Kliping Email Group

Bukan 'Seorang' biasa

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


James, saya bukan sekedar 'Tukang Kunci' biasa..!



Sekilas, ia memang tidak terlalu jauh berbeda dengan rekan-rekannya.
Sama-sama nyari makan, sama-sama bau matahari karena berjemur, sama-sama mejeng di perempatan, sama-sama nyari penumpang, sama-sama berstatus "Tukang Becak".

Tapi coba perhatikan lebih seksama lagi, maka perbedaannya akan segera mencuat keluar.
Ia jelas lebih ramah. Satu-satunya yang berbelangkon. Satu-satunya yang menggunakan Sorjan (baju jawa ala abdi keaton).

"Repot-repot amat Pak", tukas seorang penumpang.
"Gak ribet tuh pake 'seragam' gituan?", timpal yang lain.
Ia hanya tersenyum. Mereka akhirnya memilih tukang becak lain. Aku melihat kejadian itu.

Hingga suatu ketika, sepasang turis asing memilihnya, dari deretan tukang-tukang becak. Tidak hanya memilih menaiki becak itu, sang turis juga menyempatkan diri berfoto dengannya.
Kejadian inipun tak lepas dari pengamatanku.

"Jelek-jelek gini, kulo 'duta wisata' Mas", ujarnya sambil mengangguk sopan kepadaku, kemudian berlalu.
Aku tersentak sadar. Tak banyak Tukang Becak mengerti 'sedalam' bapak tadi. Kebanyakan mereka hanya berpikir 'aku tukang becak' (that's it!). Hanya si bapak itu yang sungguh-sungguh mengerti "makna" pekerjaannya.

Tiba-tiba saja aku teringat salah satu cerita James Gwee yang aku anggap sangat menarik : tentang seorang bapak tua yang "hanya" bertugas memastikan seluruh kunci pintu hotel berfungsi dengan sempurna. Dari pintu ke pintu, setiap hari, seumur pekerjaannya!

Melihat dedikasi dan antusiasme si Pak Tua, James Gwee dengan penasaranpun bertanya.
"Apa yang membuat Anda demikian tekun melakukan pekerjaan yang membosankan seperti itu?"

Pak Tua-pun menjawab, "jika demikian James, berarti Anda tidak mengerti pekerjaan saya yang sesungguhnya! Saya bukan 'tukang kunci' biasa. Anda tahu hotel ini bintang lima, dan orang-orang yang menginap disini paling tidak adalah manager dari sebuah organisasi, atau owner sebuah bisnis yang punya karyawan, atau kepala keluarga yang memiliki anak, istri dan keluarga. Tugas saya adalah memastikan 'keselamatan' mereka. Jika terjadi kebakaran, dan karena kunci yang macet, terkurung didalam kamar. Maka bukan tidak mungkin sebuah organisasi kehilangan manager terbaik mereka, sejumlah orang kehilangan pekerjaan mereka karena owner perusahaan tertimpa musibah atau sebuah keluarga kehialngan ayah, suami atau anak mereka, jadi James.. saya BUKAN SEKEDAR Tukang Kunci biasa!"

Seandainya saja semua orang tahu makna pekerjaan mereka yang sebenar-benarnya. Mereka pasti akan melakukannya dengan bangga dan dengan sebaik-baiknya. Dan lebih dari semua itu, mereka akan mengerti siapa 'Boss' mereka sesungguhnya.(*)



---
Made Teddy Artiana, S. Kom.
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

Air Tuba dibalas Air Susu




Pada saat Berlin Timur & Berlin Barat berselisih, kedua negara itu dipisahkan oleh sebuah tembok raksasa sepanjang 165 km x tinggi 3.6 m, yang dibangun oleh Berlin Timur, dan dikenal sebagai Tembok Berlin. Berlin Timur selalu diidentitas sebagai daerah kekuasaan Soviet, sedangkan Berlin Barat diidentitas kekuasaan Amerika. Kehidupan di kedua Berlin itu, sangat jauh berbeda, Berlin Timur sangat miskin & ketinggalan, sedangkan Berlin Barat hidupnya makmur & kaya.


Karena melihat kehidupan Berlin Barat yang demikian majunya, ini telah menimbulkan kebencian & keirian dari penduduk Berlin Timur. Suatu hari mereka mengumpulkan sejumlah sampah lalu sengaja dibuang ke Berlin Barat, ini juga upaya provokasi utk memperuncing konflik Blok Timur & Blok Barat.


Penduduk Berlin Barat tidak marah apalagi membalas dengan sampah yang dibuang ke wilayahnya. Sebaliknya mereka mengumpulkan sejumlah makanan lezat lalu dilemparkan balik ke Berlin Timur. Dengan sebuah spanduk disisipkan di antara barang yang dilemparkan.


Spanduk itu berbunyi "Terima kasih atas pemberian yang kalian miliki. Kami hanya bisa memberikan apa yang kami miliki. Semoga bisa bermanfaat Saudara sebangsaku".


Penduduk Berlin Timur merasa sangat malu karena setelah diberikan sampah, malah dikembalikan dalam bentuk makanan, serta masih menganggap mereka saudara sebangsa. Dan semenjak saat itu, tidak pernah lagi terdengar adanya sampah & kotoran yang dibuang ke Berlin Barat.


PESAN MORAL :

"Kebencian tidak akan berakhir apabila dibalas dengan kebencian, kebencian akan berakhir apabila dibalas dengan cinta kasih."


Balas dendam hanya akan membuat seseorang menjadi sama derajatnya seperti musuhnya, dan akan menimbulkan kebencian yang tidak ada akhirnya.


Memaafkan bukan berarti lemah, namun justru karena kuat dan cukup dewasa untuk memahami nilai sebuah "kedamaian"


 ----
Soegeng Priyono

Hidup Gak semudah bacot-nya MARIO TEGUH

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Aku langsung tertawa terbahak-bahak sehabis membaca status BB salah seorang teman. Wajah Mario Teguh, dan cara bicara beliau yang khas dan mendayu-dayu itupun langsung terbayang seketika. Hahahaha…!


Kira-kira apa reaksi Mario Teguh seandainya beliau membaca kalimat diatas? Aku yakin beliau hanya tersenyum arif.


Lalu, jika yang membaca adalah fans berat Mario Teguh? Wah..minimal sebuah message bernada pembelaan langsung meluncur ke handphone Anda, atau inbox, jika ia memilih 'menyapa' Anda via email. Itu minimal, maksimalnya? Tidak ada yang tahu..Bisa jadi bogem mentah jurus Jalan Keemasan tiba-tiba melayang ke wajah Anda. Karena biasanya di negeri ini, fans lebih galak dari tokohnya. Pemain bola sesudah bertanding bisa pulang bareng, atau tukar kaos, tapi pendukungnya..lanjuuutt…bunuh-bunuhan!


