.



Keterbatasan komunikasi menjadi penghalang baginya menyampaikan ide untuk menyelesaikan proyek impian ayahnya. Ketika masih terbaring di rumah sakit, menikmati sinar mentari yang menerpa kamarnya dan angin yang bertiup sepoi-sepoi, tiba-tiba sebuah ide pecah dipikirannya. Yang dapat ia lakukan pada saat itu hanyalah menggerakkan jari telunjuknya secara perlahan-lahan. Dengan cara itulah dia mengembangkan kode untuk berkomunikasi dengan istrinya untuk menyampaikan ide kepada timnya. 



Washington menyentuh lengan istrinya, lalu dengan jari telunjuknya itu ia memberi kode untuk memanggil para insinyur dan timnya lagi untuk berkumpul. Hal yang sama juga dilakukan Washington, dengan cara menekan tangan istrinya untuk memberitahukan apa yang harus dilakukan para insinyur itu. Rasanya hal tersebut bodoh, tapi mau apa lagi proyek masih harus tetap berjalan. Selama 13 tahun Washington memberikan perintah dengan cara mengetukkan jarinya di lengan istrinya, sampai jembatan itu akhirnya selesai.



Hari ini, "Brooklyn" sebuah jembatan mahakarya yang spektakuler menjadi saksi kemuliaan, penghargaan untuk kemenangan semangat gigih seorang pria dan tekadnya untuk tidak dikalahkan oleh keadaan. Hal ini juga merupakan penghargaan bagi para insinyur dan tim kerja mereka, dan kepercayaan mereka pada seorang pria yang dianggap gila oleh setengah dunia. Juga sebagai monumen nyata atas cinta dan kesetiaan istri Washington yang selama 13 tahun sabar dikodekan pesan oleh suaminya untuk mengatakan kepada para insinyur apa yang harus dilakukan.






Mungkin ini adalah salah satu contoh terbaik dari sikap "tidak pernah berkata mati" untuk mengatasi cacat fisik yang mengerikan dan mencapai tujuan yang mustahil.





Sering kali kita menghadapi hambatan dalam kehidupan sehari-hari, padahal rintangan yang dihadapi tampaknya sangat kecil dibandingkan dengan apa yang banyak orang lain harus hadapi. Jembatan Brooklyn menunjukkan bahwa mimpi yang tampaknya mustahil dapat direalisasikan dengan tekad dan ketekunan, tidak peduli dengan hambatan apapun yang akan terjadi.





-Academictips-
Enhanced by Zemanta

Bakat Terpendam



Dante Gabriel Rossetti, sang penyair dan artis terkenal abad ke 19, pernah didekati oleh seorang pria tua. Pria tua itu menyodorkan beberapa sketsa gambar milik muridnya, dia ingin Rosetti memberikan penilaian apakah gambarnya bagus, atau apakah memiliki sedikit nilai seni yang tinggi.


Rosetti memperhatikan secara seksama. Rosetti tau bahwa karya seni tersebut sangat buruk dan tidak memiliki nilai seni sama sekali, tapi karena kebaikan hatinya dia mengatakan kepada pria tua itu selembut mungkin bahwa gambar tersebut hanya menunjukkan sedikit nilai seni. Rosetti merasa tidak merasa enak, tapi ia tidk bisa berbohong kepada pria tua itu. Pria tua itu merasa sedikit kecewa dengan penilaian Rosetti.


Pria tua itu meminta maaf karena telah menggangu waktu Rosetti, tetapi meminta Rosetti untuk melihat beberpa gambar lagi yang dia miliki.


Rosetti pun kembali memperhatikan beberapa sketsa gambar yang disodorkan kepadanya kembali dan tiba-tba dengan sangat antusias Rosetti mengungkapkan bahwa gambar tersebut sangat berseni.


"Ini, oh yang ini sangat bagus" Rosetti berdecak kagum.

"Gambar murid ini sungguh sangat berseni. Dia harus terus diarahkan dan diberikan dorongan. Dia memiliki masa depan yang cerah" Ujar Rosetti.


Rosette bisa melihat bahwa pria tua itu sangat terharu.

"Siapa orang yang begitu berbakat ini? Apakah anak mu?" Tanya Rosetti.


"Bukan" Jawab si pria tua.


"Ini adalah aku, 40 tahun yang lalu. Jika saja aku mendengar pujian anda saat itu. Tapi seperti yang kamu lihat aku begitu putus asa dan begitu mudah menyerah" Tambah si pria tua.




Penyesalan selalu datang kemudian. Ketidakberanian untuk terus melangkah dan begitu cepat menyerah adalah musuh terbesar dalam hidup.




