Kliping Email Group

Berat Air Sebenarnya

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Siapa sih yang tidak kenal dengan penulis buku The Seven Habits of Highly Effective People (7 kebiasaan manusia yang sangat efektif) yang fenomenal itu? Ya, dialah Stephen R Covey.

Di sela-sela mengantarkan bahan kuliah mengenai "Manajemen Stress", Stephen R Covey memberikan sebuah pertanyaan kepada para siswanya dengan contoh mengangkat segelas air ditangan kanannya.


"Kira-kira, seberapa beratkah berat segelas air ini menurut kalian?"

Jawaban beragampun didapat dari para siswa, dari mulai 200 gram sampai 500 gram.


"Sebenarnya, ini bukanlah masalah berat absolutnya.. Tapi bergantung dari berapa lama anda memegangnya" kata Covey menimpali jawaban semua siswanya.

"Kalau saya memegangnya selama satu Menit..tidak akan ada masalah..",

"Kalau saya memegangnya selama satu Jam.. pastinya lengan kanan saya akan terasa sakit.."

"....dan kalau saya memegangnya selama satu hari penuh..jelas anda harus memanggilkan Ambulans untuk saya.."

"hahaha…." Para siswanya pun tertawa sejenak mendengar sedikit humor dari sang Dosen 

"Beratnya itu sama....tetapi semakin lama saya memegangnya maka bebannya akan semakin terasa berat.."

"Jika kita membawa beban kita secara terus menerus....lambat laun pada akhirnya kita tidak akan mampu membawanya lagi.. karena beban itu akan meningkat beratnya.." lanjut Covey,

"Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut sebelum semua terasa menyiksa... Istirahatlah sejenak sebelum mengangkatnya lagi.."

"Kita harus melepaskan beban kita secara periodik agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.."

Jadi ?? Mari lepaskan beban kita sesaat!...Berhentilah sejenak :). 


---
Pramono dewo

MENAKLUKAN API DAN AIR

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 



Dale Carnegie -pemikir modern paling pragmatis- suatu kali pernah mengatakan: "Hal yang paling penting dalam hidup ini bukannya menanam modal kemenangan Anda. Banyak orang bodoh mampu melakukan itu, hal yang benar-benar penting adalah mengambil keuntungan dari kehilangan Anda. Hal tersebut menuntut kecerdasan, dan itulah yang membedakan antara orang pandai dan orang bodoh".


Kadang di dunia ini, keinginan untuk kaya dan megah tek bertemu apa-apa selain sukses melalui karier mereka. Banyak cobaan dan rintangan yang harus dilalui sebelum mereka memetik buah perjuangan. Orang yang benar-benar sukses adalah mereka yang tidak takut dengan hal-hal yang merintangi, orang yang tidak menyia-nyiakan waktu untuk meratapinya, orang yang memberikan perhatian untuk mengatasi kesulitan apapun yang mereka hadapi.


Gagasan mengambil untung dari kehilangan seakan merupakan hal paradox (berlawanan), tetapi merupakan sesuatu yang bertujuan baik, entah secara individu maupun kelompok. Setelah apa yang tersebut diatas, orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah menghadapi kesulitan. Orang yang benar-benar sukses adalah orang yang menjadikan ambisinya berbuah, tak masalah rintangan apa pun yang harus dia lompati. Dialah orang yang mencapai tujuannya, tanpa mempedulikan segala rintangan yang berada dijalannya. Dialah orang yang siap berjuang melewati api dan air secara tepat menuju tujuan yang cemerlang.



Sukses Bermodal Kegagalan



-Maulana Wahiddin Khan-

LEBIH BESAR LEBIH BAIK

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Dale Carneigie dalam bukunya yang berjudul How to Stop Worrying and Start Living (Bagaimana berhenti kuatir dan memulai hidup) yang pertama kali diterbitkan tahun 1948 pernah menawarkan hadiah $200 bagi cerita nyata yang paling berguna dan memberikan ilham tentang How I Conquered Worry (bagaimana aku mengalahkan kecemasan).


Sebuah cerita di bawah ini ditulis dan dikirm oleh Tuan C.R. Boston, berikut salah satu bagian penting dari cerita tersebut:


"Aku kehilangan ibuku waktu aku berumur 9 tahun, lalu kehilangan bapak ketika aku berumur 12 tahun. Aku dihantui ketakutan akan dipanggil anak yatim. Kemudian Tuan dan Nyonya Loftin mengajakku hidup bersama mereka di tanah pertanian mereka. Tuan loftin berkata kepada ku, bahwa aku boleh tinggal selama aku suka. Aku mulai pergi ke sekolah, anak-anak lain memperolokku karena hidung besarku dan katanya ku bodoh. Mereka pun memanggilku dengan "yatim". Hatiku sangat terluka sehingga aku ingin berkelahi dengan mereka, tetapi Tuan Loftin, seorang petani yang mengambilku anak berkata kepadaku: "wahai anakku, ingatlah selalu, bahwa perlu orang yang lebih besar untuk meninggalkan perkelahian daripada tetap di situ dan berkelahi".


Apa yang dimaksud "lebih besar" di sini? Dalam hal ini bukanlah menjadi lebih tinggi dan lebih kuat, tetapi besar dalam arti besar hati, berpikiran luas, dan lebih bisa –dibandingkan 'orang kecil'- menahan sakit atau menghina tanpa kehilangan ketenangannya. 'Kebesaran' seseorang disini bukan dengan kerasnya fisik, melainkan dengan keberanian moral.



