Kliping Email Group

KISAH 3 KALENG COCA-COLA

http://emailbisnismarketing.blogspot.com
 


Ada 3 kaleng coca-cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca-cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng coca-cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca-cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca-cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas Kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca-cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.

Sekarang, pertanyaannya adalah :

Mengapa ketiga kaleng coca-cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama.

Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda.

Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.

Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan hal terbaik dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada dilingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.!!....Lingkungan anda, adalah ANDA.


(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA..!!



----
Pramono Dewo

Ketika Jalan Telah Tertutup

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

Ketika sebuah jalan sedang diperbaiki, sebuah peringatan berisi kata-kata "Jalan Ditutup" dibuat untuk memperingatkan para pejalan kaki yang tidak mengetahui. Tapi ini bukan berarti jalan seseorang menuju tujuannya benar-benar terhalang. Selalu ada jalan dan gang lainnya, setiap orang hanya perlu mencarinya di sekitar jalan atau gang tersebut. Kadang-kadang orang dapat memncapa tujuannya dengan baik dengan zig-zag melalui jalan dan gang-gang sempit. Hanya perbedaannya, hal tersebut memerlukan waktu yang lebih dan setiap orang harus menggunakan kecerdasannya untuk mensiasati jalan yang lebih sempit dan tikungan yang lebih tajam. Toh meskipun begitu akhirnya sampai pada tujuannya bukan?
Perjalanan hidup sering sekali seperti itu. Seseorang lebih suka melaluinya dengan rute jalan yang lurus, bergerak cepat dan mencapai tujuannya dengan jalan selancar mungkin. Tetapi, jalan sering ditutup, dan meraih sukses tampak menjadi hal yang sulit. Bagi rute utama yang ditutup, pasti ada beberapa jalan kecil yang terbuka. Itu hanyalah masalah mencari jalan alternatif saja.
Ketika dalam satu bidang tertentu nampak suatu kekurangan bagi Anda sehingga menghalangi kesempatan untuk sukses, seseorang tentunya dapat mencari kesempatan-kesempatan dibidang lain. Ketika Anda gagal dalam mendapatkan satu tempat yang ada di depan mata, Anda selalu dapat berbuat dengan jalan memutar ke belakang, sehingga akhirnya tempat yang ada di depan Anda terbuka untuk anda. Ketika anda membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupan ini, dan tak ada seorangpun yang tampak bemurah hati, berhentilah berpikir betapa anda dihalangi, dan kemudian gantilah dengan berusaha untuk mendapatkan anugerah dari Tuhan.
Untuk setiap pintu yang tertutup, selalu ada pintu yang terbuka, tetapi hanya bagi mereka yang mempunyai mata untuk melihatnya dan memiliki keinginan untuk berjalan melaluinya.
  
Sukses Bermodal Kegagalan
-Maulana Wahiddin Khan- 

PR Yang Sulit


George Danzig, seorang mahasiswa disalah satu universitas, di Amerika Serikat, kala itu ia terlambat untuk datang pada mata kuliah matematika, ia memasuki kelas namun ternyata teman2 nya sudah pada bubar.

George melihat 2 buah soal pada papan tulis itu, ia berpikir bahwa itu pasti adalah PR yg baru diberikan oleh Profesornya, sehingga dia mencatat pada bukunya dan membawanya ke rumah.

Berhari-hari dia mencoba untuk menyelesaikan PR tersebut, berbagai cara ia coba...Mungkin ia berpikir...
"Tidak biasanya Dosen memberi tugas demikian sulitnya, tapi pasti ada jawabannya, pasti ada..."

Pada akhirnya, ia berhasil mengerjakan soal nomor 1.

Karena ia mengira soal itu adalah PR, ia mengumpulkan tugas tersebut kepada Profesornya dan meletakkan di ruang kerja Profesor tersebut....

Ketika siang hari, dia di cari oleh sang Profesor, sang Profesor pun bertanya bagaimana dia bisa menyelesaikan soal tersebut..??!

George menjelaskan bahwa ketika itu dia terlambat mengikuti mata kuliahnya dan dia hanya melihat 2 soal itu di papan tulis dan menganggap bahwa itu adalah PR.

Tahu apakah jawaban dari sang Profesor itu...??!

Soal itu ditulis sang Profesor ketika sedang menjelaskan tentang 2 buah soal matematika tersulit di muka bumi ini dan hingga pada saat itu tidak ada yang bisa memecahkannya...!

BERARTI...
Kalau saja saat itu George mengikuti mata kuliah itu, mungkin saat itu ia berpikir bahwa itu memang soal tersulit dan berpikir bahwa memang tak seorang pun dapat menyelesaikannya.!

Dapat diduga, ia akan teracuni oleh kata-kata Profesornya tentang sulitnya soal itu.

Danzig saat ini ia menjadi salah satu Profesor terkenal di Stanford University. Dia dikenal senagai pemecah soal matematika tersulit, dan dia memecahkannya ketika dia memang tak tahu bahwa yang dikerjakannya adalah soal tersulit yg pernah ada....

RENUNGAN: 
Sesuatu akan terasa sulit apabila kita menganggap bahwa yg sulit itu adalah sulit... maka alangkah baiknya kita memulai sesuatu tanpa anggapan "sulit". Danzig membuktikan bahwa sesungguhnya sulit itu seringkali merupakan anggapan semata...

Guess Less, Action More :)

----
PDewo

By design. Not by accident!

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Sejujurnya, takjub juga mengetahui hal berikut. Beberapa fakta dari Citah, salah satu varian dari keluarga kucing raksasa (Macan, Singa, Harimau dan sebangsanya) :


- Garis hitam memanjang di bawah mata, membuat pandangan matanya dapat sedemikian fokus dengan target, sehingga Citah mampu menentukan target buruan –hewan mana yang sakit, tua atau muda dengan sekali scan pada kumpulan hewan. Selain itu garis hitam itu juga membuat matanya dapat "mengunci" sasaran buruan, persis peluru kendali mengunci sasaran.

- Bentuk tubuh yang aerodinamis, membuat Citah dapat berlari sedemikian rupa dengan hambatan sedemikian minim dari angin.

- Hidung dan paru-paru yang lebih besar, membuat ia bisa tetap bernafas dengan sangat baik pada saat berlari cepat.

- Struktur persendiaan kaki depan dan belakang yang seolah memiliki pegas yang dapat memantul sejauh 8m dalam sekali ayun.

- Cakar yang lebih panjang dan melengkung, membantunya mencengkram tanah pada saat berlari.

- Ekor panjang menjuntai, menjadi penentu pada saat Citah berlari, ekor inilah yang menyeimbangkan kecepatan dan gerak tubuhnya yang sangat lentur.

- Bentuk gigi-geligi yang membuat Citah sanggup dengan cepat merobek dan memakan buruannya.


Jika seluruh "senjata" itu digabung menjadi satu, maka terciptalah bukan saja sebuah mesin pemburu yang dahsyat, namun juga "mahluk tercepat dari segala mahluk di darat" (gelar Citah).


Namun apakah itu semua serta merta membuat Citah menjadi yang terhebat disegala hal? Ternyata tidak, justru kelebihan-kelebihan diatas itu diberikan Sang Penciptanya karena Citah ternyata punya beberapa kelemahan.


Berikut dua dari beberapa keterbatasan yang dimiliki Citah :

- Sekalipun dapat berlari demikian cepat, namun kecepatan maksimum Citah hanya bertahan sepanjang jarak 300m. Setelah itu, ia takkan sanggup lagi mengejar buruannya. Karena itulah ia harus berlari secepat mungkin dalam jarak pendek. Ia sprinter dan bukan pelari jarak menengah apalagi marathon.