-Academictips-
Enhanced by Zemanta

Lihat Ke Dalam (Cek & Recek)



Di sebuah minimarket SandiHook, Colorado, seorang anak kecil laki-laki berumur 12 tahun singgah. Ia lalu mendorong peti minuman yang ada di dekatnya ke sebelah telepon koin untuk menjangkaunya. Di tekannya tujuh digit nomor yang akan di tuju. Pemilik toko tanpa menaruh rasa curiga terus mengamat-amati tingkah bocah itu dan menguping pembicaran apa yang sedang di lakukan si bocah. 


Anak Laki-laki: "Hallo, apakah ibu membutuhkan seseorang untuk memotong rumput di halaman rumah?".


Ibu: "Sayang sekali, sudah ada yang mengerjakannya".


Anak laki-laki: "Ibu bisa membayar saya setengah dari upah orang itu kok".


Ibu: "Maaf, saya sudah sangat puas dengan pekerjaan orang itu".


Anak laki-laki: (Dengan sedikit memaksa) "Please bu, saya juga akan menyapu pinggiran trotoar depan rumah ibu, Saya jamin halaman rumah dan depan jalanan rumah Ibu akan menjadi yang tercantik dan terbersih dibandingkan rumah-rumah yang ada di sekitar ibu".


Ibu: "Maaf, sekali lagi tidak, terima kasih".


Bukannya merasa kesal dengan yang terjadi, anak laki-laki tersebut malah gembira dengan senyuman di wajahnya, lalu menaruh kembali gagang teleponnya.


Pria tua pemilik toko yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan si bocah kemudian menghampiri.

Pemilik Toko: "Hai bocah, aku suka sikapmu, semangat positifmu. Jika kamu benar-benar ingin bekerja, Aku ada tawaran untukmu". 


Anak laki-laki: "Oh, tidak Pak Tua. Terima kasih".


Pemilik Toko: "Apa? Dari tadi Ku dengarkan kamu sangat memaksa untuk mendapatkan pekerjaan, berarti kan kamu sangat butuh pekerjaan. Aneh kamu!".


Anak laki-laki: "Oh, itu Pak. Saya cuma mau men cek & re-cek apakah pekerjaan yang saya lakukan sudah benar-benar bagus. Soalnya, Sayalah yang bekerja di rumah si Ibu itu!".




Seberapa banyak dari kita yang selalu mencari tau apakah pekerjaan yang telah dilakukan benar-benar telah membuat puas majikan/bos di mana kita bekerja, sehingga kita bisa terus tak tergantikan?


Orang lainlah yang akan selalu menilai tinggi atau rendahnya diri kita. Jadi, buatlah diri kita selalu mempunyai nilai yang tinggi, sehingga orang lain pun akan selalu menilai kita lebih dari yang terbaik.





-Haryo Ardito-

Besar Tak Berakal




Ada seorang pria yang sedang menjelajah di dalam hutan melewati sekumpulan gajah, tiba-tiba berhenti, merasa heran dengan apa yang dilihatnya. "Bagaimana mungkin hewan sebesar itu dapat ditahan oleh tali kecil yang hanya membelenggu kaki depannya" Tanyanya dalam hati. Tidak ada rantai ataupun kandang. Sungguh mengherankan, seharusnya hewan itu mampu, kapanpun dia mau lepas dari ikatan tali yang lemah itu, tapi faktanya tidak.


Dia melihat sang pawang gajah yang sedang berdiri lalu bertanya


"Kenapa gajah-gajah itu hanya berdiri saja di sana dan tidak berusaha untuk kabur?"


"Oh…, ya karena pada waktu mereka masih kecil dan sangat muda kami selalu menggunakan tali yang sama untuk membelenggu kaki mereka, pada saat usia itu tali itu cukup untuk menahan mereka. Seiring bertambahnya ukuran mereka, hewan itu merasa dan percaya bahwa tali yang membelenggu kakinya tidak dapat diputuskan. Karena mereka percaya bahwa tali itu akan tetap menahan mereka, jadinya mereka tak pernah mencoba untuk memutuskannya apalagi kabur" terang sang pawang.


Pria itu terkagum-kagum. Hewan ini bisa saja setiap saat membebaskan diri dari ikatan yang lemah itu, tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, akhirnya mereka terkekang tepat di mana mereka berada sekarang.




Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup selalu berpegang pada sebuah keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu hanya karena pernah gagal sekali sebelumnya?



Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran, kita tidak boleh menyerah dalam perjuangan hidup ini.