Sukses Bermodal Kegagalan



-Maulana Wahiddin Khan-

Kebahagiaan Itu Pilihan

http://emailbisnismarketing.blogspot.com
 



Di pagi buta seorang pemuda berangkat untuk pergi bekerja.


Mencegat sebuah taksi, lalu naik...


'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu...

'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil.


Sang sopir pun tersenyum simpul melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, Ia
melajukan taksinya.


Setelah sampai ditempat tujuan.. Si pemuda mengeluarkan uang 20 ribuan untuk membayar argo yang hampir 15 ribu.


'Ambil saja kembaliannya...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum.


'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dengan penuh syukur...

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taksi itu...

Ia pun bergegas menuju kesebuah warung.


'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.

'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dengan tersenyum.


Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.


Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar.


Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.


Begitulah...cerita bisa berlanjut..Bergulir... .seperti bola salju...


Pak sopir bisa lebih bahagia Hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman-teman si anak...
keluarga mereka...
SEMUA TERTULAR KEBAHAGIAAN....


Kebahagiaan (seperti juga kesusahan), bisa menular kepada siapa saja disekitar Kita...


KEBAHAGIAAN ADALAH SEBUAH PILIHAN...
KEBAHAGIAAN BAHKAN UMUMNYA BISA DI DAPAT ATAS HAL-HAL KECIL...


Siapkah kita menularkan kebahagiaan ? Selalu & selalu...


---
Pramono Dewo

ARTI KELUARGA

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Dalam masa karantinanya menjelang piala dunia mendayung, seorang pendayung hebat berkaliber internasional yang bernama Bill Havens, menerima kabar berita bahwa istrinya akan segera melahirkan.


Setelah mendengar kabar tersebut ia memutuskan pulang untuk menunggui istrinya yg akan melahirkan & tidak mengikuti kejuaraan dunia.


Beberapa tahun kemudian di tahun 1952, Frank putra Bill yang pada saat itu baru saja memenangkan medali emas cano 10.000 meter pada Olimpiade di Finlandia mengirim telegram.


Begini isi telegram itu:
"Ayah, terimakasih karena telah menunggu kelahiran ku. Aku akan pulang membawa medali emas yang seharusnya ayah menangkan beberapa tahun yang lalu. Anakmu tersayang, Frank..."


Kisah diatas memberikan pelajaran bahwa kehadiran keluarga berdampak sangat besar bagi anggota keluarga tersebut.


Mantan Presiden AS, Theodore Roosevelt pernah berkata: "Aku lebih suka melewatkan waktu bersama dengan keluargaku daripada dengan petinggi-petinggi Negara dunia manapun.


Sahabat...
Pada akhirnya kita akan sampai pada suatu titik dimana pada dasarnya semua yg kita lakukan,
semua jerih payah kita dalam pekerjaan, semua untuk mereka, keluarga yang kita cintai.


Jabatan, prestasi, & promosi tidaklah seberarti kebersamaan diantara keluarga yang akan kita temukan pada akhirnya.


Relakah saudara menukar kehangatan dalam keluarga anda dengan kesibukan dalam pekerjaan anda yang mungkin sudah sangat berlebihan?


Selalu ada hasil yang terbaik dari kerja keras yang terbaik pula

Jika anda seorang Marketer : Keluarga adalah nasabah utama anda .
Jika anda seorang karyawan : Keluarga adalah boss anda sesungguhnya
Jika anda seorang investor : investasi yg paling berharga adalah nilai-nilai yang anda tanam dalam Keluarga anda .

Pastikanlah ketika anda diposisi puncak gunung kesuksesan , anda mengibarkan bendera kemenangan dengan pelukan keluarga disekitar anda, dan bukan dalam keadaan mereka tertinggal dibawah sambil mereka menangis karena kehilangan anda..


Keluarga.... sebuah ikatan yang akan menguatkan kekuatan-kekuatan kita & melemahkan keadaan-keadaan yang ingin melemahkan kita...


---
Pramono Dewo

Takluknya Alexander The Great

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 


Siapa sih yang tak kenal dengan nama Alexander The Great atau yang juga dikenal dengan nama Iskandar Agung? Beliau merupakan pemimpin ternama di masanya sebagai penakluk di Eropa. Ada suatu pelajaran beharga yang dapat kita petik saat Ia takluk oleh penyakit yang dialaminya.


Pada saat ajal akan datang menjemput, dalam keadaan kritis, Raja terkenal dari Macedonia ini berkata kepada para dokter yang merawatnya:

" Jika kamu dapat mengantarkan aku untuk menemui ibuku sebentar saja, ambillah 1/2 dari kekayaanku "


Lalu dokterpun menjawab :

"Wahai baginda, jika seandainya seluruh kekayaanmu diberikan kepada hamba, niscaya hambapun tidak akan pernah sanggup untuk menambah 1 tarikan nafas"


Mendengar jawaban dokter tersebut, air mata pun jatuh berlinang di pipi sang Raja, seraya berkata :
"Seandainya saya tahu begitu berharganya 1 tarikan nafas, maka saya tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu hanya untuk mengejar kekuasaan "


Kemudian sang Raja pun berpesan kepada para dokternya, supaya nanti sewaktu diarak dalam peti mati menuju peristirahatannya yang terakhir, ia minta agar kedua tangannya dikeluarkan, supaya setiap rakyatnya dapat melihat bahwa Alexander Agung yang hebat dan mampu menguasai wilayah terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia ini ternyata harus berpulang dengan tangan kosong ...


Tidak memiliki apa-apa dan tidak membawa apa-apa ........