- Sekalipun sebagai pemburu yang hebat, namun ternyata Citah bukan petarung tangguh. Sang pemburu itu seketika jadi penakut, *ngibrit* kabur meninggalkan mangsanya ketika mangsa buruannya itu didekati oleh Singa, Haena, Elang, bahkan binatang buas lain yang memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil darinya. Karena itulah Citah mau tidak mau harus makan buru-buru.


Belajar dari semua itu...berarti seluruh keberadaan fisik (dan beberapa keadaan bawaan lahir) kita bisa jadi adalah sebuah kesengajaan dari Sang Pencipta. Rambut keriting, hidung pesek, bogel, mata sipit, bibir tebal,telinga yang terlalu lebar, pantat tepos, bahkan tahi lalat yang nemplok di tempat yang kita anggap salah, bisa jadi adalah sebuah (sekali lagi) kesengajaan. By design!

Namun terlampau sering kita menganggap itu sebagai sebuah "kecelakaan", menyesalinya dan menganggap itu semua sebagai aib (meski kecil-kecilan).

Padahal, jika kita sungguh-sungguh merenung bisa jadi, penerimaan tulus kita kepada sang diri, menjadi awal tersingkapnya seluruh "kesaktian" yang tersembunyi dibalik "keunikan" yang ada pada kita. Atau bisa jadi "kelemahan" (keunikan) itu diijinkan melekat pada kita, untuk melindungi kita dari sesuatu yang buruk.

Entah analisa naif ini benar atau tidak, hanya waktu yang akan membuktikannya. Namanya juga Bis-Ja alias "bisa jadi". (dari pada dikatakain sok teu ;)

Tapi satu hal yang pasti, bahkan lebih pasti dari terbitnya matahari di Timur esok pagi, bahwa siapapun akan setuju, jika manusia itu jauh lebih berharga dan mulia dibandingkan binatang. Jika Citah saja didesain sedemikian detail, lengkap, canggih dan luar biasa, oleh TUHAN Sang Pencipta, masa iya kita blueprint kita berada di bawah standar seekor Citah?

Dan jika Citah saja yang hanya dibekali insting, terbukti begitu hebat untuk menangkap buruannya, masa iya kita, manusia yang dilengkapi akal budi apalagi roh (untuk mengenal TUHAN-nya)..keok dengan tantangan hidup, gagal dalam memburu cita-cita, lalu berakhir sebagai pecundang? Tentunya sebuah hil yang mustahal..! Alias..T E R L A L U...! (Rhoma Irama)


--
Made Teddy Artiana

Hati Seluas Samudera

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 
 
Nyentrik.
Atau mungkin sedeng.
Salah satu dari dua kemungkinan itulah yang cocok untuk menggambarkan trainer itu. Beda banget dengan trainer-trainer yang jadi pembicara di outing tahun tahun-tahun sebelumnya. Trainer yang ini nggak sama.

Anehnya. Anak-anak manut aja sama si Bapak bertubuh kecil itu. Disuruh apapun juga mau aja. Lagian. Seru juga. Ada banyak tertawanya. Meskipun kadang diselingi dengan debaran-debaran dan ketegangan saat melakukan kegiatan yang dimintanya. Cuman 2 jam ketemu dia. Tapi. Kayaknya bakal susah untuk melupakannya. Ada kesan mendalam yang ditinggalkannya.

Jam sepuluh pagi.
Semua orang sudah siap dengan karungnya masing-masing. Orang-orang kubikalakan melakukan penyirisan di sepanjang pesisir. Lalu memunguti sampah yang berserakan disana. Sesuai tema outing tahun ini; "Bersihkan bumi, Bersihkan hati".

Setelah mendapatkan briefing dari Pak Mergy. Semua orang mulai bergerak. Tapi. Supaya kesannya tetap santai. Nggak ada pembagian kelompok atau pun teritori. Juga nggak ditentukan sampah apa yang boleh diambil dan yang tidak.

Pokoknya. Kita fun aja. Menikmati pemandangan pantai sambil membersihkannya dari sampah. Atau bisa juga dibalik. Membersihkan pantai dari sampah yang berserakan, sambil menikmati pemandangannya. Ah. Sama saja.

Inti dari outing kan ada 3. Pertama, mempererat persahabatan dengan sesama teman kubikalbiar tambah kompak. Kedua, melakukan refreshing biar nggak suntuk sehingga jadi segar lagi sewaktu kembali bekerja. Dan ketiga, refleksi diri. Artinya, harus ada sesuatu yang bisa kita renungkan untuk meningkatkan kualitas diri.

Tanpa ketiga hal itu. Outing cuman sekedar buang-buang waktu dan uang perusahaan aja. Mesti dapet ketiganya dong. Tambah kompaknya dapet. Hepi-hepinya dapet. Refleksi dirinya juga dapet. Baru boleh disebut outing yang produktif.

Aturan mainnya cuman ada 2. Penuhi karung yang dibawa itu dengan sampah. Dan. kumpul lagi di titik pertemuan yang sudah ditentukan tepat jam 12.00.

Di pantai. Kadang-kadang ada sampah yang tidak terduga juga. Misalnya. Botol kecil berisi gulungan kertas. Dari bentuk botolnya. Kelihatannya sih asing sekali. Nggak seorang pun pernah melihat botol seperti itu. Totop botol yang terbuat dari gabus itu terlihat sudah sangat tua sehingga menambah rasa penasaran semua orang.

Aiti yang menemukannya pertama kali. Sebenarnya. Semua pada penasaran untuk melihat isi pesan yang tertulis didalam gulungan kertas itu. Tapi. Demi menjaga kebersamaan, mereka sepakat untuk membukanya bersama teman-teman lain di titik pertemuan nanti.

Ternyata tambah seru juga loh. Soalnya semua orang jadi menebak-nebak apa isinya. Mungkin peta harta karun. Mungkin ada puteri cantik yang terdampar di pulau terpencil. Atau mungkin ada petualang tampan yang kehabisan bahan bakar di tengah laut. Suka-suka yang mikir aja deh pokoknya.

Tepat jam 12.00.
Semua orang sudah berkumpul dengan karungnya masing-masing. Tugas selanjutnya adalah prosesi penyerahan tumpukan sampah itu kepada petugas pengawas pantai untuk diproses berikutnya. Nah yang itu. Terserah mereka.

Nggak nyangka. Tindakan kecil itu besar sekali dampaknya. Sepanjang pantai jadi bersih. Nggak ada lagi sampah berceceran meski cuman botol platik bekas air mineral.

Setelah serah terima itu berlangsung. Para petugas pantai menaikkan semua karung berisi sampah itu kedalam perahu boat. Kemudian mereka menghidupkan mesin. Dan pergi ke tengah laut.

Tak berapa lama setelah itu. Perahu berhenti. Lalu para petugas pantai itu melakukan sesuatu yang aneh. Dari kejauhan orang-orang kubikalmemandang mereka sambil bertanya-tanya; "Apa yang mereka lakukan?"

Karena jaraknya cukup jauh, mereka sampai harus memicingkan mata. Untungnya ada beberapa orang yang membawa kamera video. Jadi bisa melihat jelas dengan memainkan zoomingnya.

"G3BL3K!" maki Opri. "Apa-apa-an sih mereka itu?"
Semua terperanjat ketika tahu apa yang dilakukan oleh petugas pantai itu. Mereka membuang sekarung sampah yang sudah cape-cape dikumpulkannya di tengah laut!

"WOOOOOIIIY….MAU GUA TONJOK YA LU!!!" Opri mengacungkan tinjunya. "SINI KALAU LU BERANI!!!!" teriaknya. Kesal banget rasanya. Tapi percuma aja. Mereka langsung pergi dengan perahunya.