Kembali kepada persoalan bacot diatas…


Apapun itu..sebuah KONTROVERSI selalu menghasilkan ketenaran. Entah *white campaign* entah *black campaign*. Siapa yang berani memastikan black campaign akan menghasilkan black opinion? Atau white campaign tidak berubah jadi antipati? Tidak ada yang tahu. Namun begitu kontroversi (salah satu bahan dasar CAMPAIGN) mutlak diperlukan jika Anda ingin cepat tenar. Itu fakta.


Kontroversi sering kali 'memunculkan' sifat khas atau memberikan 'ke-khasan' dari seseorang atau sebuah kejadian. Sehingga orang itu langsung  standout. Terlihat dan teringat.


Ingat Inul vs Rhoma " T e r l a l u " Irama?

Karir Inul sebenarnya sudah mulai meredup, sebelum Bang Haji mengobok-obok Inul dan simpati dari segala penjuru kembali mendongkrak Inul, hingga sampai ke Inulfiesta segala.


Ingat Robert T Kiyosaki? *If You Want to Be Rich and Happy, Don't Go to School*, buku pertama Kiyosaki membuat ia dipublikasi besar-besaran, sebelum akhirnya ngetop keseluruh dunia gara-gara *Rich Dad Poor Dad*. Sekali waktu seseorang muncul dan mengatakan bahwa Kiyosaki adalah penipu dan Rich Dad nya adalah isapan jempol belaka. Apapaun itu dampaknya :
Robert Kiyosaki tambah ngetop.


Sekarang coba ingat-ingat masa SMA atau kuliah dulu. Siapa orang yang paling kita ingat? Pertama, jelas..mantan pacar. Kedua..sahabat. Lalu teman yang paling cantik atau ganteng, teman yang paling bego, paling pintar, paling ngocol, paling pendiam, paling baik. Begitu juga dengan guru atau dosen. Dosen yang paling sexy atau tampan, yang paling baik, yang paling aneh…singkat kata..mereka yang punya KEKHASAN. Kemudian karena punya kekhasan, maka konroversi dan cerita-cerita mengangkat mereka ke permukaan.


Jadi ketika Anda ingin diri anda atau produk anda diingat….lakukan bla..bla..bla…(pasti anda tahu sendirilah…hehehehe)


Tapi tunggu sedikit melanjutkan kisah bacot diatas…


Ternyata status BB teman ku itu tidak berhenti disana, begini lengkapnya :

"HIDUP INI TIDAK SEMUDAH BACOTNYA MARIO TEGUH. TAPI DIUSAHAKAN J LALU PERHATIKAN APA YANG TERJADI.."



what a wonderful world..!

---
Made Teddy Artiana
photographer, penulis dan praktisi IT

Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story
*BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA *(yang pernah bekerja di rumah kami)

ORANG TUA PEMINDAH GUNUNG

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


 



Cerita yang ditulis oleh Mao Tse Tung, mantan ketua Partai Komunis China berikut ini, merupakan satu hal yang seharusnya membuat kita berpikir.

Di negeri Tiongkong pada masa lampau, suatu kali ada orang tua dari bagian utara China, hidup di sisi sebuah gugusan gunung yang selalu berada dalam bayang-bayang. Masalahnya, ada dua gunung besar di depan pintu rumahnya yang menghalangi cahaya matahari masuk ke rumahnya. Suatu hari orang tua tersebut memanggil anak-anak lelakinya dan berkata kepada mereka "Mari pergi dan memindahkan gunung-gunung itu dengan mencangkulnya, sehingga cahaya matahari bisa masuk ke rumah kita tanpa terhalang". Seorang tetangga yang mendengar rencana ini menganggapnya lucu. Dia bilang kepada orang tua tadi, "Aku tahu bahwa kamu itu bodoh. Bahkan aku tak pernah sadar bahwa kebodohan mu tak terbatas. Bagaimana mungkin di bumi ini untuk memindahkan gunung-gunung tinggi itu hanya dengan mencangkulnya".

Orang tua tadi menjawab dengan penuh keseriusan, "Ya, kamu benar. Tetapi ketika aku mati, anak-anakku akan mencangkulnya, dan setelah mereka meninggal, anak-anak mereka akan mencangkulnya. Proses tersebut akan terus berlangsung beberapa keturunan. Gunung, seperti yang kau tahu, ukurannya tak akan bertambah, sementara setiap cangkulan akan mengurangi ukurannya, dan pada akhirnya dengan cara ini, akan datang masanya ketika kami berhasil memindahkan rintangan-rintangan ini". Kekuatan untuk menyelesaikan masalah, selalu lebih berarti dibanding masalah itu sendiri. Ketika masalah tak terbatas banyaknya, penyelesainnya juga tak terbatas. Selalu ada banyak pendekatan yang berbeda, yang secara alami bermacam-macam, baik dalam skala dan kompleksitasnya.

Cerita di atas merupakan gambaran yang indah tentang betapa perlunya perbuatan-perbuatan utama. Tidak hanya rencana jangka panjang tetapi keinginan dan ketetapan untuk melaksanakan rencana tersebut menjadi kenyataan.

Bagi seseorang yang memiliki ketetapan jiwa, untuk melaksanakan rencana mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya, bekerja terus menerus dan ulet, maka sesungguhnya tak ada gunung atau sungai di bumi yang tak bisa mereka tundukkan.


Sukses Bermodal Kegagalan
-Maulana Wahiddin Khan- 
-->

Biarkan Masa Lalu Tertinggal

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 


Tidak ada Kehidupan dimasa lalu Anda...

People who live in the past generally are afraid to compete in the present. I've got my faults, but living in the past is not one of them. There's no future in it.
Sparky Anderson


"Orang-orang yang hidup dalam bayang-bayang masa lalu, pada umunnya takut untuk berkompetisi dimasa sekarang. Saya pernah melakukan kesalahan, tapi hidup dalam bayang masa lalu bukanlah salah satunya, tidak ada masa depan di dalamnya" Begitulah kira-kira arti dari kalimat yang diungkapkan oleh Sparky Anderson.


Ada seorang wanita yang selalu merasa tidak bahagia karena dia menganggap bahwa pasangannya selalu menghalangi dia untuk lebih maju daripada sebelumnya. Apalagi dia beranggapan bahwa dimasa sekolah dulu, dia adalah bintang kelas karena kepintarannya dan dia melihat banyak temannya yang sukses karirnya bahkan banyak yang tinggal diluar negeri. Sehingga dia merasa setiap mau maju dan ketika lelah dengan perjuangan dia, maka dia akan menengok kebelakang dan melihat masa lalunya.