Kelahiran & kematian adalah awal & akhir, yang terpenting dari hidup ini adalah bagaimana kita mengisi kehidupan yang ada diantara ke duanya.


---
www.haryoardito.com

Belajar Pada Sebuah Batu

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Seorang pelajar dari Rajashtan gagal pada ujian sekolah lanjutannya. Tahun depannya dia ikut lagi, dan masih saja gagal. Setelah gagal tiga kali, tahun berikutnya dia sangat malu terhadap keadaannya, sehingga dia meninggalkan rumah. Tak mampu menampakkan mukanya kepada keluarganya. 


Dia hanya berjalan tanpa tujuan. Setelah lama berjalan, dia berhenti pada sebuah sumur, dengan maksud ingin menghilangkan dahaga. Wanita dan anak-anak berkumpul di sekelilingnya. Mereka mengisi tempayan-tempayan secara bergiliran. Di sana dia menangkap suatu tanda. Tanda kecil yang sangat berharga. Dia benar-benar tergerak, dan hausnya telah hilang. Dia sangat heran, ketika dia berpikir bahwa dirinya telah menemukan sesuatu yang jauh lebih besar, dibandingkan air yang mulanya dia cari. Apa yang terjadi sebenarnya hanyalah peristiwa sederhana. Orang-orang kampung yang mendatangi sumur mengambil air. Biasanya mereka membawa dua tempayan yang terbuat dari tanah. Mereka akan meletakkan satu tempayan, di atas sebuah batu dekat sumur. Sementara yang satunya diikat dengan tali, dan diturunkan ke dalam sumur untuk mengambil air. Kekagumannya, bagian batu yang menjadi tempat menaruh tempayan tergesek, dan ada lubang di sana. Pikirannya, tempayan terbuat dari tanah, namun ketika diletakkan di atas tempat yang sama berulang-ulang, kan mengikis batu, benda yang lebih keras dari tanah. Benda yang kuat kalah dengan yang lemah, hanya melalui perbuatan yang berulang-ulang. "Kemudian, mengapa aku tidak berhasil dalam ujian jika aku begitu sabar? Aku yakin dapat mengatasi rintangan-rintangan, dengan usaha yang lebih besar dalam pelajaran-pelajaran," pikirnya dalam hati berapi-api. 


Pemikirannya, mendorong dirinya menuju pemberhentian bus. Segera ia putuskan untuk pulang dan mulai bekerja keras untuk belajar sekali lagi. Tahun berikutnya, dia ikut untuk yang keempat kalinya dalam ujian sekolah lanjutan. Mengagumkan sekali, kali ini hasilnya berbalikkan dengan yang sebelumnya. Hasilnya sangat memuaskan, bahkan dia mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Setelah gagal tiga kali akhirnya dia mengenal dirinya. 


Pelajaran dari batu itu seperti mukjizat baginya, dan telah mengubah seluruh sikapnya. Pelajar yang mulanya lari dari kenyataan karena tidak mampu menerima kenyataan, kini telah datang untuk menjadi yang nomor satu dalam semua ujian yang dia ambil. 


Mungkin, ini satu-satunya kejadian di desa terpencil. Namun, sebenarnya di setiap tempat ada sebuah "batu" yang menunjukkan kekurangan dan kegagalan seseorang. Batu dapat mengajari seseorang, suatu pelajaran yang membuatnya menerima pesan-pesan yang dibawa. Hanya dengan mau melihat "batu" seperti itulah, permasalahan yang tepat dapat kita temukan. 


Sukses Bermodal Kegagalan 


-Maulana Wahiddin Khan-

Apa lagi kata Orang?

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



 

"BAPAK, ANAK & KELEDAI".

Yuk kita renungi kisah sederhana ini.
Suatu saat ada seorang BAPAK & ANAKnya berpergian dengan menggunakan Seekor KELEDAI sebagai hewan kendaraannya.

Ditengah Perjalanan
Sang Anak naik Keledai & Bapaknya berjalan disampingnya, ada orang melihat & berkomentar:
"DASAR ANAK GAK TAU DIRI !, GAK HORMAT SAMA BAPAKNYA, MASA BAPAKNYA DISURUH JALAN KAKI".

Ditengah melanjutkan perjalanannya, gantian sang Bapak yang menaiki Keledai & Anaknya berjalan disampingnya. Ada orang mengomentari lagi:
"INI BAPAK KOK GAK SAYANG SAMA ANAK, MASA ANAKNYA DIBIARKAN JALAN KAKI".
  
Perjalanan masih dilanjutkan lagi. Karena dikomentari terus, mereka berdua memutuskan menaiki Keledainya bersama-sama.
Lalu ada orang lagi melihat & berkomentar lagi:
"DASAR ANAK BAPAK SAMA" GAK PUNYA KASIHAN SAMA HEWAN.., MASA KELEDAI DINAIKI BERDUA SIH".

Karena salah lagi apa yang dilakukannya maka Bapak dan Anak berjalan kaki sambil memegang tali Keledainya yang juga berjalan tanpa dinaiki. Namun tetap saja ada orang yang berkata:
"HAAAHH!...BAPAK & ANAK YG BODOH,
MASA PUNYA KELEDAI TIDAK DIGUNAKAN SAMA SEKALI".

Karena Perjalanan sudah hampir sampai, Bapak dan si Anak menghindari komentar orang lalu gantian berdua menggotong Keledai tersebut dipunggung mereka.

Orang-orang yang berpapasan, terheran-heran. Komentar mereka:"DASAR EDAN..!, DUNIA TERBALIK !, KELEDAI KOK MENUNGGANGI MANUSIA".