Tak lama setelah itu. Sampah-sampah yang dibuang di laut itu tiba di bibir pantai. Lalu. Sambil bersungut-sungut mereka kembali memungutinya.

"Oke. Kita langsung menuju ke restoran," teriak Sekris. Gara-gara sampah yang ditumpahin itu jadwal makan siang jadi mundur sekitar setengah jam. Makanya. Tanpa diperintah 2 kali. Semua langsung bersiap-siap.

Makan siang itu sangat istimewa. Karena mereka akan makan di restoran terapung di tengah laut. Seru banget. Sebuah pilihan tempat yang berkelas. Dikombinasikan dengan lelah dan rasa lapar. Semuanya berubah menjadi NAFSU MAKAN yang nyaris sulit dikendalikan.

Semua perut sudah pada membuncit. Biarin!
Ini bukan hari yang cocok untuk diet. Nikmati aja. Sambil menyandar di kursi yang dibelai-belai angin semilir. Hmmmh… nikmatnya.

"Minta perhatian ya teman-teman…." Aiti berdiri.
Semua orang melirik dengan malas kearahnya. Berat untuk bangkit dengan perut penuh seperti ini. Tapi mata mereka yang sudah 5 watt itu berubah jadi melotot ketika Aiti menunjukkan botol berisi gulungan kertas itu.

"Ini sampah istimewa yang nggak gue buang…" katanya.
Semua orang nggak sabar lagi untuk mengetahui isinya. Nggak ada yang nyandar lagi. Leher mereka sudah kuat untuk menyangga kepala masing-masing lagi.

Tutup botol dari gabus itu sudah lapuk. Bukannya copot. Malah merutul waktu ditarik. Akhirnya. Aiti menggunakan tusuk gigi untuk mencungkilnya sedikit demi sedikit.

Gulungan kertas kecoklatan itu sudah berada ditangan Aiti sekarang.
Orang-orang menatapnya dengan penuh debaran. Dan rasa penasaran. Apakah isinya gerangan?

Pelan-pelaaaan sekali Aiti membuka gulungan itu. Dia nggak mau kalau sampai kertas itu lapuk hingga isinya tidak bisa kebaca lagi.

Dan ketika gulungan itu sudah dibuka seperempatnya. Aiti melihat tulisan ini: "JIKA HATIMU LUAS SEPERTI SAMUDERA,"

Aiti kembali menarik gulungan kertas itu. Hingga terlihat baris yang kedua. "MAKA TIDAK ADA YANG BISA MEMBUATNYA KERUH"

Aiti menarik gulungan kertas itu sekali lagi: HATIMU AKAN TETAP BENING.

Sekali lagi dibukanya gulungan itu: SEPERTI SAMUDERA RAYA.

Sekarang dia bisa membaca semuanya. Dia tercenung sendiri. Tidak bisa berkata-kata.
"Apa sih isinya, Ti?" orang-orang yang tidak sabar meneriakinya. Meminta Aiti membacakannya untuk mereka. Bagaimanapun juga. Botol misterius itu Aiti yang menemukannya. Dan itu sudah menjadi miliknya.

Setelah menarik nafas panjang. Aiti membacanya dengan lantang:

JIKA HATIMU LUAS SEPERTI SAMUDERA

MAKA TIDAK ADA YANG BISA MEMBUATNYA KERUH

HATIMU AKAN TETAP BENING

SEPERTI SAMUDERA RAYA

Semua orang tercenung. Bukan hanya oleh makna yang terkandung didalam nasihat yang tertulis di gulungan kertas dalam botol itu. Melainkan juga oleh sebuah pertanyaan yang sama-sama melintas di benak mereka;"Mungkinkah Natinyang menulis pesan itu?"

Jika benar gulungan kertas itu ditulis oleh Natin. Bagaimana bisa sampai ke tempat sejauh ini. Disaat dan lokasi yang tepat pula.

Benar. Samudera raya tidak pernah bisa dikeruhkan oleh sampah apapun. Semua sampah yang dibuang ke samudera selalu disingkirkannya. Sehingga air samudera tetap bersih dan jernih.

Setiap sampah yang mengapung disamudera. Dikirimnya kembali ke daratan. Hingga terdampar di bibir pantai.

Setiap sampah yang berat. Ditenggelamkannya hingga ke palung yang paling dalam.

Tak ada yang bisa membuat samudera menjadi keruh. Juga tak ada yang bisa membuat keruh hati yang luasnya seperti samudera. Karena hati yang luas seperti samudera sanggup membersihkan dirinya sendiri. Dari sampah apapun yang mengotorinya.

Kata-kata yang menyakiti hati. Perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan. Tindakan-tindakan yang menyebalkan. Semua hal buruk yang orang lain lakukan kepada kita. Nggak bakalan mempengaruhi suasana hati kita. Jika kita memiliki hati yang lapang. Luas. Dan dalam. Seperti samudera.

Begitu pula dengan cobaan yang menerpa kita. Apapun itu. Hanya akan membuat jiwa kita tertekan. Sedih. Perih. Pedih. Jika dan hanya jika hati kita terlampau kerdil untuk bisa menampungnya.

Luaskan hatimu. Seperti luasnya samudera. Maka dia akan bisa menampung beban seberat apapun yang menghunjam kedalamnya.

Lapangkan jiwamu. Seperti lapangnya samudera. Maka dia akan bisa menetralisir sekotor apapun pengaruh yang datang dari luar. Kita akan tetap tegar.

Bahkan sekalipun seseorang sengaja menumpahkan setumpuk perkataan atau perilaku sampah. Jika hati kita seluas samudera. Maka sampah itu tidak akan mengotorinya. Malah akan disingkirkannya keluar dari samudera. Persis seperti yang dicontohkan oleh para petugas penjaga pantai itu. Sesaat setelah sekarung sampah ditumpahkan dari perahu boat mereka. Sampah itu dikirim kembali ke daratan.

Samudera yang bersih tidak sudi menerima sampah apapun mencemarinya. Maka seperti itulah hati yang luas seperti samudera. Dia tidak akan membiarkan bahkan setitik kecil kotoran menodainya. Itulah sebabnya. Mengapa. Orang-orang yang memiliki hati seluas samudera. Selalu bisa melihat hikmah dalam setiap peristiwa.

"Bagaimana Natinbisa mengirimkan pesan seakurat itu?" demikianlah pertanyaan yang mengganggu semua orang kubikal. Bagaimana pun juga. Nggak mungkin Natinmelemparkan botol itu di Ancol. Lalu gelombang laut membawanya ke tempat yang tepat. Di pantai ini.

"Bagaimana Natinmengendalikan para petugas pantai itu?" Sampai mereka mau berkesperimen dengan sampah yang ditumpahkannya di tengah laut siang itu? Jangan-jangan. Natinada di sekitar sini…….

Sungguh, teka-teki yang sangat sulit sekali untuk dipecahkan.
Ketika mereka tengah berkasak-kusuk tentang Natinyang misterius itu. Terdengar suara seseorang berteriak-teriak minta tolong. Sambil menggedor-gedor pintu.

Dari arah toilet.
"Tolong bukakan pintu dari luar, dong. Please…" teriaknya. Seseorang terjebak didalam toilet.

Petugas restoran segera berlari kearahnya. Lalu membukakan pintu dari luar. Seseorang melompat dari dalam sesaat setelah pintu terbuka.

 "Hadduh. Saya kebanyakan makan kepiting saus pedas tadi. Nggak tahan…." Kata orang itu. Semua orang sudah mengenalnya. Jadi nggak terlalu heran dengan kelucuannya.