Dari cerita diatas, mungkin "kita salah satunya" dari sekian banyak orang yang merasa hidupnya berada dimasa lalu. Seakan-akan masa depan tidak mungkin didapatkan lagi atau dikejar lagi. Dan jelas-jelas bahwa tidak ada kehidupan dimasa lalu. Kita hidup dimasa depan dan lepaskan masa lalu karena tidak akan membawa kebahagiaan. Apa yang mau dicari dimasa lalu? Disana memang mungkin ada kemenangan, mungkin juga ada kekalahan. Pertanyaannya apakah mau tidak melepas masa lalu dan menyongsongmasa depan? Karena seperti tulisan saya sebelumnya mengatakan bahwa Event + Response = Outcome. Response apa yang mau kita lakukan dengan melihat masa lalu kita? Apa mau response negatif? Maka outcome yang akan didapatkan juga negatif. Response artinya "KITA" yang bertanggung jawab terhadapad kesuksesan atau kegagalan kita. Ya boleh saja bila anda mau tetapmenyalahkan masa lalu atau tetap tinggal dimasa lalu hanya anda juga tidak akan pernah beranjak ke masa depan.


Coba direnungkan sekali lagi, bila pernah sukses dimasa lalu artinya kita pasti bisa sukses dimasa depan. Hanya perlu diambil makna pembelajaran dari kegagalan masa lalu, Makna apa yang mau diambil? Makna beban berat kehidupan atau makna ada kemungkinan untuk sukses? Itu kembali ke anda lagi.


---
Antonius Arif

The Maximum Peak Performance by Mind-Logy
Trainer, Business Coach & Counselor
PT KLIK MANAGEMENT
SCHOOL OF MIND REPROGRAMMING
http://www.klikmanagement.com

Penulis Buku Laris : "Kalau Anda Mau Pasti Bisa – Rahasia Kekuatan Hipnoterapi dan NLP" - Titik Media 2010
"Ego State therapy"- Teknik simpel dan powerful – Gramedia 2011
"The Handbook of Hypnotherapy Scripts & Strategies" - Elexmedia 2011
"Rahasia Menghancurkan Mental block" - Titikmedia 2012
"Aku Pasti Bisa" - Titikmedia 2012

Teman Jadi Setan

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Sewaktu bayi –mungkin kita tidak ingat hari-hari itu- kita melakukan sesuatu yang luar biasa:  berjalan. Mengapa luar biasa? Karena pada saat itu seluruh dunia seakan gegap-gempita bersorak gembira : "Lihaaattt...adeekk bisa jalan!!".

Namun demikian, sebelum berjalan –sayangnya kita tidak ingat hari-hari itu-ada proses panjang yang harus kita lewati. Pertama, belajar duduk, lalu merangkak, kemudian setengah berdiri, berdiri dengan berpegangan benda-benda, berjalan dibimbing, tertatih-tatih dan akhirnya berjalan.

Pada dunia nyata, tahapan-tahapan itu TIDAK dipisahkan oleh tanda koma (,) NAMUN dipisahkan oleh sesuatu bernama kegagalan. Nyungsep, kejedot, kepleset, benjut, jatuh adalah perwujudan darinya. Tapi yang mengherankan adalah, tidak ada seorang bayipun yang karena semua resiko itu, lalu kapok dan memutuskan untuk ngesot di lantai seumur hidupnya.

Ternyata, bisa berjalan..terlalu menyenangkan ketimbang segala resikonya! Itu baru berjalan, belum naik sepeda..lalu berenang..wow!!

Yang mengherankan lagi adalah, setelah kita dewasa lalu makan sekolahan, menelan banyak informasi, kelilipan segudang buku dan (katanya) menjadi tambah cerdas, mengapa justru kita menjadi semakin takut dengan kegagalan (dalam melakukan sesuatu yang baik tentunya)?

Resiko (dapat dibaca : kegagalan) yang sejak semula adalah kawan dekat, yang tidak mungkin dipisahkan dari hidup kita, kemudian berubah.. tidak hanya sekedar menjadi lawan, namun lebih parah..jadi setan! Yang harus dihindari, ditakuti dan dikutuki!

"Ada gak bisnis yang tidak ada resikonya?"

"Cari yang aman-aman sajalah"

"Jangan terlalu tinggi ngayalnya, ntar jatuh sakit!"

Sampai-sampai banyak yang tidak mau menjalin hubungan dengan lawan jenis alias pacaran, apalagi menikah, hanya karena terlalu takut dengan resiko : tersakiti.

Padahal justru saat bertemu kegagalanlah, kita belajar, diperbaiki, mencoba lagi, bertambah baik, dikuatkan dan akhirnya keluar sebagai penakluk.

Ketakutan yang berlebihan terhadap kegagalan menjadi sebuah petunjuk bahwa kita telah kehilangan passion masa kecil kita, yaitu gairah yang tulus untuk berpetualang dalam kehidupan yang agung ini.

Jika kawah Candradimuka, membuat Gatot Kaca sakti mandraguna (mungkin terbaca terlalu klise), maka kegagalan dan segala resiko-resikonya –disadari atau tidak- merupakan kawan karib yang akan menghantarkan kita untuk bertemu dengan kekuatan-kekuatan sejati yang terpendam dalam diri.

Lebih dari itu semua, kita akan disadarkan betapa hebatnya kita tercipta, betapa luar biasanya DIA yang menciptakan kita dan yang terpenting dari semua itu..betapa kita ini sangat dicintai oleh-NYA. (*)

--
Made Teddy Artiana
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story
*BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA *(yang pernah bekerja di rumah kami)

Man in The Mirror

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Seorang laki-laki muda, penuh gairah dan semangat tak terpatahkan untuk melakukan perubahan, berada dalam antrean para melamar pekerjaan. Tiba-tiba ia tersentak, namanya terdengar di pengeras suara. Tergesa-gesa masuk, tanpa menggubris sebuah cermin besar yang tergantung di sudut ruangan.


"Saya disini untuk sebuah perubahan besar! Saya lulusan terbaik..Saya adalah asisten dosen..Saya…Saya..", setengah berteriak di ruangan wawancara.


Salah satu dari ketiga orang yang duduk dihadapannya dengan berusaha tetap tenang berujar : "Kamu lihat cermin di luar itu? Keluar sana..basuh sisa makan siang di bibirmu, setelah itu baru masuk lagi. Dan ingat orang muda..sebesar apapun cita-citamu, mulailah dari orang yang kau lihat di cermin itu."


Kata "perubahan" memang menghebohkan. Apalagi "perubahan menjadi yang lebih baik"..wuih..tak terkatakan..! Semua orang menuntutnya.

Suami-suami menuntut istri mereka jadi lebih baik.

Istri-istri tak mau kalah, berkicau semarak agar suaminya jadi laki-laki terbaik di dunia.

Orang tua terhadap anak-anak mereka? Sama saja.

Anak buah terhadap boss mereka, vice versa.

Jakarta terhadap calon gubernur mereka.