APA PESAN MORAL KISAH SEDERHANA INI ??..


Dimanapun kita berada, apapun yang kita lakukan, akan ada selalu pandangan negatif dari orang-orang disekitar kita!, ITU PASTI.


Tinggal kita melihatnya sebagai TEMBOK yang menghalangi, atau sekedar JEMBATAN BATU yang memang harus kita lalui untuk menuju ke masa depan.


SEMUA TERGANTUNG DARI CARA BERPIKIR KITA SENDIRI.


Mau jadi PEMENANG - yang terus optimis, senyum-senyum saja melihat penghalang-penghalang sambil mengucap: "InsyaAllah bisa...".


Atau menjadi PECUNDANG yang semua hal terasa sulit melulu & memberatkan langkah untuk maju.


---
#BAPAKANAKKELEDAI
Pramono Dewo

DENDAM POSITIF

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



DAHSYATNYA KEKUATAN "DENDAM POSITIF"

Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering.


Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak di depannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas. Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan:

"Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur" Suara itu berasal dari mulut seorang Insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut. Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika. Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya: Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku? Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur? Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka? Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. 


Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF". Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya. Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya. Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan.Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur. Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. 


Apakah sampai di situ saja. Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain. Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu. Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya. Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; "Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian 'air 'di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilaku ku di masa lalu "Apa jawaban sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: "Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini."Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. 


Lalu apakah ceritanya sampai di sini? Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company perusahaan minyak terbesar di dunia. Di tangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas. 


Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia. Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi. Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia. Itulah kekuatan "DENDAM POSITIF". Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita. Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat "Dendam Positif."


---
NN
Sumber : Buku Dendam Positif Karya Isa Alamsyah dan Asma Nadia

Don’t COPY if you can’t PASTE!

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Mario Teguh berkata dalam sebuah seminarnya, "tahun-tahun terbaik dalam hidupku kuhabiskan bersama seorang wanita, yang bukanlah istriku."


Hadirin terkejut & terpaku.


Ia kemudian  menambahkan, "Ia adalah ibuku." Tawa hadirin segera pecah dalam gemuruh tepuk tangan.


Begitulah hebatnya kata-kata seorang motivator, bahkan mampu menyihir semua hadirin yang sedang mendengarkan.


Paijo yang baru saja ikut dalam acara tersebut mencoba memamerkan apa yang dia dapat di seminar.


Setelah makan malam, ia berkata dengan lantang kepada istrinya yang ada di dapur,
"Aku menghabiskan tahun-tahun terbaik hidupku bersama seorang wanita yang bukan istriku..."


Ia berhenti sejenak memejamkan matanya, berusaha mengingat-ingat kalimat terakhir Mario Teguh...
(Paijo lupa berat)


Ketika akhirnya bisa membuka mata, Paijo mendapati  dirinya terbaring di UGD sebuah rumah sakit & baru mendapat perawatan akibat dihajar wajan oleh istrinya. X_X 


Pesan Moral:
Don't COPY if you can't PASTE!


----
From: kendis.cashflow

Tuntunan Yang Terlupakan

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Disuatu gelap malam, di tengah lautan dalam cuaca yang kurang bersahabat.

"Kapten..! Kapten..banguun..!", teriak seorang kelasi kapal, tergopoh-gopoh membangunkan sang kapten.
"Aoohheemm..ada apaaa?!"
"Maaf membangunkan Anda, kita punya masalah serius.."
"Masalah serius? Apa itu..!"
"Ada sebuah kapal di depan kita, pada jarak 25 mil. Dan mereka tidak mau minggir"
"Lho, suruh mereka minggir!"
"Saya sudah menyuruhnya minggir, tapi mereka menolak"
"Kurang ajar..! Beraninya mereka bersikap demikian dgn kita, kapal perang bersenjata lengkap?! Apa mereka tidak tahu, kita bisa meledakkan mereka dgn mudah?? Biar aku yg menyuruhnya minggir"

Kapten kapal perang itu bergegas bangkit, lalu mereka berlari menuju ruang kemudi. Dengan tak sabar, sang kapten merampas radio, lalu membentak dgn keras.

"Kami memerintahkan kalian minggir 15 derajat"
Suara diseberang menjawab tak kalah tegas.
"Justru kalian yg kami perintahkan minggir 15 derajat".

Kapten terhenyak...
"Disini Kapten Richard, memerintahkan kalian minggir!"
Suara diseberang menjawab.
"Saya, Simon..memerintahkan kapal anda minggir sebelum terjadi sesuatu!!!"

Kini, dgn murka Kapten menjawab..
"Grrrhhh..kalian tidak tahu kami??!!! kami kapal perang angkatan bersenjata 'Badai Lautan'...!!!"
Suara radiopun menjawab..
"Ok. Kami...mercusuar..!!!!!"


Hehehhehe...

Sering kali..kita menyangka, kita menguasai hidup kita, mengetahui segala apa yang kita rencanakan dan tahu persis apa yang kita lakukan..kemudian dengan arogan..mengabaikan "cahaya peringatan" dari Sang Mercusuar, yang sebenarnya selalu ingin mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Sudah terlalu banyak, kapal (baca : manusia) karam menabrak karang, hanya karena memilih jalannya sendiri.