"Gimana. Apakah kita sudah bisa membuka gulungan kertas didalam botol itu?" lanjutnya.

Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..

Tiba-tiba saja semua orang di kubikalmenyadari bahwa hati kita bisa dibuat sedemikian sempitnya sehingga kita gampang sekali sakit hati. Mudah terpengaruh oleh cobaan dan godaan kecil. Mudah menjadi korban dari perkataan, tindakan dan cemoohan, nggak senonoh orang lain. Tapi. Kita juga bisa membuat hati kita seluas samudera. Sehingga kita. Tetap tangguh. Ogah mengeluh. Dan tetap menjadi pribadi yang bisa menjaga kebersihan hati. Meskipun kita menghadapi tantangan yang berat sekali.

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman

Menuju Permulaan yang Baik

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


"Inilah seluruh tabungan hidupku" Seraya berkata demikian, seorang sarjana tua yang telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk membaca dan menulis, dengan sangat sederhana, meletakkan cek sejumlah Rp. 30 juta di tangan menantu perempuan dan anak laki-laki tirinya. Dia menjelaskan, sesungguhnya dia dapat menyimpan sejumlah uang dari pendapatannya yang sedikit dengan hidup sederhana dan tidak menyia-nyiakan apa saja. "Aku bisa menghabiskan semuanya pada pesta perkawinan yang megah", imbuhnya, "tetapi aku lebih suka menyerahkannya kepadamu wahai anak muda, sehingga kamu dapat membuat sebuah permulaan hidup yang baik".

Pasangan muda itu sangat bersyukur dengan keputusannya dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk menginvestasikan uang pemberian sarjana tua tadi pada bisnis kecil yang mereka jalani. Untuk memulai mereka bekerja keras, serta untuk berhasil mereka harus melalui berbagai tingkat kesulitan. Selain itu, mereka juga tidak pernah kehilangan keinginan. Akhirnya, waktu pun datang menjelang ketika mereka dengan penuh pertimbangan menambah keuntungan dan dapat hidup dengan bahagia, tentu sebuah kehidupan yang menyenangkan. Mereka tahu bahwa masa depan anak-anak mereka toh bisa ditanggungnya. Sungguh, tanpa pemberian sarjana tua itu, segala hal tentang pandangan ke depan dan keberanian untuk melawan pendapat masyarakat tak akan terwujud. Pasangan muda itu pun mungkin tidak akan pernah memiliki bekal untuk membuat permulaan hidup sama sekali, dan bisa jadi hari-hari mereka habis dalam kesengsaraan.

Perayaan pernikahan seseorang adalah suatu peristiwa yang sangat serius dalam kehidupan, bukan sekadar waktu untuk pamer yang tanpa perhitungan. Hal itu lebih merupakan hari untuk memikul tanggung jawab hidup sebagai orang dewasa, orang yang matang dan calon orangtua di masa mendatang.

Upacara pernikahan sebaiknya sederhana dan apa adanya,  dengan menghindari pengeluaran yang tidak penting. Sebelum seseorang membelanjakan seluruh tabungan hidupnya, untuk menampilkan hiasan yang berlebihan – uang, setelah semuanya sulit diperoleh dan susah untuk mengumpulkannya - .

Yang perlu dipertimbangkan, apakah tidak lebih baik menghindari semua hal yang berlebih-lebihan dan berpikir tentang bagaimana yang terbaik untuk menolong pasangan muda medapatkannya? Kalau praktik ini di tarik secara luas, bukan hanya keuntungan orang muda secara umum, tetapi sesungguhnya penting untuk membuat suatu sumbangan positif bagi pembangunan bangsa. Berjuta-juta rupiah yang biasanya dihamburukan pada daya tarik hidup yang singkat, alangkah baiknya kalau dapat diarahkan ke wilayah ekonomi nasional yang sekarang ini secara tidak adil diabaikan, sehingga membuat kondisi yang menguntungkan bagi peningkatan ekonomi secara umum.


Sukses Bermodal Kegagalan

-Maulana Wahiddin Khan- 

Beware Of Common sense

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


 
Albert Einstein pernah mengatakan bahwa common sense itu adalah "Koleksi praduga yang kita kumpulkan sampai umur 18 tahun". Salah satu contoh common sense yang paling fatal adalah memasukkan kuda trojan ke dalam kota. Common sense sering kali bisa melindungi kita dari kesalahan fatal, yang tidak bisa diberikan oleh common sense adalah membuat breakthrough!!

Saya juga ingin membahas tentang 'Rule Of Exercise'. *Perusahaan yang bergerak akan cenderung terus bergerak*.

Yang terus menerus "bangga dengan kejayaan masa lalu, akan memudar, semakin lemah dan mati muda". Yang memperparah keadaan, tidak bergerak itu pertama-tama tidak pernah kelihatan buruk, karena tidak ada kesalahan yang dibuat. Kita menunggu sampai teori kita benar dan tidak ada kesalahan.

Hasilnya, tidak bergerak akan semakin membuat kita tidak bergerak. Karyawan akan menjadi santai juga. Tidak lagi menghadapi tantangan dan posisi baru. Karyawan yang tadinya selalu action-pun menjadi santai. Vitalitas perusahaan langsung menurun. Kita berhenti, lalu malah menjadi mundur.

Jadi hukum exercise atau olahraga juga berlaku untuk perusahaan!

Janganlah menunggu sampai ada jaminan bahwa kita akan sukses. Sejak zaman Nabi Nuh sampai sekarang, tidak ada yang bisnis yang digaransi sukses.

Kesuksesan masa lalu adalah kesuksesan masa lalu, bukan jaminan kesuksesan di masa depan!!

Ayo take action - karena dengan melakukan kita akan belajar.

"Belajar barangkali adalah aset bisnis yang paling penting"!

Ayo take action!!

--
Hendrik Ronald  - Autorhized TDW

Berbisik Di Tengah Badai

http://emailbisnismarketing.blogspot.com



Informasi yang kita terima "sudah mulai overload". New York Times memperkirakan, "kita terekspos ke sekitar 3.200 pesan komersial setiap hari". Di jalanan, di halte, di news ticker TV, dll. Tahun 2003 saja dalam "1 tahun record companies mengeluarkan 21.000 judul lagu". Siapa yang bisa mengikuti perkembangannya? Tidak ada!


Bagaimana band yang lagunya bagus sekalipun, tanpa didukung oleh promo yang besar bisa masuk ke retailer, stasiun radio, dan CD-nya bisa laris? Sulit sekali. "Overload (kelebihan beban)."


Karena pilihan yang semakin membanjir, orang tidak akan bisa tau dan mengerti semua pilihan yang ada. Maka customer mulai memilih yang "paling bisa dipercaya dan kompeten atau tidak memilih sama sekali".


Ada analogi yang baik, bila kita berkenalan dengan 1 orang di pesta, kita akan mencoba mengingat namanya. Namun bila kita berkenalan dengan 6 orang sekaligus, kita hanya akan mengangguk mendengarkan suara yang masuk ke telinga kita.


Jadi kalau kita tidak bisa memecah 'keramaian' ini dan masuk ke dalam hati prospek kita, ini layaknya *berbisik di saat badai.*


Semakin lama semakin banyak pilihan dan semakin kompleks. Di dalam hukum fisika dikatakan bahwa "setiap aksi menghasilkan reaksi". *Situasi yang semakin kompleks membuat kita semakin ingin mencari 'simplicity'*. Dulu tidak ada yang perduli dengan simplicity. Sekarang siapa yang menginginkan simplicity? *Semua orang**!* ini bisa kita lihat juga contohnya di berbagai produk Apple. misalnya iPad, iphone yang hanya mempunyai 1 tombol.