Indonesia terhadap presidennya.



Untungnya artikel ini ditulis sambil mendengarkan lagu "Man in the Mirror"nya Michael Jackson.



I'm starting with the man in the mirror
I'm asking him to change His ways
And no message could have been any clearer
If you wanna make the world a better place
Take a look at yourself, and then make a change




Lucunya sering kita lupa, bahwa tuntutan kita itu nyaris mustahil. Terutama karena setiap tuntutan lebih sering menghasilkan tuntutan balik yang sama kejamnya. Cara usang yang tidak akan menghantarkan kita kemana-mana dan tidak membuat keadaan semakin baik. Malah kian membuat babak-belur..sebelur-belurnya..!


Ternyata satu-satunya cara yang paling berharga dalam sebuah "tuntutan" dalam perjalanan meraih kesuksesan dan kebahagian hidup dalam arti luas, adalah 3 hal berikut

*Pertama*. kesadaran dan kerendahan hati..melihat kekurangan diri
*Kedua*. keberanian dan tekad bulat..mengambil tanggung jawab memperbaiki diri tanpa menyalahkan siapapun.
*Ketiga*. anugerah waktu..yang masih diberikan sebagai satu-satunya sarana untuk bertemunya kedua momen indah diatas.


Ketiga hal itu sudah pasti akan menyibukkan kita seumur hidup kita dan membuat kita lupa akan kelemahan orang lain.


Sebagaimana orang-orang yang telah melewati perjalanan malam, dan akan bertemu fajar, maka menurut nasehat orang-orang bijak, orang-orang yang dengan ikhlas melalui proses diatas dipastikan upah besar menunggu mereka : pertemuan mesra dengan Sang Pecipta,. lalu..mulai..menjadi teladan dan panutan bagi sekitarnya.


Mempengaruhi secara dahsyat sebuah perubahan dengan kekuatan TUHAN, dan bukan tuntutan lemah ego manusia.


---
Made Teddy Artiana, S. Kom

http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story
BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA* *(yang pernah bekerja di rumah kami)

Siapa Yang Kau Pilih?

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


 

Di sela-sela mengajar bahan kuliah yang sedang diberikan kepada mahasiswa ekstensi yang sudah berumah tangga, seorang dosen mengadakan suatu permainan kecil.

Dosen: "Mari kita buat satu permainan, mohon 1 orang bantu saya kedepan."
Kemudian salah satu mahasiswa berjalan menuju Papan Tulis.
Dosen: "Silahkan tulis 10 nama yang paling dekat dengan anda !"
Dalam sekejap sudah dituliskan semuanya oleh mahasiswa tersebut.
Ada nama tetangganya, nama orang tuanya, kekasihnya, anaknya dll.
Dosen: "Sekarang silahkan coret 2 nama yang menurut anda tidak penting !"
Mahasiswa itu lalu mencoret nama tetangganya.
Dosen: "Silahkan Coret 2 nama lagi !"
Mahasiswa itu mencoret nama teman-teman kantornya.
Dosen: "Silahkan Coret 1 nama lagi !"
Mahasiswa Itu mencoret 1 nama dari papan tulis & seterusnya sampai tersisa 3 nama yaitu orang tuanya, istrinya, & anaknya.
Suasana kelas hening.
Mereka mengira semua sudah selesai & tak ada lagi yang harus dipilih.
Tiba-tiba Dosen berkata : "Silahkan Coret 1 nama lagi !"
Mahasiswa itu perlahan mengambil pilihan yang amat sulit lalu dia mencoret nama orang tuanya secara perlahan.
Dosen: "Silahkan Coret 1 nama lagi !"
Hati sang mahasiswa menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur & lambat laun mencoret nama anaknya.
Segera mahasiswa itupun menangis.

Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswa itu. "Orang terkasihmu bukan Orang tua yg membesarkan Anda, anak anda adalah darah daging anda, sedang istri itu bisa di cari lagi. Tapi mengapa anda berbalik memilih istri anda sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?"
Semua orang di dalam kelas terpana menunggu jawaban dari mahasiswa itu.
Lalu sang mahasiswa itu berkata, "Sesuai waktu berlalu, orang tua saya akan pergi & meninggalkan saya, sedang anak jika sudah dewasa lalu menikah, setelah itu pasti meninggalkan saya juga. Sedangkan yang benar-benar bisα menemani saya dlm hidup ini hanyalah ISTRI saya. Orang tua & anak bukan saya yg memilih, TUHAN yg menganugerahkan kepada saya tapi saya yang memilih sendiri ISTRI saya dari seluruh wanita di dunia .. Istrilah yang menjadi teman seumur hidup.....

----
NN

"MAAF" Energi Terdahsyat

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Minggu siang, 8 April 2001 di Augusta National Golf Club Georgia, Amerika Serikat, Tiger Woods, Pegolf yang saat itu berusia 25 tahun, menyelesaikan hole ke-18 dengan mengayunkan putter-nya dari jarak 5 meter dan masuk sempurna! Dan para penonton berteriak histeris, "Tiger! Tiger!" melalui kemenangannya ini Tiger Woods mencapai prestasi yang luar biasa. Dalam jangka waktu setahun ia telah meraih juara dari empat pertandingan yang amat bergengsi didunia golf internasional.


Ayahnya berkata,"Ketekunan berlatih, tekad kuat untuk meraih kemenangan, tabah mengatasi kekalahan merupakan ciri-ciri Tiger Woods." Walaupun mengalami diskriminasi dibeberapa klub golf, namun Ayahnya berpesan secara arif "Jangan sampai kau sakit hati dan memupuk dendam. Kau harus mengasihani orang-orang yang masih rasialis."


Disepanjang perjalanan karier dan bisnis, tidak dapat dipungkiri bahwa kita harus berhadapan dengan berbagai jenis kepribadian manusia. Roberta Cava, dalam bukunya Dealing with Difficult People, menunjukkan ciri-ciri kepribadian yang berpotensi menyulitkan kita, yaitu:

1.Mereka yang sering membuat kita emosional.
2.Mereka yang membuat kita terpaksa melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak kita ingin lakukan.
3.Mereka yang mencegah atau menghalangi kita untuk melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan.
4.Mereka yang suka menimbulkan perasaan bersalah jika kita tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya.
5.Mereka yang suka menimbulkan perasaan-perasaan negative terhadap kita seperti frustasi, marah, minder, iri, depresi, dan sebagainya.
6.Mereka yang selalu menggunakan kekerasan dan memanipulasi untuk mencapai tujuannnya.


Kita tidak mungkin dapat mengendalikan sikap orang-orang tersebut. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mencegah mereka agar tidak berbuat negative. Namun, kita bisa mengelola hati kita. Daripada sibuk menyimpan kekesalan, dendam, dan amarah yang jelas-jelas tidak berguna, bukankah lebih baik jika kita berpikir tentang cara agar kita dapat menaklukan musuh tanpa harus bertempur? Ingatlah bahwa tak ada yang lebih hebat yang dapat menghambat kebahagiaan kita daripada rasa benci, marah, dan kesal.