Manusia ciptaan istimewa, itu benar. Ia adalah kalifah bagi ciptaan lain, itu pun tak erbantahkan. Namun bukan berarti kita kemudian mampu berjalan sendiri tanpa tuntunan ilahi dari Sang Pencipta. Karena nyatanya... faktanya... kita sangat lemah dan terlalu mudah hilang arah. Lalu mengapakah kita tidak mempercayakan diri kepada cahaya dari Sang Mercusuar ? ;)




---
Made Teddy Artiana, S. Kom.
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

Ember vs Pipa

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Ed vs Bill : Ember vs Pipa


Pada jaman dahulu kala, ada sebuah desa kecil yang indah. Tempat itu sangat menyenangkan, sayangnya di sana ada sebuah masalah. Desa itu tak punya air jika hujan tidak turun. Untuk menuntaskan masalah itu selamanya, para tetua desa memutuskan untuk menawarkan kontrak bagi pengiriman air harian ke sana. Dua orang mengajukan diri melakukan tugas itu, dan para tetua desa memberikan kontrak itu kepada mereka berdua. Mereka merasa bahwa persaingan akan menekan harga hingga tetap rendah dan menjamin persediaan cadangan air.


Orang pertama yang mendapat kontrak itu, Ed, langsung berlari pergi, membeli dua ember baja dan mulai berlari bolak-balik menyusuri jalan setapak menuju danau yang jaraknya satu setengah kilometer dari desa. Ia langsung mulai menghasilkan uang saat bekerja keras dari pagi hingga petang, mengangkut air dari danau dengan kedua embernya. Ia menuangnya ke dalam tangki penyimpanan terbuat dari beton yang telah dibangun penduduk desa itu. Setiap pagi ia harus bangun sebelum yang lainnya supaya bisa memastikan ada cukup air bagi penduduk desa saat mereka memerlukannya. Ia harus bekerja keras, tapi ia sangat senang karena bisa menghasilkan uang dan karena mendapatkan salah satu kontrak eksklusif dalam bisnis penyediaan air itu.


Pemegang kontrak kedua, Bill, beberapa saat menghilang, Ia tidak terlihat selama berbulan-bulan, yang membuat Ed sangat bahagia karena ia jadi tidak memiliki saingan. Ed mendapatkan semua pemasukan.


Bukannya membeli dua ember untuk bersaing dengan Ed, Bill membuat rencana usaha, mendirikan perusahaan, mendapatkan empat penanam modal, dan kembali enam bulan kemudian dengan kru bangunan. Dalam waktu satu tahun, timnya telah membangun jaringan pipa baja antikarat bervolume besar yang menyambungkan desa dengan danau.


Pada pesta pembukaan, Bill mengumumkan bahwa airnya lebih bersih daripada air Ed. Bill tahu ada banyak keluhan tentang kotoran dalam air Ed. Bill juga mengumumkan bahwa ia bisa memasok air untuk desa selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Ed hanya bisa mengantarkan air pada hari kerja... ia tidak bekerja pada akhir pekan.


Lalu Bill mengumumkan bahwa ia akan memberikan harga 75% lebih murah daripada air Ed untuk sumber airnya yang berkualitas tinggi dan lebih bisa diandalkan. Penduduk desa bersorak sorai dan langsung berlari ke kran di ujung saluran pipa Bill.


Supaya bisa bersaing, Ed langsung menurunkan harganya sebanyak 75%, dan membeli dua ember lagi, menambahkan penutup pada ember-embernya, dan mulai mengangkut empat ember satu kali jalan. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, ia mempekerjakan kedua anak laki-lakinya untuk membantunya melakukan giliran kerja malam pada akhir pekan. Ketika mereka pergi bersekolah di perguruan tinggi, ia berkata kepada mereka, 'Cepatlah kembali karena suatu saat bisnis ini akan menjadi milik kalian'.


Entah kenapa, setelah lulus perguruan tinggi, kedua putranya tak pernah kembali. akhirnya Ed mendapat masalah-masalah kepegawaian. Serikat buruh menuntut kenaikan gaji, peningkatan tunjangan, dan ingin anggotanya hanya mengangkut satu ember sekali jalan.


Bill, di lain pihak, sadar bahwa jika desa itu membutuhkan air, berarti desa-desa yang lain juga membutuhkannya. Ia menulis ulang rancangan bisnisnya dan pergi untuk menjual sistem penyaluran air bersihnya yang berkecepatan tinggi, bervolume besar, dan berbiaya rendah, ke desa-desa di seluruh dunia. Ia hanya mendapat keuntungan satu penny untuk setiap ember air yang disalurkan, tapi ia mengirimkan miliaran ember air setiap hari, dan semua uang itu mengalir ke dalam rekening banknya. Bill telah membangun saluran pipa untuk mengalirkan uang bagi dirinya sendiri selain untuk menyalurkan air ke desa-desa.


Bill hidup bahagia selamanya, dan Ed bekerja keras seumur hidupnya dan selalu mempunyai masalah finansial.


Bekerja keras itu penting, tapi jangan lupakan kreativitas/daya imajinasi kita untuk menaklukan sesuatu dengan "bekerja smart".



Salam hangat & sukses selalu..


---
Sukarman Kendis
sumber: The Cashflow Quadrant - Robert T Kiyosaki

Cita-Cita yang Tertunda

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


 

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup di keluarga yang sederhana. Ia punya cita-cita yang tinggi. Saat masih remaja, dia berkata kepada dirinya sendiri, "Suatu saat nanti, aku akan melakukan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupku, dan pada saat itu aku akan bahagia.."

Dia senang membayangkan dirinya sudah memiliki sebuah mobil mewah, mengendarainya, dan merasakan kebanggaan yang tidak terhingga karena dia dikagumi dan dibanggakan oleh banyak orang. Maka, walaupun kemiskinan tetap diakrabi dalam kesehariannya, sikapnya menjadi angkuh dan sombong karena dia merasa kelak pasti akan kaya raya seperti yang diangankan.