Sekarang semua orang berbicara dan kita tidak akan bisa mendengar. Jadi :

1. "Jangan berbicara disaat semua orang berbicara". Beriklanlah di tempat yang lebih efektif di mana pesan anda akan terdengar.
2. "Sampaikan sedikit". 1 buah poin bisa masuk lebih dalam
3. "Sampaikan secara visual". seringkali kita tidak bisa mendengarkan begitu banyak suara, tapi kita bisa memperhatikan gambar dengan lebih mudah apalagi yang menarik.
4. "Pastikan setiap kata-kata berharga", bila orang sadar bahwa kita banyak ngomong dan tidak ada isinya mereka akan berhenti mendengarkan.

Kesimpulan: untuk bisa didengarkan kita harus bisa mengatakan sesuatu yang berbeda, simple, dan visual.

Dikutip dan disempurnakan dari buku 'Harry Beckwith – What Customers Love'


--
Hendrik Ronald - Authorized TDW

Melalui Rintangan Menuju ke Bintang

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

"Per Ardua ad Astra (Melalui Rintangan Menuju ke Bintang)"

Menurut Ian Nash, ilmuan Inggris yang menghabiskan waktunya 11 tahun di Jepang untuk membuat sebuah penelitian mendetail tentang bahasa dan bangsa, hal yang paling mengguncang orang Jepang bukanlah pergolakan politik tetapi gempa bumi Kanto yang dahsyat (1 September 1923) yang menewaskan seluruh penduduk bagian Timur Jepang. Masalah lain yang muncul adalah kehancuran dua kota besar Jepang (Hiroshima dan Nagasaki) menjadi pegunungan membara sebagai akibat dijatuhkannya bom atom. Ini menyebabkan kekalahan total Jepang pada perang dunia II tahun1945.

Orang mungkin membayangkan bahwa Negara manapun yang sudah dimatikan seperti hembusan yang menghancurkan tidak akan pernah bisa bangkit kembali dari kehancurannya. Tetapi ini jauh dari kenyataan, bagi Jepang , tidak hanya telah memulihkan dirinya sendiri, bahkan sekarang menunjukkan sebagai Negara yang paling kuat dalam hal perdagangan dan industri dunia. Jepang telah menjadi sebuah tempat kegiatan teknologi yang besar, disamping telah menempatkan dirinya pada dunia industri jauh setelah Inggris, Eropa dan Amerika. Yang lebih perlu dicatat, Jepang tidak memiliki sumber daya alam sebagaimana dimiliki oleh Negara-negara industri yang lebih dulu maju sebagai harta terpendam pada tanah mereka sendiri – yang hanya menunggu untuk di gali.

Dalam kehidupan seseorang, hal yang paling penting adalah kemauan untuk berbuat. Andai orang Jepang menyerah kepada rasa kehilangan dan putus asa, dan membuang energi dalam protes politik, negeri mereka akan bernasib malang menjadi menurun dan runtuh. Tetapi, seperti yang terjadi,  mereka mengatasi semua perasaan sebagai korban sebagaimana yang telah mereka alami.

Keadaan yang tak kenal kasihan tersebut mendorong seseorang mempunyai kemauan, semua potensi dan kemampuan terpendamnya terbawa keluar. Orang dapat berpikir lebih baik, merencanakan lebih berhasi, dan membuat usaha yang lebih besar agar rencananya membuahkan hasil. Orang yang kurang mempunyai kemauan untuk meningkatkan hidupnya seperti orang menaiki motor yang tidak bergerak ke mana-mana.

Pengalaman juga telah menunjukkan bahwa kepuasan dan rasa senang dapat menjadi faktor perusak yang lebih besar pada perkembangan manusia daripada pembinasaan dan keputusasaan. Yang demikian ini bukan berarti kemalangan itu sendiri lantas menguntungkan. Sesungguhnya percikan api semangatlah yang menyalakan mesin jiwa manusia dan mengarahkannya pada hal-hal yang lebih besar.

Semua bukanlah kemudahan, tetapi usaha, bukan fasilitas tapi kesulitan yang membuat manusia menjadi dirinya.


Sukses Bermodal Kegagalan

-Maulana Wahiddin Khan-

Korek..si

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 

"Fotonya keren sih. Momennya dapet banget...tapi..."
"Ah..anyep nih..hambar..kayanya kurang ketumbar..terus..."
"Presentasi elu itu sudah dahsyat..hanya saja..."

Koreksi, walaupun sangat berguna, tapi tetap saja...MENJENGKELKAN.
Semua orang..kalau mau jujur..sekalipun Anthony Robbin..sebisa mungkin..OGAH dikoreksi.

Apalagi jika koreksi dilakukan terang-terangan..langsung jeplak..mempermalukan..di depan orang banyak..apalagi dengan kata-kata kasar..BAH!

Persetan! dengan frase : "kritik membangun"
Bullshit! dengan slogan : "katakan yang sejujurnya"
Jangan percaya! dengan tagline : "kami terbuka akan kritik"

Mengapa?
Karena kritik..membangkitkan kebencian.
Kritik..meletakkan orang yang Anda kritik lebih rendah dari Anda.
Kritik..bagaikan orang berbahasa Inggris berusaha berkata-kata dengan orang berbahasa Cina.

Sampai di ujung bumi manapun juga..bahkan hingga lebaran monyet..natalan kuda..nyepi kambing dan waisak ayam..kritik berpeluang kecil dalam keberhasilannya membangun seseorang.

Dengan kata lain..sebisa mungkin..jangan mengkritik siapapun dalam hidup Anda. Kalaupun keinginan mengkritik membuat Anda gatal-gatal ..lakukan itu dengan sangat cerdas..(Jangan lakukan itu jika Anda tidak cukup cerdas..hahahaha!)..kalaupun itu juga belum meredakan gatal-gatal..dan hanya terpuaskan dengan menggaruknya..garuklah diri Anda sendiri : kritiklah dirimu sendiri..!

Caranya? Tutup mulut, berikan contoh hidup!

Mengapa?
Kritik..terhadap orang lain membuat kita buta terhadap kesalahan sendiri.
Kritik...membuat energi Anda terkuras untuk menghadapi 'akibat negatif' kritik Anda terhadap orang lain.
Kritik..seperti bumerang...sejauh-jauhnya dilempar, akan berbalik kepada siempunya.
Dan kritik...apakah itu terbuat dari kentang, beras, singkong atau jagung..ups! Itu kripik!!

Intinya...naluri KRITIS (with 'S') kemungkinan besar diberikan kepada kita oleh TUHAN..bukan untuk diumbar..menghakimi orang lain..memojokkan orang lain ke tempat sampah, melainkan untuk belajar dari kesalahan orang lain dan...menggunakan 'senjata' tsb untuk menelanjangi diri sendiri. Sehingga, ada harapan bagi kita..untuk menjadi manusia yang lebih baik. (*)


it's time to walk on the water...yiihaaa!!!

Oleh : Made Teddy Artiana


Penulis buku komedi inspirasi base on true story :
BALADA 13 Pembantu Rumah Tangga
(yang pernah bekerja di rumah kami)

Anda Emosi? Itu Artinya Masih Normal!

http://emailbisnismarketing.blogspot.com

 

Waktu itu saya baru saja pulang beribadah. Semua mobil sedang berhenti karena lampu merah sedang menyala. Mobil saya baru saja keluar dari sebuah gang kecil. Namun ada mobil yang merasa tersinggung karena 'kepala' mobil saya menghalangi jalurnya. Bukannya antri, beliau nekad menabrakkan mobilnya ke mobil saya. Seolah-olah puas setelah menabrak, dia kembali memundurkan mobilnya.