Tidaklah penting apa yang dilakukan seseorang terhadap kita atau besarnya kesalahan mereka. Jika kita tidak memaafkannya, kitalah yang akan menanggung akibatnya. Memaafkan dan mengampuni orang lain membebaskan kita dari kelumpuhan hidup.


Menyimpan rasa dendam dan amarah memboroskan tenaga dan energi yang dapat kita arahkan menuju kebahagiaan. Jika kita rela memaafkan, kita dapat menyumbang lebih banyak pada kehidupan dan merasa bahagia terhadap diri sendiri dan orang lain.


Pengampunan itu menyembuhkan. Pengampunan itu membuka hati kita, membebaskan emosi-emosi kita, melepaskan energi yang tersumbat didalam tubuh, dan membiarkan dya hidup mengalir bebas.


Mengampuni dan melupakan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tindakan ini diperlukan kerendahan dan kebesaran hati. Namun, itulah satu-satunya cara untuk menempuh jalan menuju kebahagiaan dan kesuksesan sejati.


Sahabat, Hidup ini akan semakin terasa sangat singkat kalau hanya untuk Membenci, tidak satupun diantara kita yang paling sempurna dan paling suci, mari kita maafkan ayah ibu kita, anak-anak kita, suami kita, istri kita, saudara-saudara kita, bos kita, karyawan kita, pembantu kita, teman dan sahabat kita. ada banyak cara memberi dan meminta maaf, jika kita masih malu dan ragu bertemu, via SMS dan FB bisa menjadi pendahuluannya.


Rasullulah Saw memberikan bimbingan, "Carilah alasan untuk memaafkan saudaramu walau hingga 70 alasan." Seorang murid bertanya kepada gurunya, Imam Hasan Al-Basri, "Mengapa Rasullah menyuruh kita mencari 70 alasan untuk memaafkan?". Jawab Hasan Basri, "Itu menunjukkan pentingnya memaafkan. Sebelum kita sampai pada 70 alasan kita belum bisa memaafkan, kita harus bersedih karena memiliki hati sekeras batu."


----
Pramono Dewo

Sumber Energi Itu adalah Cinta

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

Dilandasi rasa cinta tanah air, seorang prajurit termotivasi pergi ke medan pertempuran mengusir musuh negara. Didasari rasa cinta, seorang laki-laki bahkan sanggup termotivasi mengorbankan nyawa untuk sang dewi kekasih hati. Dipupuk oleh rasa cinta pula, seorang anak sangat termotivasi untuk menyelesaikan gelar sarjana guna membahagiakan kedua orang tuanya. Dan yang paling besar adalah didorong oleh rasa cinta, seorang Ibu termotivasi untuk kuat mengandung sang calon anak selama 9 bulan 10 hari.


Nah, pertanyaan yang sama mari kita ajukan kepada karyawan dalam kaitan dengan perusahaan. Dengan dasar apakah ia selalu termotivasi kerja dan memiliki sense of belonging pada perusahaan? Cinta jugakah sumber energinya? hmmm...


Sense of belonging karyawan terhadap perusahaan sering dirasakan menjadi problem para manager/leader perusahaan. Problem ini muncul manakala karyawan sudah memperlihatkan tanda-tanda tidak mencintai lagi perusahaan. Kerja ya sekedar kerja. Listrik sudah waktunya dipadamkan, tidak jua dipadamkan. Sampah dan kotoran dibiarkan berserakan tidak pada tempatnya. Air dibiarkan mengucur deras di wastafel toilet perusahaan. Menggunakan kendaraan operasional perusahaan seenaknya tanpa care merawat atau menjaga saat menggunakannya. Mengisi waktu-waktu produktif kerja untuk hal lainnya. Datang dan pulang teng go. Kerja seadanya, semampunya, sebisanya, pas bandrol.


Paradigmanya adalah toh ini semua khan milik perusahaan, bukan kepunyaan saya, jadi mengapa saya musti peduli dan merasa memiliki? Gejala menurunnya sense of belonging ini mungkin akarnya sama yaitu mulai menurunnya rasa cinta. Apapun objeknya, saat cinta mulai pudar, luntur, terkikis, maka rasa memiliki, merawat, peduli, menjaga "buah cinta"
tersebut juga ikut tervibrasi.


Cinta melahirkan care, attention, respect yang munculnya otomatis tanpa perlu perintah. Inside to outside. Cinta adalah sumber energi motivasi manusia untuk bergerak, action. Nah bagaimana menumbuhkan dan memekarkan kembali bunga-bunga cinta berujud sense of belonging yang dapat menjadi sumber energi motivasi tersebut?


Mari kita belajar kembali arti cinta itu sendiri. Mari kita kenang saat-saat cinta pertama kita 'dulu' sedang mekar bersemi. Cukup bayangkan dan kenang saja cinta pertama tersebut (kalau di perusahaan, saat kita happy banget diterima kerja pertama kali dan refresh kembali komitmen awal kita di perusahaan ini).


Untuk mendapatkan cinta itu kembali di hati karyawan, mari organisasi perusahaan terus bagikan dan berikan "pupuk-pupuk cinta" itu ditebarkan di setiap taman-taman, ruangan-ruangan dan meja-meja kerja lingkungan perusahaan Anda. Pupuk-pupuk itu banyak macam dan jenisnya, saling perhatian, saling respect, saling mendengarkan keluhan, tak saling memaksakan kehendak, saling percaya, saling peduli kesulitan. Bukankah pupuk cinta tsb tak semata berujud uang?


Cinta yang adalah sumber energi motivasi itu pasti akan kembali bersemi, menghangatkan, menyejukkan setiap penghuni kantor Anda. Bukankah kehadiran cinta mewujud ke dalam senyuman, sapaan, kebahagiaan di sekitar Anda. Bila karyawan senantiasa mampu merasakan aliran-aliran cinta di lingkungan kerja, sense of belonging pasti dengan sendirinya tumbuh dengan akar kuat. Karena baginya perusahaan adalah hidupnya sendiri, perusahaan adalah tambatan cinta, tempat sumber cinta dan aliran cinta mewarnai hari-hari dalam hidupnya.


Cinta tidak menghadirkan kekeringan hubungan. Kering pertanda kematian. Tak ada kekeringan yang memberi kesuburan, bukan?