Ketika ditanya apakah telah melakukan sesuatu oleh teman-temannya, ia menjawab, "Tunggu saja kawan, nanti akan kulakukan setelah aku lulus sekolah."

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi, ia kembali berjanji kepada dirinya sendiri dan kepada orangtuanya bahwa ia akan melakukan apa yang diinginkannya nanti, setelah ia mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Sebelum melangkah ke dunia kerja, dia meminta nasihat kepada seorang guru besar tentang banyak hal yang dicita-citakan. Beliau berkata, "Semua yang kamu inginkan, mobil dan rumah bagus lengkap dengan fasilitasnya, adalah sesuatu yang bagus. Dan sesungguhnya, mobil dan rumah mewah itu diciptakan untuk kita yang mau dan mampu memilikinya. Dia tidak kemana-mana, kitalah yang harus bergerak untuk menghampiri dan mendapatkannya."

Mendengar tuturan si guru, pemuda itu merasa puas. Sebab, ia makin yakin dengan anggapannya bahwa mobil dan rumah tidak akan ke mana-mana. Maka, ia pun bekerja seadanya. Setelah beberapa tahun bekerja, orangtuanya menanyakan, "Anakku, kapan kamu akan mengambil tindakan untuk mewujudkan cita-citamu?"

"Aku berjanji akan mengejar cita-citaku setelah menikahi gadis yang aku cintai. Karena dengan adanya dia sebagai pendamping hidup, maka langkahku akan mantap untuk mengejar cita-citaku."

Sampai suatu hari, setelah bertahun-tahun kemudian, ia mulai menua. Dalam hati, ia pun berkata, "Rupanya, sudah terlambat untuk memulainya sekarang. Sebab, umurku sudah tak lagi muda."

Begitulah, cita-cita si pemuda akhirnya hanya menjadi angan-angan dan omong kosong belaka. Kini, ia hanya bisa merasakan kepuasan semu dengan menikmati setiap hari dalam kehidupannya untuk mengkhayal, seandainya ia menjadi seperti yang ia cita-citakan.

Netter yang bijaksana,
Kebiasaan menunda dari waktu ke waktu, dapat membuat seseorang yang pada awalnya bersemangat bermimpi, akan kehilangan gairah, arah, tujuan dan berlari menjauh dari apa yang menjadi impiannya. Sebab, menunda sebenarnya hanya akan mengubur kesempatan demi kesempatan yang ada untuk mewujudkan impian.

Karena itu, cita-cita selamanya akan menjadi khayalan belaka jika kita tidak memulainya dengan rencana! Dan, yang utama, rencana tanpa tindakan nyata juga hanya akan jadi bualan semata.

Mari, selagi masih ada waktu, gunakan sebaik-baiknya waktu kita untuk menyusun kehidupan dan meraih kesempatan, demi menggapai cita-cita.

---
www.pembelajar.com

Asah Dulu Hidupmu

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Diceritakan Stephen R. Covey , bahwa suatu ketika ada seorang penebang pohon melamar pekerjaan ke sebuah pabrik pengolahan kayu. Ia diterima dan sangat suka dengan bayaran yang diterima. Ia pun bekerja dengan tekun.Pimpinannya memberi ia kapak dan menunjukkan pohon-pohon mana saja yang boleh ditebang. Pada hari pertama bekerja ia bisa menebang 18 pohon.


"Selamat! Pertahankan itu," kata pimpinannya.
Tersemangati oleh kata-kata bosnya tadi, penebang kayu semakin bekerja dengan keras. Namun pada hari berikutnya ia hanya bisa menebang 15 pohon. Hari ketiga, meski ia bekerja bertambah keras, ia hanya bisa merobohkan 13 pohon. Hari demi hari semakin sedikit pohon yang bisa ia tebang.


"Saya sepertinya kehilangan kekuatanku," pikir penebang kayu. Ia pun menemui bosnya dan meminta maaf atas kinerjanya yang buruk. Ia tidak tahu apa yang terjadi.


"Kapan terakhir kali kamu mengasah kapakmu?" tanya bos.
"Mengasah kapak? Saya tak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sibuk menebang pohon ...."


Seperti itulah kehidupan kita. Kita terkadang begitu sibuk dan tak punya waktu untuk mengasah "kapak" kita. Dalam masa sekarang, setiap orang lebih sibuk dibandingkan orang sebelumnya, namun sedikit yang merasa bahagia. Tak ada yang salah dengan bekerja keras. Akan tetapi kita tidak boleh mengabaikan hal-hal yang utama dalam kehidupan. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, memberi waktu yang cukup untuk keluarga, memiliki cukup waktu untuk istirahat, meluangkan waktu untuk membaca, mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, dan sebagainya.


Kita semua butuh istirahat, untuk berpikir dan berkontemplasi, untuk belajar dan berkembang. Jika kita tidak mengambil waktu untuk mengasah "kapak", kita akan menjadi bodoh dan kehilangan efektivitas kita.
Sudahkah Anda mengasah "kapak" hari ini?


---
Asah Dulu Kampakmu
Sumber – intisari.com

BUNGKUS atau ISI ?

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran untuk mengurus BUNGKUS-nya saja dan mengabaikan ISI-nya.

Bedakanlah apa itu "BUNGKUS" nya dan apa itu "ISI"nya.

"Rumah yg indah" hanya bungkusnya;
"Keluarga Bahagia" itu isinya.