Saya turun dan melihat kondisi mobil saya. Kali ini dia melakukan hal yang lebih keterlaluan lagi. Dia menabrak saya yang sedang memeriksa keadaan mobil. Saya bahkan terjepit di antara 2 mobil. Lebih parah lagi, punuk kaki saya berada di bawah ban mobil dia.

Rasanya jangan ditanya, so pasti lumayan!

Kesal? Sudah pasti! Memang luar biasa bapak pengemudi yang satu ini, bukannya mundur supaya saya bisa terlepas, dia malah memajukan mobilnya untuk semakin menghimpit saya dan menggiling kaki saya. Syukur akhirnya punuk kaki saya terlepas dari gilingan ban mobil.

Setelah terlepas, untuk melindungi diri dari terhimpit, saya naik ke atas kap mobil bapak ini. Berusaha menahan emosi, saya menghentakkan kaki saya di atas kap mobilnya. Itu masih termasuk menahan emosi, karena waktu itu jujur saja, saya ingin sekali menendang kaca mobilnya.

Singkat cerita, masalah itu diselesaikan oleh kakak dan ibu saya yang memang berada di dalam mobil. Bagian yang paling seru? Saya malah tidak boleh berbicara, tidak didengarkan, dan dilabel sebagai orang yang tidak bisa menahan emosi. Tidak boleh membela diri. Ini melanggar kebutuhan dasar manusia, karena setiap orang ingin didengar dan dimengerti.

Muantep!!!! Jujur, rasanya muanteppp buanget setelah mengalami semua itu!

Tidak terima dengan label sebagai orang yang pemarah, saya membuktikan diri. Sewaktu saya berkuliah di Singapore, saya hampir tidak pernah marah sama sekali. Saya menjadi sangat tenang.

Beberapa waktu kemudian, saya pulang ke kota saya. Di situ saya bertemu dengan seorang pastor. Saya lalu bertanya kenapa seseorang itu bisa marah. Beliau menjawab,* "Sebenarnya emosi itu datang dari kesombongan".*

Jawaban beliau yang singkat dan hanya 1 kalimat ini membuat saya berpikir sepanjang jalan.

Benar, ternyata kita marah karena kita merasa kita tidak pantas diperlakukan seperti itu. Kita tidak terima. Kita merasa kita lebih hebat, lebih kuat, lebih pintar, lebih terhormat, lebih tua dan segala lebih lainnya.

Kita merasa orang yang kita marahi ini tidak profesional, tidak pintar, tidak sabar, lebih kecil, lebih muda, tidak teliti, dll.

Kita merasa tidak seharusnya diperlakukan seperti itu. Seharusnya bisa lebih baik. Akhirnya kita emosi. Karena ada bibit kesombongan dan kurangnya kerendahan hati kita.

Dalam kunjungan saya ke Yogya, saya mendengar kisah bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono pernah naik sepeda ingin masuk ke gerbang kraton. Namun sang penjaga yang tidak mengenali Sang Sultan, dengan kasarnya mengusir beliau dan mengatakan bahwa beliau tidak boleh lewat. Sang Sultan dengan sabarnya beranjak pergi untuk lewat jalan lain. Akhirnya sang pengawal tau juga bahwa orang yang diusirnya adalah rajanya, setelah diberi tau oleh temannya.

Sang Sultan begitu rendah hati. Memang si penjaga hanya menjalankan tugas, namun bagaimana kira-kira perasaan sang penjaga karena telah mengusir rajanya?

Kesombongan adalah kunci dari emosi.

"Pak Ronald, bagaimana cara mengatasi emosi? Saya itu orangnya emosian". Ini salah satu pertanyaan yang paling sering ditujukan ke saya. Di dunia sekarang ini, begitu banyak emosi yang seliweran dan nyamber ke mana-mana.

Cara mengatasi emosi? Segera jauhi sumber emosi, tarik nafas yang dalam, angkat kepala anda, paksa diri anda untuk tersenyum, lalu ucapkan dengan tulus, *"Oh yes.... Terima kasih, Ya Tuhan... terima kasih, Ya Allah...". *Lakukan beberapa kali, dijamin langsung ampuh.

Bagaimana kalau setiap hari anda menemui sumber kemarahan yang selalu ada dan itu-itu saja? Caranya simpel, kalau anda tidak bisa mengubahnya, jauhi sumber kemarahan itu. Simpel, tapi berapa banyak orang yang mau melakukannya? ^____^

Salam DAHSYAT!!!

--
Hendrik Ronald - Authorized TDW

Keberanian Untuk Salah


Dua teman, Ahmad dan Iqbal, tinggal di kota yang sama. Ahmad yang merupakan seorang sarjana, sedang iqbal tidak lebih hanyalah lulusan pendidikan sekolah dasar (SD). Suatu hari, Iqbal harus pergi ke kantor untuk berbisnis dengan ditemani Ahmad. Ketika bisnis telah dilaksanakan, keduanya keluar dari kantor, Ahmad berkata kepada Iqbal, "Kamu tadi berbicara dengan bahasa Inggris yang sangat amburadul! Dengan bahasa Inggris yang jelek seperti itu, aku tak akan pernah berani untuk membuka mulutku!" Iqbal tidak sedikitpun merasa hina ketika dikritik secara tidak sopan. Dengan percaya diri dia berkata, "Berkatalah salah agar kamu dapat berkata benar!" kemudian dia menambahkan, "Meski kamu seorang sarjana dan aku tidak punya title apapun, kamu akan segera tahu bahwa aku bisa berbicara bahasa Inggris dan kamu tidak akan pernah bisa".

Itu dua puluh tahun yang lalu. Sekarang kata-kata Iqbal menjadi kenyataan. Ahmad masih saja sama seperti dua puluh tahun yang lalu, tetapi sangat mengagumkan Iqbal telah membuat perubahan besar. Sekarang dia berbicara bahasa Inggris sangat lancar dan tak seorang pun dapat menyalahkannya dalam hal tata bahasa dan pengucapannya.

Sikap berani Iqbal itu tentunya mendorong adanya kemajuan yang pesat pada dirinya. Pada awal mula kariernya, dia hanya mempunyai sebuah toko kecil di kota tersebut, sedangkan sekarang dia menjalankan sebuah pabrik yang besar.

Semboyan, "berkatalah salah agar kamu dapat berkata benar" dalam hal ini telah menjadi kunci sukses Iqbal. Prinsip yang Iqbal lakukan itu mempunyai hambatan tidak hanya dalam bahasa, tetapi pada semua permasalahan hidup.

Pada dunia sekarang ini, kesuksesan yang potensial terdapat pada mereka yang mempunyai keberaniaan, yang maju tanpa takut, dan berani mengambil inisiatif untuk menghadapi resiko. Hanya mereka yang mempunyai keberanian untuk salahlah yang akan mencapai apa saja yang berharga dalam hidup. Mereka yang takut membuat kesalahan akan tertinggal di belakang dalam persaingan hidup, dan tujuan akhir mereka akan semakin jauh dan jauh jaraknya.

Sukses Bermodal Kegagalan

-Maulana Wahiddin Khan- 

Sebuah Pelajaran dari Tumbuhan Merambat



Sebuah tanaman merambat yang tumbuh di halaman rumah, suatu saat mendapatkan kesialan. Akar dan rantingnya terpendam di bawah gundukan tanah dan reruntuhan rumah yang sedang mengalami perbaikan. Kemudian, ketika halaman dibersihkan, pemilik rumah memotong tumbuhan merambat yang telah rusak parah itu, bahkan akarnya telah dicabut agar tidak akana tumbuh lagi. Seluruh halaman rumah kemudian dilapisi dengan batu bata dan semen.