----
Krisnawan Putra
www.jurusjitu.com

Persimpangan Jalan

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Seorang penjahat kelas berat, dengan keseharian merampok, membunuh, memperkosa, kemudian berakhir pada hukuman mati di sebuah kursi listrik. Insiden itu memukul secara psikologis kedua anak laki-lakinya. "Karena aku adalah anak dari seorang penjahat,…". Kalimat itu mengilhami keduanya. Yang seorang kemudian persis menuruti jejak bapaknya, walaupun lebih beruntung, karena berakhir di penjara seumur hidup. Sedang yang lain justru berbeda 180 derajat : manager yang sukses, mempunyai keluarga, kehidupan sosial dan finansial yang baik.


Dua orang tentara tertangkap dalam perang Vietnam. Keduanya disiksa, dipukul, disetrum. Yang seorang berakhir dengan bunuh diri, namun yang lain justru mengalami titik balik : menebalkan semangat hidup, membuat ia semakin mengenal Sang Penciptanya dan akhirnya dilepaskan dari penjara, lalu kembali ke masyarakat dan menginspirasi orang banyak.


Dua orang kakek, sama-sama berusia 80 tahun. Yang seorang berpendapat, hidup sudah selesai, tinggal menunggu ajal, lalu menghabiskan waktu di tempat tidur bersama kain kafan, yang lain berpikiran : sebelum hidup selesai, aku ingin memberi bekal sebanyak mungkin untuk generasi muda, lalu menuliskan sebuah buku yang memuat seluruh pengalaman hidup penting yang bisa menjadi pelajaran untuk orang lain.


Kedua-duanya mengalami PHK. Yang seorang karena putus asa dan menganggap segalanya sudah kiamat memutuskan terjun dari atas sebuah mall, dan berakhir di media dan kuburan. Sedang yang seorang berpikiran aneh : sekarang saatnya jadi Boss dan punya usaha sendiri, berakhir juga di media dan kemuliaan.


Jika kita sedikit lebih kritis dan jujur, kita bisa menemukan demikian banyak contoh-contoh yang mirip seperti diatas. Sebuah kejadian berdampak berbeda terhadap orang-orang yang mengalaminya. Nyata jelas, yang terpenting bukan peristiwa apa yang menimpa kita, namun yang jauh lebih penting adalah : PEMAKNAAN kita terhadap peristiwa tersebut.


Mirip sebuah ujian di kelas apapun : pertanyaan memang penting, namun jawaban jauh lebih penting.


Nyata benar, sebagian peristiwa dalam hidup ini tidak dapat kita kontrol, namun kita selalu –jika ingin- dapat mengontrol reaksi kita terhadap peristiwa tersebut.


Inilah persimpangan jalan yang kemudian membedakan seorang pecundang dan pemenang : PEMAKNAAN yang ia lekatkan dalam setiap peristiwa dihidupnya.


Tidak heran jika kemudian seorang yang paling bijak mulia, yang pernah ada di muka bumi ini, Raja Solaiman kemudian berpesan : "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari sanalah terpancar kehidupan"

--
*You weren't an accident. *
*You weren't mass produced. *
*You aren't an assembly-line product. *
*You were deliberately planned, specifically gifted, *
*and lovingly positioned on the earth by  the Master Craftsman.*


Made Teddy Artiana, S. Kom
photographer, ghostwriter & event organizer
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

Renungan: Kisah Petani dan Pemburu

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Di suatu negeri antah berantah, tersebutlah kisah seorang PETANI yang bertetangga dengan seseorang yang berprofesi sebagai PEMBURU yang memiliki anjing-anjing galak tapi kurang terlatih.

Anjing-anjing itu sering melompati pagar & mengejar-mengejar domba-domba milik Petani. 

Petani itu lalu meminta tetangganya itu untuk menjaga anjing-anjing nya. Sayangnya si Pemburu tak mau peduli.

Hingga suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar & menyerang beberapa domba Petani, sampai terluka parah.

Petani itu marah & merasa tak sabar. Ia memutuskan pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.

Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dg hati-hati & berkata, "Saya bisa saja menghukum Pemburu itu & memerintahkan dia untuk merantai & mengurung anjing-anjing nya. Tetapi kau akan kehilangan seorang TEMAN & mendapatkan seorang MUSUH...".

"Mana yang kau inginkan, teman, atau musuh yang jadi tetanggamu..?". Ujar si Hakim.

Petani itu menjawab, bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

"Baik, saya akan menawari kau sebuah solusi yg WIN-WIN. Domba-domba mu akan aman & kamu akan tetap berteman dengan tetanggamu itu..".

Mendengar solusi pak hakim, si Petani itu setuju.

Ketika sampai di rumah, Petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim....Dia ambil 3 domba terbaiknya & menghadiahkannya kepada  3 anak Pemburu. Anak-anak si Pemburu sangat senang menerima hadiah dari Petani & mulai bermain-main dengan domba-domba  itu.

Karena senang serta untuk menjaga mainan baru anak-anak nya, si Pemburu itu kemudian mengkerangkeng anjing-anjing pemburunya.

Maka sejak itu anjing-anjing si Pemburu tak pernah lagi menganggu domba-domba si Petani.

Disamping rasa terimakasihnya pada kedermawanan si Petani pada anak-anaknya, Pemburu itu lalu mulai sering membagi hasil buruan pada si Petani. Sebagai balasannya Petani mengirimkan daging domba & keju buatannya.

Dalam waktu singkat mereka menjadi sahabat yg sangat erat.


Sebuah ungkapan mengatakan:
"Cara Terbaik untuk menaklukan & mempengaruhi orang adalah dengan membagi kebajikan".

Sebuah ungkapan yg sudah jarang kita lihat saat-saat ini, saat-saat dimana orang-orang saling jatuh menjatuhkan saudara dekatnya sendiri, apalagi pada orang lain...

----
Pramono Dewo

ORANG BODOH & ORANG PINTAR

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 


- Lebih baik jadi orang pintar atau orang bodoh ?
- Pinteran mana, orang pintar atau orang bodoh ?
- Mana yg lebih susah, orang pintar atau orang bodoh ?

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis
Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar
Walhasil, banyak boss-boss orang pintar adalah orang bodoh...


Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka rekrut orang pintar utk memperbaiki yg salah.
Walhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya...


Orang pintar belajar utk mendapatkan ijazah & mencari kerja.
Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang utk membayar orang-orang pintar.


Orang bodoh berpikir pendek utk memutuskan sesuatu yg dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
Walhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh.


Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yg bekerja.


Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu utk bekerja keras dg hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu utk bersenang-senang dengan keluarganya.


Mata orang bodoh selalu mencari-cari apa yg bisa dijadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan2 pekerjaan yg lebih & lebih baik lagi...


Bill Gates, Dell, Henry Ford, Mas Agung (Gunung Agung) & banyak pengusaha-pengusaha lain, tidak pernah jadi sarjana, tapi jadi pengusaha-pengusaha yang mampu memperkerjakan orang-orang pintar & menghidupi keluarga mereka.