"Pesta pernikahan" hanya bungkusnya;
"Cinta kasih, Pengertian, dan Tanggung jawab" itu isinya.

"Ranjang mewah" hanya bungkusnya;
"Tidur nyenyak" itu isinya.

"Makan enak" hanya bungkusnya;
"Gizi, energi, dan sehat" itu isinya.

"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkusnya;
"Kepribadian" itu isinya.

"Bicara" itu hanya bungkusnya;
"Kerja nyata" itu isinya.

"Buku" hanya bungkusnya;
"Pengetahuan" itu isinya.

"Jabatan" hanya bungkusnya;
"Pengabdian dan pelayanan" itu isinya.

"Pergi ke tempat ibadah " itu bungkusnya;
"Melakukan Ajaran Tuhan dalam hidup" itu isinya.

"Kharisma" hanya bungkusnya;
"Karakter" itu isinya.

Utamakanlah isinya, namun rawatlah bungkusnya...

---
NN-BUDI Rachmat 

Kurir Istimewa

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Suasana hari Jumat di sebuah kantor, tampak sebagian karyawan kurang bersemangat. Hal ini disebabkan karena sudah dekat waktunya para pegawai libur akhir pekan.

Hari itu, office boy kantor tersebut, tiba-tiba tidak masuk kerja. Padahal, ada kebutuhan mendesak untuk mengirim sejumlah dokumen penting ke relasi di luar kota, yang biasanya dikerjakan oleh si office boy tersebut. Demi menghemat waktu, maka kantor itu memutuskan menggunakan jasa kurir untuk mengirim dokumen penting tersebut.

Tak lama menunggu, nampak seseorang dari perusahaan jasa kurir yang ditugaskan datang untuk mengambil dokumen itu. Namun, sungguh pemandangan yang mengagetkan. Kurir yang datang adalah seorang yang cacat. Ia tidak mempunyai kaki. Kedua penyangga tubuhnya buntung hingga sebatas lutut. Untuk berjalan, ia menggunakan bantuan papan yang diberi roda kecil untuk menopang tubuhnya. Dengan papan itu, ia bisa berjalan sambil mengayunkan tangan. Papan itu juga berfungsi untuk menaruh barang yang akan dikirimkan oleh pelanggan jasa kurir tempatnya bekerja.

Melihat kondisi sang kurir, orang-orang di kantor itu spontan keheranan. Ada yang merasa kasihan, namun ada pula yang mengungkapkan kejengkelannya. Jengkel pada perusahaan kurir, mengapa orang cacat yang dikirim untuk tugas seperti itu. Namun, mereka juga merasa kasihan melihat perjuangan si cacat karena harus bersusah payah demi hidupnya.

Tapi, rasa kasihan itu segera berubah menjadi rasa kagum sekaligus hormat. Rasa itu muncul ketika salah satu pegawai menawarkan bantuan untuk mengambilkan dokumen yang akan dikirim yang kebetulan masih berada di lantai dua.

"Mas, tunggu disini saja, biar saya yang ke atas menggambilkan dokumennya untuk Mas…. Kasihan kan, mas harus mengambil ke lantai dua," sebut pegawai itu.
"Jangan ..jangan Pak. Biar saya sendiri yang mengambil ke atas. Sudah biasa kok. Tak perlu merepotkan Bapak. Tapi, terima kasih atas kebaikannya,"
jawab kurir itu.
"Nggak kok…tidak apa-apa. Tidak merepotkan. Mas tunggu di sini saja, sebentar lagi saya ambilkan ke atas...," sergah si pegawai.

"Maaf Pak. Bukan saya tidak mau dibantu. Tapi ini sudah tugas saya, dan saya juga sudah biasa kok. Lagipula, kalau setiap orang membantu saya, malah saya nanti jadi pemalas dan tidak bisa berbuat apa-apa karena terbiasa menggantungkan diri pada bantuan orang lain," sebutnya lugu, tanpa bermaksud mengada-ada. Setelah itu, tak lama ia pun segera memulai aksinya mengayunkan tangan dengan lincah, mendorong tubuhnya menaiki tangga satu persatu.

Pegawai yang menyaksikan kejadian itu pun terdiam dalam kekaguman. Orang cacat itu telah memberi sebuah pelajaran yang sangat berharga. Meskipun cacat, dia tidak ingin dikasihani. Meski punya kekurangan, dia memiliki semangat juang yang luar biasa untuk bekerja dan mandiri.

Kejadian itu, sungguh membuat sebagian pegawai yang tadinya bermalas-malasan merasa malu. Sebab, mereka yang bertubuh normal merasa kalah semangatnya dengan orang yang bertubuh cacat. Maka, semua pekerja di kantor itu pun segera bergegas untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya, kali ini dengan semangat yang menggebu-gebu.


*Pembaca yang berbahagia, *

*Pada kondisi dan hal-hal tertentu, mungkin kita membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan, kita tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain. Sebab, kehidupan di antara manusia merupakan hidup saling ketergantungan satu sama lain. *

*Namun, kita akan menjadi lemah kalau kita hidup hanya dengan menunggu, apalagi menggantungkan belas kasihan orang lain. *

*Ingat!* *
Jati diri manusia ditandai dengan keberanian bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Maka, bagaimanapun dan apapun kondisi kita saat ini, kita harus mampu belajar dan membangun sikap mental kemandirian. Dengan begitu, keberadaan kita di dunia ini akan mempunyai nilai tersendiri.*


--
JUNIATER HUTAPEA
Sirajadeang Toruan, Laguboti 22381

Bahaya, Efek Kambing Gila Turki

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



 

Dasar Kambing Turki..!