Beberapa minggu kemudian, ada sesuatu yang bergerak pada tempat di mana tumbuhan merambat tadi telah dicabut. Batu bata-batu bata terangkat ke atas seakan ada sesuatu yang mendorongnya dari bawah. Ini tamapak sangat aneh! Bahkan tak mungkin terjadi karena pekerjaan galian kelinci atau tikus. Semua menjadi sebuah teka-teki.

Akhirnya teka-teki itu terpecahkan ketika beberapa batu-bata dibongkar. Ditemukan bahw tumbuhan merambat tadi mulai tumbuh lagi walaupun dalam bentuk yang sangat menyedihkan. Itu bisa terjadi karena tidak semua akarnya tercabut, dan ketika waktu musim tubuhnya tiba, kehidupan mulai menggerakkannya dalam mendorong batu bata ke atas, menerobos semen untuk memperoleh sinar matahari.

Apa yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut ? itu merupakan satu di antara keajaiban alam, sehingga daun-daun dan tunas-tunas lemah sekalipun –yang secara mudah dapat dirusak dengan daging antara jari telunjuk dan jempol- dapat mendatangkan kekuatan luar biasa untuk mendorong jalan mereka menerobos batu bata dan semen.

Pemilik rumah sungguh menyesal telah berusaha mengambil kehidupan tumbuhan merambat itu. "Tumbuhan itu seakan-akan meminta haknya kepadaku untuk tumbuh. Sekarang tentunya aku tidak akan menghalangi jalannya," kata pemilik rumah sambil membuang lebih banyak batu bata agar tumbuhan rambat itu tumbuh leluasa. Kurang dari satu tahun, tumbuhan merambat itu telah tumbuh menutupi tembok halaman tepat pada posisi di mana ia telah "di cabut" secara kasar.    

Sebuah pegunungan yang begitu tinggi dan lebat, tidak dapat membuang kerikil dari lerengnya walaupun satu buah. Tetapi ranting pohon yang sangat kecil dan lemah seperti tumbuhan merambat tadi dapat memecah lantai bersemen dan dapat bertunas menerobosnya. Dari manakah kekuatan sepeti itu? Sumber energinya adalah fenomena misterius dari alam yang disebut dengan kehidupan.

Kehidupan adalah sebuah proses yang mengagumkan. Ia benar-benar terjadi pada alam mini. Hanya kekuatan yang akan menuntut hak-haknya di alam mini. Kehidupan meskipun telah dicabut akan terus melanjutkan keberadaannya. Boleh jadi, sesaat ia tidur dan terlelap, namun pada saat kesempatan datang ia akan kembali hadir dengan kekuatannya, seperti tumbuhan merambat itu.


Sukses Bermodal Kegagalan

-Maulana Wahiddin Khan- 

24 Jam Itu Nggak Cukup - Part 2

htpp://emailbisnismarketing.blogspot.com
 


"Salah satu pemakaian waktu paling buruk adalah mengerjakan dengan baik tugas yang seharusnya tidak perlu dikerjakan sama sekali." - BryanTracy.

Vilfredo Pareto, ekonom Itali (negara yang belum terlalu sukses di Piala Eropa itu... peaceeee!!!) terkenal karena menemukan sebuah teori yang unik. Teorinya disebut "Prinsip Pareto". Beliau menemukan ternyata masyarakat itu seolah terbagi menjadi "Penting yang sedikit" sebanyak 20% dan "Sepele yang banyak" sebanyak 80%.

Kemudian beliau temukan juga bahwa 20% dari kegiatan kita akan menentukan 80% dari hasil yang diperoleh. 20% pelanggan menentukan 80% dari hasil penjualan. 20% dari tugas kita akan menentukan 80% dari nilai tugas yang dikerjakan.

Bila kita punya 10 daftar pekerjaan, 2 dari pekerjaan itu mempunyai nilai lima atau sepuluh kali lebih besar dibandingkan 8 pekerjaan lain digabungkan.

Uniknya masing-masing tugas bisa jadi membutuhkan waktu yang sama untuk menyelesaikannya. Nah, kalau sudah jelas bahwa ada tugas yang nilainya jauh lebih besar, tentu saja jelas tugas mana yang harus kita prioritaskan!! Yang nilainya paling tinggi!!! Kerjakan lebih dulu!

Namun apa yang terjadi? Kebanyakan orang malah mengerjakan tugas yang 80%, yaitu "sepele yang banyak". Menyibukkan diri dengan segala hal yang tidak penting. Betul? (Sebelum menuding bahwa istri / suami / rekan kita memang betul begitu adanya, coba refleksi diri. Karena kemungkinan besar kitapun begitu)

Banyak dari kita yang fokus pada kegiatannya, bukan hasilnya. Kita suka bila tampil sibuk, walaupun tidak ada hasilnya. Tugas yang paling berharga sering kali adalah tugas yang paling rumit, tapi imbalannya SANGAT BESAR.

Nah, sekarang sebelum kerja ayo pikir dulu, "Tugas saya ini termasuk 20% yang penting atau 80% yang sepele?" Tips dari saya, selalu lakukan tugas yang paling sulit / tinggi nilainya dulu, maka tingkat kepuasannya akan sangat tinggi!! Hasilnya akan besar.

"Kita TIDAK bisa mengatur WAKTU, namun kita BISA mengatur PRIORITAS". Anda setuju?

--
Hendrik Ronald - Authorized TDW

Bangga Sebagai Indonesia dan Wajib Memperjuangkannya

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Cerita NYATA dari mahasiswa Indonesia di Ausie.Suatu pagi,kami menjemput seorang klien di bandara. Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Si Bapak adalah pngusaha asal Singapura, dengan logat bicara gaya melayu & english, beliau menceritakan pengalaman-pengalaman hidupnya kepada kami yang masih muda. Beliau berkata,"Ur country is so rich!"Ah biasa banget denger kata-kata itu. Tapi tunggu dulu."Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia,"lanjutnya. "Everything can be found here in Indonesia, U don't need the world." "Mudah saja, Indonesia paru-paru dunia. Tebang saja hutan di kalimantan,dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia! Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia. 500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yg masuk ke kami, apartemen-apartemen terbaru kami yang beli orang-orang Indonesia, gak peduli harga selangit, laku keras.Lihatlah RS kami, orang Indonesia semua yang berobat. Trus, kalian tau bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, bener-benar panik. Sangat terasa, we are nothing. Kalian tau kan kalo Agustus kmrn dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras.Liatlah negara kalian,air bersih di mana-mana,liatlah negara kami,air bersih pun kami beli dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dalam rangka bisnis,karena pasirnya mengandung permata.Terliat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3rb/kg ke pabrik china,si pabrik jual kembali seharga Rp 30rb/kg.Saya liat ini sebagai peluang. Kalian sadar tidak kalo negara-negara lain selalu takut meng-embargo Indonesia!Ya,karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri,makanya tidak diembargo. Harusnya KALIANLAH YG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dari petani-petani kita sendiri,belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri.Tak perlu impor klo bisa produk sendiri. Jika kalian bisa mandiri,bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!! share ya biar sampai ke seluruh bangsa Indonesia.