KESIMPULAN :
Jangan lama-lama jadi orang pintar.!
Mari menyegerakan jadi orang bodoh yg pintar & menghindar jadi orang pintar yg bodoh.


Kata kuncinya adalah: "Resiko" & "Berusaha".


Orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang resikonya kecil. Dia akan berusaha agar resiko betul-betul kecil.


Orang pintar berpikir panjang, maka dia bilang resikonya besar. Dia tidak berusaha mengambil resiko tersebut & mengabdi pada orang bodoh.


Di manakah posisi kita saat ini ? Keputusan ada di tangan kita :).

----
Pramono dewo

MENGALAHKAN RASA TAKUT

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Seorang pemuda mendatangi seorang yang bijak untuk meminta nasehat atas permasalahan yang sedang dihadapinya. Pemuda ini adalah seorang yang bekerja sebagai salesman yang menawarkan produk kepada calon konsumen.


Setelah mereka bertatap muka, orang bijak ini menanyakan, "Pemuda, bisakah Anda memberitahu saya maksud kedatangan Anda di sini?" Pemuda itu diam sebentar, lalu berkata, "Begini, saya ada sedikit masalah, dan berharap Bapak bisa membantu saya. Saya adalah seorang salesman yang mana penghasilan saya sangat bergantung pada penjualan. Jika pada hari tersebut saya tidak berhasil menutup penjualan apa pun, maka saya tidak akan punya uang sama sekali. Masalahnya saya memiliki rasa takut yang besar, takut untuk menawarkan barang dagangan saya. Hal inilah yang sangat mengganggu saya akhir-akhir ini. Ini membuat saya tidak begitu maksimal dalam pekerjaan saya. Apakah Bapak bisa memberi sedikit saran untuk saya?"


Mendengar keluhan salesman tersebut, orang bijak tadi merenung dan memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian ia berkata, "Hai, pemuda! Sebenarnya masalahmu bukan masalah yang besar, semua orang juga punya masalah seperti ini. Hanya saja masalahmu sudah mempengaruhi kinerjamu, hingga kamu tidak bisa bekerja secara maksimal. Begini saja, saya akan membawamu ke beberapa tempat dan akan saya tunjukkan bahwa masalahmu tidaklah berarti apa-apa."


Ia pergi bersama dengan salesman tersebut ke sebuah café yang menjual segala macam mie. Ia menyuruh pemuda tersebut memesan makanan yang tidak ada, yaitu pizza, empek-empek, gulai kepala ikan dan jus durian. Pemuda tersebut melawan karena pasti akan ditertawakan. Orang bijak berujar, "Lakukan saja apa yang saya suruh. Nanti kamu akan tahu sendiri." Pelayan datang dan bertanya, "Mau pesan apa?" Keringatnya mulai mengalir karena takut. Kemudian dengan terbata-bata ia berkata, "Ma…mau pe…pesan pizza". "Oh, itu kita tak ada, yang lain?" Ia melanjutkan, "Kalau be…begitu pesan empek-empek." Pelayan mulai tersenyum, "Wah, kalau itu juga tak ada". Ia semakin takut, dan mukanya merah padam, "Saya pesan gulai ke…kepala ikan dan jus…jus durian." Pelayan tersebut mulai tersenyum kecil dan berkata, "Mas, kami hanya ada jual mie, yang lain tidak ada, apa mas tidak lihat di depan tadi?" Orang bijak memotong pembicaraan, "Oh. Kita salah, kalau begitu kami tidak jadi pesan, maafkan kami." "Tidak apa-apa. Terima kasih" ujar pelayan.


Kemudian mereka keluar dan menuju tempat lain, yaitu apotik. Orang bijak itu berkata, "Sekarang kamu pergi ke apotik itu dan beli mie instan. "Apaaaa!" kata pemuda itu. Orang bijak tersebut memaksanya pergi. Maka, ia pun pergi meskipun terpaksa. Setiap langkah membuat jantungnya seakan mau lepas saking takutnya. Sesampainya di apotik dan ditanya oleh pegawainya, "Mau beli apa?" Ia bengong dan diam. "Ada yang bisa dibantu?" Ia kaget dan sadar. Ia takut, tapi memberanikan diri bertanya, "Sa…sa…saya mau beli mie instan 1 kotak." "Ha..ha..ha. Aduh, jangan bercanda dong, ini kan apotik" ujar pelayan itu dengan senyum sambil menggaruk kepala. Ia membalas, "Oh. Saya salah tempat. Terima kasih." Ia pun pergi.


Orang bijak membawanya ke tempat terakhir dan berkata, "Ini yang terakhir." Ia membawa pemuda itu ke toko bahan bangunan dan memberi perintah, "Sekarang beli bubuk kopi 1 kilo!" Pemuda itu lemas, berkata, "Pak, tolong dong. Ini maksudnya apa sih?" "Lakukan dan nanti akan kujelaskan." Kata orang bijak itu. Pemuda itu menuju ke toko dan bertanya, "Pak, tolong bubuk kopi 1 kilo." Pegawai toko terdiam sebentar, memandangnya dengan tatapan aneh dan berkata, "Anda tidak salah nih, ini kan toko besi, kalau bubuk semen ada. Anda salah masuk." "Oh, iya ya. Maaf." Kata pemuda itu dan buru-buru pergi.


Mereka pun pergi dari toko dan orang bijak itu membawanya ke taman dan duduk. Ia bertanya, "Apakah Anda tahu maksud dari ini semua? Apakah Anda tahu mengapa saya menyuruh Anda melakukan hal-hal yang tak masuk akal?" Pemuda itu menggelengkan kepala. Ia menjawab, "Nak. Kamu lihat tadi. Walaupun kamu memesan yang aneh-aneh, mereka tetap tidak marah, kan? Mereka berpikir kamu hanya bercanda. Itulah yang terjadi padamu. Rasa takutmu terlalu berlebihan. Sebenarnya apa yang kamu takutkan itu jarang terjadi. Kamu memikirkan banyak hal yang kamu takutkan akan terjadi, tetapi kenyataannya itu tidak pernah terjadi. Masalahmu hanya terletak pada dirimu sendiri. Pikiranmu sendiri yang membuat dirimu menjadi takut, padahal belum tentu seperti itu kenyatannya. Semoga pengalamanmu tadi berguna untukmu."

Pemuda itu tersadar dan senyum menghiasi wajahnya. Ia berkata, "Terima kasih banyak, pak! Sekarang saya tahu, meskipun saya tadi meminta hal-hal yang aneh, mereka tidak marah. Seharusnya saya tidak boleh takut lagi, karena apa yang saya tawarkan itu masuk akal, bukan menawarkan barang yang aneh-aneh. Terima kasih, pak, hal ini membuat saya sadar."