Peristiwa ini nyata, dan sungguh-sungguh terjadi di Turki. Saking uniknya, media mencatat detail tragedi tersebut.


Tanggal 8 Juli 2005, 1.500 ekor kambing di Turki sana meloncat dari suatu tebing yang tinggi. 450 ekor mati di tempat. Sisanya, karena terjatuh di tumpukan bangkai kawan-kawannya, mereka hidup meski sebagian besar patah tulang.


Sekilas menggelikan, bahkan hampir tidak dapat dipercaya. Bagaimana mungkin cuma karena 1-2 ekor melompat, sekawanan yang lain ikut melompat! Dasar kambing sinting!


Akan tetapi kalau dipikir-pikir, ternyata tragedi kambing Turki, bisa jadi analogi dalam hidup kita. Sayangnya tidak banyak yang sadar. Sering kali, kita membuat keputusan, hanya karena NGIKUTIN yang lain. Menyerahkan keputusan penting hidup kita kepada 'kambing' di depan kita.


Ikut temen.
Ikut masyarakat.
Ikut kata orang.
Ikut kata para motivator.
Ikut arus.
Wait a minute....think again!


Hanya segelintir saja yang berani berpikir.
Yang lain tutup mata.
"You jump..I jump..!"


Apakah itu benar adalah AKU?
Apakah ini profesi yang membuat aku SUNGGUH-SUNGGUH hidup ?
Apakah itu benar PILIHAN terbaik untuk hidup-ku?


Hidup hanya sekali.
Menemukan jati diri sendiri adalah sangat kritikal bagi perjalanan yang sekali ini.
Karena setiap orang terlahir dgn suatu misi, selamat mengeksplorasi hidup ini..!
Yuuk saling ngingetin..!
Kita bukan sekumpulan kambing Turki..!!
(*)



---
Made Teddy Artiana

Madu atau Racun?

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 



Tidak banyak yang sadar, bahwa kata-kata sangat besar stimulinya bagi sistem syaraf dan otak kita.

Kata "mentok", "mumet", "tidak bisa", "tidak tahu", "BT", "puyeng", "buntu"...setelah diucapkan, segera menstimuli sistem syaraf dan otak kita, lalu dengan sangat meyakinkan mempengaruhi juga fisiologi kita. Demikian juga kata-kata "Dahsyat", "cerdas", "super", "bisa", "ajaib", "sehat" dan sebangsanya.

Jika tidak percaya, silakan coba sendiri. Ulangi kata-kata "mumet" disetiap percakapan kita dengan orang lain, maka Anda segera akan merasakan akibatnya. Cobalah juga kata "segaarrr"...dan rasakan perbedaannya.

Namun demikian, otak dan sistem syaraf kita, memang dirancang meresponse hal-hal spesifik lebih dari hal-hal general. Jadi, kalimat "selalu ada jalan keluar dalam setiap kesulitan", akan mendapat response lebih, dibandingkan kata "super, super, super dan superrrrrrrrrr".

Jadi bijaksanalah dalam memilih kata-kata yang "mensugesti" Anda secara positif. Supaya kata-kata kita jangan terbuang percuma disapu udara, dan gak boros nafas.

Bagaimana dengan kata-kata yang diucapkan kepada diri sendiri? Wah ini juga harus mendapat perhatian sungguh-sungguh. Karena 60% komunikasi, terjadi adalah dengan diri sendiri.

Sehingga, kalimat "mati gw!" yang kita ucapkan pada saat diundang untuk bicara didepan umum, tentunya juga merupakan 'perintah' bagi sistem syaraf dan otak kita.

Semoga kita semakin bijak dalam berkomunikasi, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. (*)


---
Made Teddy Artiana, S. Kom.
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com
-->

Meniti Jalan Keatas

http://emailbisnismarketing.blogspot.com
 



Seseorang masuk ke kantor pendaftaran tentara, dan berkata, "Aku ingin menjadi tentara"
"Berapa umur Anda?" Tanya sersan.
"Enam puluh," jawab orang itu.
"Anda tahu dengan baik bahwa, enam puluh tahun terlalu tua bagi Anda untuk menjadi tentara."
"Baik, jika enam puluh tahun terlalu tua untuk jadi tentara, bukankah Anda membutuhkan beberapa jendral?".

Jika orang ingin memulai kariernya sebagai jendral, maka dia akan kesulitan melakukannya. Seperti halnya balapan, di mana orang tidak bisa meloncat dari garis start ke garis finish. Agar berhasil dalam apa saja, kita harus seperti pohon; mulai dari benih, tumbuh perlahan, dan mengeluarkan cabang ranting, daun, dan bunga. Begitu juga bisnis, dimulai dengan menanamkan modal dan bukannya mengambil untung.

Membangun rumah, dimulai dengan meletakkan pondasi, bukan dengan memasang genteng. Pabrik dimulai dengan mendapatkan mesin, dan bukannya dengan menjual produk. Begitu juga hal-hal yang berkaitan dengan keputusan, banyak sekali yang sama. Mulai dari pengajaran secara berulang-ulang terhadap individu-individu, untuk mencapai tujuan dan pemahaman tentang pentingnya kerja keras, kejujuran dan kesabaran.

Jika kita mengabaikan betapa pentingnya pengkondisian awal, maka pekerjaan kita akan berakhir dengan kegagalan, yang di dapat hanyalah semakin jauh, jauh, dan jauh dari tujuan sebenarnya.


Sukses Bermodal Kegagalan

-Maulana Wahiddin Khan- 
-->