Dari kisah diatas, saya teringat usaha kami. Accelera dan Forceum merupakan produk nasional Indonesia 100%, saat meluncurkan ban Ring besar dan profil tipis harus berbenturan dengan produk import (Import Minded). Saat itu tidak ada produsen lokal yg berani mengambil sikap memperjuangkan ini. Kami berjuang keras untuk mendapatkan status lokal minded tersebut. Benturan-benturan terus terjadi baik dengan importir maupun pasar. Tetapi perjuangan tersebut tidak sia-sia, dengan hasil yang sekarang dicapai, yaitu mindset masyarakat untuk cinta produk Indonesia semakin tinggi, produk kami menjadi leader market di ring besar di Indonesia. Produk kami diterima di hampir 100 negara besar dan dicari (bukti adalah banyaknya permintaan melalui social media yg kami bentuk). Sampai dgn hari ini meski pasar dunia sedang krisis ekonomi, pabrik kami masih tak sanggup memenuhi seluruh permintaan pasar.

Kesimpulannya : Banggalah sebagai Indonesia dan Wajib memperjuangkannya.

Salam,

Surya

Rasa Takut

http://emailbisnismarketing.blogspot.com


Seorang kawan bercerita tentang sebuah kejadian yang sangat tidak biasa. Istrinya takut miskin. Memang dulu mereka berangkat dari nol, lalu sukses, sempat bangkrut, kemudian bangkit dan jaya lagi sampai saat ini. Namun sayang yang terekam dalam bawah sadar istrinya, hanya saat-saat kejatuhan mereka. Trauma kegagalan. Sedangkan bagaimana hebatnya mereka bangkit dan sukses kembali, sama sekali tidak menguatkan kepercayaan diri istrinya. Malam-malam dilalui dengan mimpi buruk. Teramat sering istrinya terbangun tengah malam, karena mimpi buruk, lalu menangis hingga pagi. Nasehat apapun tidak mempan, sehingga ia merasa perlu untuk melakukan cara konyol berikut : mengambil uang sebanyak 1 M dan menghamparkannya dilantai kamar dan rumahnya yang luas. Lalu dengan demikian frustasi berteriak kepada sang istri masih "Ada banyak lagi yang seperti ini di rekening bank kita Ma! Namun yang menghasilkan ini semua adalah yang ada di kepala ini dan TUHAN mengijinkan kita memiliki semuanya ini..jadi jangan takut miskin Maaaa...!!!"


Seorang family dekat, berbadan tegap tinggi besar. Dada berbulu lebat, berjambang dan berkumis tebal. Sekilas wajahnya lebih mirip seorang gerilyawan Taliban, dibanding seorang Indonesia. Waktu itu kami mengajaknya bepergian kesalah satu mall besar di Jakarta, maklum dia adalah orang daerah. Berharap ia akan terkesima melihat pemandangan yang akan kami pamerkan, rupanya yang terjadi justru hal lain. Ketika naik lift dengan dinding kaca tembus pandang, sekonyong-konyong ia tersadar berada di ketinggian, serta-merta berteriak-teriaklah ia ketakutan, bahkan hampir menangis sambil memegangi kami demikian erat. Seisi lift heboh, persis pasar malam yang dimasuki puluhan copet! Rupanya ia takut ketinggian. Akhirnya laki-laki tegap besar dan berbulu itupun keluar dari lift, persis seperti anak anjing kejebur selokan : basah kuyub dengan badan menggigil bukan karena kedinginan, namun karena ketakutan, sembari diiringi tatapan mata seisi lift. Tatapan yang beragam : jengkel, iba, heran dan agak jijik.


Seorang teman yang lain, juga tak kalah uniknya. Ia takut terbang. Jadi setiap akan bepergian jauh, hampir pasti ia akan menelpon atau menghubungiku, hanya sekedar untuk mendapatkan rasa aman. Heran juga..! "Saya tenang kalau sudah bicara dengan Anda", ujarnya dengan nafas lega. Entah apa yang mendudukkan aku demikian penting (enggan menyebutkan kata : jimat) di kepala orang itu, hanya dia yang tahu. Tapi apapun itu, buatku..thats what friend are for ;)


Seorang sahabat yang lain, juga punya ketakutan yang unik. Takut bulu ayam! Berada didekat ular, masih dapat membuatnya tersenyum, namun jika yang datang mendekat adalah ayam, entah itu induknya, ayam jago atau anak ayam yang baru menetas, atau bahkan kemoceng (pembersih berbentuk bulu unggas), reaksinya sungguh tak terduga. Berteriak histeris lalu ngibrit tak terkendali kemana saja asalkan menjauh dari mahluk 'berbulu' itu! Bahkan jika kita mencoba untuk mengejarnya sekedar untuk menakut-nakuti, maka tidak hanya sumpah serapah, intifada (perang batu ala Jalur Gaza) besar kemungkinan akan menjadi bagian Anda.


Sekumpulan mahasiswa, yang sebentar lagi akan lulus kuliah. Kerap kali punya ketakutan tersendiri, terutama tentang pekerjaan. Apakah ia akan mendapatkan pekerjaan diluar sana? Ataukah harus menambah angka pengangguran terselubung, yang sudah semakin tidak dapat disebungi apapun keberadaannya? Bagaimana dengan segenap uang kuliah berjuta-juta yang telah diperjuangkan orang tua? Mau disembunyikan kemana wajah ini, ketika seluruh keluarga tahu, bahwa Sarjana yang dibangga-banggakan ternyata hanya sebegitu saja? Sebuah contoh lagi tentang rasa takut.


Masih banyak ketakutan-ketakutan lain, dan jika harus mendaftarkannya, maka tulisan ini akan berubah menjadi buku ke-2 ku, berjudul : Rasa Takut.


Tapi ada baiknya kita berkaca sebentar, dengan kejadian gempa yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera khususnya di Aceh sana. Apakah rasa takut yang Anda alami, lebih besar dari yang mereka alami.


Tengoklah layar TV. Amati sungguh-sungguh. Aku rasa tidak terlalu sulit untuk dapat melihat bagaimana bahasa tubuh dan ekspresi wajah mereka ketika berlari mengungsi, dengan baju seadanya, membawa lari bayi dan menyeret anak kecil dan orang tua menyelamatkan diri. Melupakan harta benda yang mereka miliki dengan berjerih lelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, lalu naik susah payah keatas-atas atap rumah dan mesjid, tergesa-gesa berusaha mencari tempat yang lebih tinggi, kuatir tsunami datang menerjang. Ketakutan atau lebih tepatnya : KENGERIAN melekat jelas disana.


Dan itu tidak terjadi sekali, namun berkali-kali. Setiap saat bisa saja gempa datang berkunjung menghantui.


Jika saat ini, kita berada di kantor, atau ditengah-tengah keluarga, sedang cuti berlibur, atau disekitar meja makan, di depan TV, atau di mall sedang memilih-milih baju atau ber-haha-hihi dengan rekan-rekan kerja di sebuah restauran, dan secara kebetulan membaca tulisan ini, ada baiknya kita memanjatkan doa yang tulus untuk mereka disana.


Seharusnya derita Aceh dan Sumatera tak terhenti hanya sebagai menu percakapan belaka. Namun menghujam lebih dalam lagi kedalam hati dan bawah sadar kita.


Hal yang sama, jika TUHAN menghendaki, sangat mungkin terjadi pada kita. Menimpa kita dan keluarga dan memporak-porandakan seketika hidup kita.


Jadi tunjukan rasa simpati yang tulus lewat doa dan bantuan nyata, dan yang lebih penting dari itu semua : rasa hormat terhadap hidup dan IA, Sang Penguasa Tunggal Kehidupan. Yang Maha Kuat dan Perkasa. Penguasa kedahsyatan alam, langit dan bumi. IA yang berhak menerima segenap rasa takut dan hormat. Bagi DIA-lah seluruh kemuliaan dari selama-lamanya, sampai selama-lamanya.


warm regards,

*Made Teddy Artiana*