Pesan kepada pembaca,
Setiap orang pasti memiliki yang namanya ketakutan. Ketakutanlah yang menjadi musuh setiap orang dalam usahanya meraih sukses. Untuk meraih sukses, pasti dibutuhkan action atau tindakan nyata untuk mewujudkannya. Sayangnya, rasa takut membuat sebagian orang berhenti. Kadang-kadang, rasa takut tersebut terlalu besarnya, sehingga mempengaruhi kinerja dan performa seseorang.

Perlu Anda ketahui bahwa orang yang sukses bukanlah orang yang tidak mempunyai rasa takut. Mereka juga memilikinya sama seperti Anda. Yang membedakan adalah, mereka tetap bertindak meskipun ketakutan muncul. Sedangkan orang-orang yang gagal membiarkan rasa takut menghentikan mereka. Mereka terlalu memikirkan akibat-akibat yang tak menyenangkan seperti takut ditolak, ditertawakan, diejek, atau dihina. Mereka memikirkan 1001 akibat negatifnya padahal apa yang mereka takutkan sering kali tidak pernah terjadi.

Rasa takut muncul dari pikiran Anda sendiri, Andalah yang membuat diri sendiri menjadi takut. Jangan biarkan rasa takut mempengaruhi Anda, tetapi taklukkan rasa takut Anda melalui tindakan, sehingga mental Anda akan menjadi semakin baik.

----
From: SUHARDI (Penulis buku motivasi "PATTERNS OF SUCCESS")

Renungan: Kisah Seorang Pegawai Hotel

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Di sudut malam di sebuah lobi hotel kota Philadelphia, nampak seorang pria tua bersama istrinya yang ingin bemalam. "Semua hotel besar dikota ini telah terisi, bisakah kau memberi kami satu kamar saja?" kata pria tua itu. Pegawai hotel menjawab "Semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan di kota ini, tapi saya tidak bisa menyuruh pasangan yang baik seperti Anda untuk berhujan2 di luar sana pada pukul satu dini hari seperti ini, Bersediakah anda berdua tidur di kamar saya?"


Keesokan harinya pada saat membayar tagihan, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel "Kamulah orang yang seharusnya menjadi bos sebuah hotel terbaik di USA, karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu hari saya membangunkan sebuah hotel untukmu".


Pegawai hotel itu hanya tersenyum lebar melupakan kata-kata pria tua itu, karena dia pikir dirinya hanya seorang pegawai biasa.


Kira-kira dua tahun kemudian, ia menerima surat yang berisi tiket ke New York permintaan agar ia menjadi tamu pasangan tua tersebut. Setelah berada di New York, pria tua mengajak si pegawai hotel itu ke sudut jalan antara Fifth Avenue Thirty-Fourth Street, dimana ia menunjuk sebuah bangunan baru yang luar biasa megah dan mengatakan "Itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola".


Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt, yang menerima tawaran William Waldorf Astor, si pria tua itu, menjadi pimpinan dari hotel Waldorf-Astoria, yg menjadi hotel terbaik di dunia.


Ternyata sikap kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan kita, bila kita bekerja hanya untuk mencari uang semata, maka karier/hasil yang kita peroleh biasa-biasa aja. Namun jika kita bekerja dengan hati yg mau melayani orang lain, dgn motivasi bahwa pekerjaan kita harus jadi berkat buat orang lain, maka kita akan memperoleh hasil yang luar biasa.


Selamat 'MenJaDi BeRKaT'...

------
Agustina C

The Death of Samurai

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Hari-hari ini, langit diatas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada kegetiran yang mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang menjulang disana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20 tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih.


Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh berkeping-keping. Sanyo bahkan harus rela menjual dirinya ke perusahaan China. Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos-nya. Sony dan Panasonic akan mem-PHK ribuan karyawan mereka. Dan Toshiba? Sebentar lagi divisi notebook-nya mungkin akan bangkrut (setelah produk televisi mereka juga mati).


Adakah ini pertanda salam sayonara harus dikumandangkan? Mengapa kegagalan demi kegagalan terus menghujam industri elektronika raksasa Jepang itu? Di Senin pagi ini, kita akan coba menelisiknya.


Serbuan Samsung dan LG itu mungkin terasa begitu telak. Di mata orang Jepang, kedua produk Korea itu tampak seperti predator yang telah meremuk-redamkan mereka di mana-mana. Di sisi lain, produk-produk elektronika dari China dan produk domestik dengan harga yang amat murah juga terus menggerus pasar produk Jepang. Lalu, dalam kategori digital gadgets, Apple telah membuat Sony tampak seperti robot yang bodoh dan tolol.


What went wrong? Kenapa perusahaan-perusahaan top Jepang itu jadi seperti pecundang? Ada tiga faktor penyebab fundamental yang bisa kita petik sebagai pelajaran.


Faktor 1 : Harmony Culture Error. Dalam era digital seperti saat ini, kecepatan adalah kunci. Speed in decision making. Speed in product development. Speed in product launch. Dan persis di titik vital ini, perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya mereka yang mengangungkan harmoni dan konsensus.


Datanglah ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan melihat kultur kerja yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk apa yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat mereka selesai, Samsung atau LG sudah keluar dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa melongo.


Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang lamban mengambil keputusan (dan dalam era digital ini artinya tragedi).


Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati : dijadikan tumbal demi menjaga "keindahan budaya harmoni". Ouch.


Faktor 2 : Seniority Error. Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. Inovasi adalah nafas yang terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi ini tidak kompatibel dengan budaya kerja yang mementingkan senioritas serta budaya sungkan pada atasan.


Sialnya, nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang memelihara budaya senioritas. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda tidak akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Never. Istilah Rising Stars dan Young Creative Guy adalah keanehan.


Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan metode urut kacang. Yang tua pasti didahulukan, no matter what. Dan ini dia : di perusahaan Jepang, loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus bekerja di satu tempat sampai pensiun adalah kelaziman.


Lalu apa artinya semua itu bagi inovasi ? Kematian dini. Ya, dalam budaya senioritas dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan mudah layu, dan kemudian semaput. Masuk ICU lalu mati.


Faktor 3 : Old Nation Error. Faktor terakhir ini mungkin ada kaitannya dengan faktor kedua. Dan juga dengan aspek demografi. Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun.


Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua.


Di sini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung cepat. Ada comfort zone yang bersemayam dalam raga manajer-manajer senior dan tua itu.


Dan sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi? Sama : nafas inovasi akan selalu berjalan dengan tersengal-sengal.


Demikianlah, tiga faktor fundamental yang menjadi penyebab utama mengapa raksasa-raksasa elektronika Jepang limbung. Tanpa ada perubahan radikal pada tiga elemen di atas, masa depan Japan Co mungkin akan selalu berada dalam bayang-bayang kematian.

----
Yodhia Antariksa 

http://strategimanajemen.net/2012/09/03/the-death-of-samurai-robohnya-sony-panasonic-sharp-dan-sanyo