-Academictips-
Enhanced by Zemanta

Mencoba Mengerti



Di sebuah kedai kopi, saat itu harga es krim sundae sedang murah-murahnya, ada seorang anak kecil berumur 10 tahun masuk dan duduk di sebuah meja. Lalu datanglah seorang pelayan menghidangkan segelas air putih di mejanya.

"Berapa harga seporsi es krim sundae?" Tanya si anak. 


"50 sen" jawab pelayan.


Anak kecil itu lalu menarik tangannya keluar dari sakunya kemudian menghitung jumlah uang koin yang dia miliki.


"Kalau seporsi es krim biasa berapa?" Tanya si anak kembali.


Karena keadaan kedai yang agak ramai, si pelayan merasa kesal dengan anak kecil itu, menggugam dalam hati 'kayak duitnya cukup aja nih anak' dan menjawab dengan kasarnya


"35 sen"



Kemudian anak kecil itu menghitung kembali uang koin yang dimiliki dan berkata "Saya pesan es krim biasa aja deh".



Pelayan pun kembali membawa seporsi es krim biasa, menaruh tagihan di atas meja dan lalu berjalan pergi.



Setelah selesai menghabiskan seporsi es krim, anak kecil itu melangkah ke kasir untuk membayar tagihannya dan kemudian meninggalkan kedai kopi tersebut.



Ketika pelayan datang kembali ke meja anak itu, ia mulai mengelap meja dan kemudian menelan ludahnya dalam-dalam dengan apa yang telah dilihatnya.



Di sana, di dekat samping piring kosong es krim bekas si anak, tergeletak rapih uang koin 15 sen.



Ternyata si anak meninggalkan uang tip untuk si pelayan. Uang 50 sen yang semula ingin dibelikan seporsi es krim sundae, hanya dibelanjakan 35 sen untuk seporsi es krim biasa demi untuk memberikan tip 15 sen kepada si pelayan.





Jadi, jangan pernah menilai sesuatu dari luarnya, di saat kita tidak begitu menghargai orang lain, ternyata orang tersebut lebih menghargai diri kita, belum tentu orang-orang yang lain pun akan berlaku sama seperti orang yang telah menghargai kita.





-Academictips-
Enhanced by Zemanta

Harga seorang manusia




Seorang motivator terkenal memulai seminar dengan mengangkat selembar uang pecahan Rp. 100.000,- di tangannya. Lalu di dalam ruangan yang dipadati oleh 200 orang pendengar dari kalangan siswa-siswi SMA itu ia mengajukan pertanyaan


"Siapa yang mau uang Rp. 100.000,- ini?"


Sontak semua pendengar mengacungkan tangan, berharap dapat Rp.100.000,-, lumayan untuk uang saku tambahan.


"Saya akan memilih salah satu dari kalian sebagai pemilik uang ini, tapi biarkan saya melakukan ini" Lanjut sang motivator sambil melecak-lecakan uang kertas Rp. 100.000,- di tangannya.


Sang motivator kemudian bertanya, "Apakah masih ada dari kalian yang masih menginginkannya?"


Kini tinggal tersisa setengah dari para pendengar yang mengacungkan tangan.

"Ok. Bagaimana jika saya melakukan ini?" Tanya sang motivator kembali sambil menjatuhkan uang Rp. 100.000,- ke lantai dan menginjak-injak dengan sepatu seperti layaknya mematikan puntung rokok.


Kemudian uang yang sudah kotor dan lecek tersebut diambilnya dan berkata "Sekarang, apa masih ada dari kalian yang menginginkannya?"


Ternyata masih tersisa sedikit pendengar yang mengacungkan tangannya.

"Sahabat sekalian, tidak peduli apa yang telah saya lakukan terhadap uang ini, kalian masih tetap menginginkannya karena apa yang telah saya lakukan tersebut tidak akan mengurangi nilai dari uang ini. Nilainya tetap berharga Rp. 100.000,-" terang sang motivator.



Dalam hidup, terkadang kita sering terjatuh, kusut oleh permasalahan akibat dari keputusan yang telah kita buat dan ataupun oleh keadaan yang datang dengan sendirinya, lalu dengan rasa kecewa merasa seolah-olah kita tidak berharga lagi.


Harus di ingat "Apapun yang terjadi atau yang akan terjadi terhadap diri Anda, Anda tidak akan pernah kehilangan nilai diri Anda"

Hidup ini seperti sebuah lautan, selalu penuh dengan pasang surut arus. Sangat mudah untuk kehilangan harapan dan juga keyakinan.





-Academictips-
Enhanced by Zemanta